30∆ Anxiety

1.7K 178 0
                                    

Selamat membaca, jangan lupa tetap jaga jarak ya semuanya. Stay healthy, jangan sampai patah hati!

~~~~~

WayV – Horizon

~~~~~

“Jangan memandang seseorang dengan sebelah mata. Karena apapun semua orang mempunyai dua mata.”

Bagus Cahya Baskoro, 2019

~~~~~

“Uang dariku masih kurang?”

Alfin bertanya kepada karyawannya yang telah korupsi uang hingga ratusan juta rupiah. Uang pemberiannya selama ini masih kurang? Apakah seluruh karyawannya tertekan?

“Bahagia telah bersenang senang dengan uang haram? Bahagia menjadi orang kaya?”

Alfin terus mencecar pertanyaan-pertanyaan kepada pria yang menunduk dengan takut di depannya ini. Jadi, selama ia tidak ada banyak ada masalah keuangan ini? Pria ini pintar menggelapkan uang perusahaan dengan catatan anggaran lapangan.

“Persiapkan dirimu Tuan, pikirkan ucapkan terakhirmu yang berkesan kepada keluargamu.” Ucap berdiri dan bersiap meninggalkan ruangan.

“Ja-jangan Tuan! Bagaimana dengan anak dan istri saya?”

Pria itu menangis sesenggukan di bawah kaki Alfin. Sedangkan Alfin menatapnya jijik, dia sangat tidak suka kepada orang-orang bermuka dua apalagi yang berurusan dengannya. Jika saja pria itu single, dia pasti akan membunuhnya. Sayang sekali.

“Kemasi barang-barangmu dan jangan pernah menginjakkan kakimu lagi disini.” Alfin berjalan keluar tidak menghiraukan raungan pria itu.

Kakinya melangkah lebar melewati para karyawannya. Mood-nya sangat tidak baik untuk sekarang, rasanya dia ingin memukul seseorang untuk melampiaskan amarahnya. Kakinya berhenti secara mendadak membuat sekretarisnya, Risa menabrak punggungnya dengan keras.

“Ada apa Tuan?” Tanya Risa dengan hati-hati. Dia tidak ingin terkena imbas amukan Alfin, siapa yang tidak tahu Alfin Daniel Barack? Dia seperti orang kesetanan jika sudah marah.

Alfin menatap dari atas hingga bawah wanita yang sedang tersenyum genit ke arahnya. Risa menggelengkan kepalanya merasa kasihan kepada wanita didepannya, pasti sebentar lagi dia akan kehilangan pekerjaan.

“Bagian mana dirimu?” Tanya Alfin datar.
Wanita itu tersenyum dan mengulurkan tangannya bermaksud menjabat tangan Alfin. Karena tidak mendapat respon dari Alfin, wanita itu kembali menurunkan tangannya.

“Saya Siska dari bagian lapangan Pak.”Ucap wanita itu dengan memajukan badannya.

Semua karyawan yang berada di ruangan itu menghentikan kegiatan untuk melihat kejadian apa yang terjadi sekarang, bahkan office boy yang sedang menyapu lantai itu juga menghentikkan kegiatannya bersiap-siap membersihkan kerusakan benda yang terjatuh ataupun yang terlempar nantinya.

“Risa, pecat dia sekarang.”

Ucapan Alfin berhasil membuat semua orang kaget, bahkan ada beberapa yang membuka mulutnya lebar. Memang keputusan Alfin tidak ada yang bisa menebaknya.

“Apa maksudnya ini Pak?!” Wanita itu bertanya dengan memegang lengan Alfin. Alfin melepaskannya secara kasar dengan rahang mengeras.

“Pergilah dari sini. Saya tidak menerima kupu-kupu malam di perusahaan saya!”

l'm FineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang