Assalamualaikum jangan lupa jaga kesehatan! Ingat, author sayang kalian!
~~~~~
SEVENTEEN – Baby Don’t Cry
~~~~~
“Jika tidak ada satupun kebahagiaan yang kau punya, bersyukurlah karena punya orang tua yang mendampingimu dimana pun dan kapanpun.”
~~~~~
“Omong kosong apa ini Nek?”
“Turunkan nada bicaramu Ardi!”
Suasana meja keluarga Bagaskara menjadi panas. Semua orang yang ada disana terduduk dengan pikiran masing-masing, tidak ada yang menjawab. Sedangkan sang nenek hanya tersenyum dan berjalan menghampiri Ardi di ujung meja.
“Bukankah ini yang kau inginkan cucuku. Lagipula Nenek sudah menemukan pasangan yang cocok untukmu.”
Nenek Arlin berbicara tegas dengan bahasa Koreanya. Jika Neneknya sudah membuat keputusan, maka sudah tidak ada yang berani melawan ataupun menolak. Sedangkan hanya diam dan memakan makanan di depannya dengan tenang, dirinya sudah menebak akan ada perjodohan lagi disini.
“Lee Dongpyo minggu depan kamu berangkat militer.”
Perkataan sang Nenek berhasil membuat semua orang kembali ternganga, semudah itukah dia membuat keputusan?
Seorang laki-laki yang berada di depan Arlin mengangguk dengan tenang. Dia baru berulah tahun minggu kemarin, dan harus menjalankan kewajibannya sebagai masyarakat Korea yang patuh untuk menjalani wajib militer.“Apa yang kau ributkan Ardi? Bukankah kau sudah tahu ini peraturannya?” Dongpyo bersuara dengan pelan. “Lagipula kau tidak akan bisa mengelak,” Lanjutnya.
Ardi mendesah dengan kecewa.
“Kenalan dulu aja, siapa tahu adek suka.” Arlin berbicara dengan pelan di sebelah Ardi.
Sudah ada 2 kejadian di keluarga Bagaskara tentang perjodohan semacam ini. Pertama kakak sepupu Arlin yang dijodohkan dengan gadis dari kota Seoul. Terjadi kesalahpahaman hingga membuat kakak sepupunya bercerai, beruntung kejadian itu terjadi. Bahkan sekarang kakak sepupunya itu sudah mempunyai satu anak laki-laki. Dan kedua adalah dirinya, Arlin yang dijodohkan dengan pria irit bicara itu, siapa lagi jika bukan Alfin.
“Ardi di perusahaan dulu Nek! Ardi janji kalau saham hanya naik lima persen Ardi terima perjodohan ini.” Ardi masih berusaha merayu neneknya untuk membatalkan perjodohan ini.
Sang nenek hanya menggeleng sebagai jawaban. Siapa yang berani melawannya?“Tidak bisa. Bertemu saja belum kau sudah menolaknya. Tidak ada penolakan, bulan depan kalian ke Singapura bertemu. Urusan waktu dan tempat biar ayah kalian yang memutuskan.”
Setelah mengatakan itu nenek Arlin berserta kakeknya berlalu meninggalkan meja makan.“Sabar, siapa tahu adek juga suka.”
Paman Arlin bersuara dengan tenang dan mengusap punggung Ardi.
“Udahlah Ardi jangan dipikirkan. Lihatlah nanti jika aku selesai wajib militer pasti nenek sudah mempersiapkan calon ku.”
“Hyung.”
Dongpyo dan Ardi seumuran jika mengikuti usia internasional, tapi karena pamannya lebih tua daripada ayahnya dia memutuskan memanggil Dongpyo dengan Hyung, nama panggilan untuk adik laki-laki kepada kakak laki-laki. Sistem usia di Korea Selatan menerapkan jika di kandungan sudah dihitung 1 tahun.
KAMU SEDANG MEMBACA
l'm Fine
ChickLitKisah Arlinda Putri Bagaskara yang hidup bersama laki-laki gila. Kehidupan yang sebelumnya sudah susah semakin susah karena laki-laki itu. Semua karena neneknya yang menjodohkannya dengan anak pengusaha kaya. Ambisi untuk meneruskan kebiasaan turu...