SIX

1.6K 310 2
                                    


VERSI REVISI

-Pembaruan ada pada beberapa part yang kurang tepat. Gak akan jauh beda dari alur lama, tapi diusahakan untuk terlihat lebih rapi dan nyaman untuk dibaca.
-Untuk pembaca lama, dimohon untuk nggak kasih spoiler pada pembaca baru. Terima kasih

"Kematian Marchioness?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kematian Marchioness?"

Eunkyu mengangguk tegas. Di depannya, Chanyeol duduk dengan sorot kebingungan.

"Saya punya firasat, kematiannya itu tidak disebabkan oleh sakit keras, Tuan Park." Eunkyu mencondongkan tubuhnya ke depan. "Saya tahu dengan baik, Ibu selalu menjaga kesehatannya. Agak janggal rasanya jika beliau tiba-tiba sakit keras."

"Seharusnya sudah ada orang lain sebelum saya mencurigai hal ini karena semua orang pun tahu kalau Marchioness orang yang anti-teledor, ya kan?"

Chanyeol mengangguk. Tentu saja dia juga tahu. Selama Ibu Heeseung dan Eunkyu menggantikan sementara tugas mendiang suaminya sampai dirinya meninggal atau Heeseung dewasa, dia selalu teliti. Apalagi soal kesehatan.

"Iya, Anda benar Nona."

"Karena itu." Eunkyu menatap lurus ke dalam mata Chanyeol. "Kalau boleh tahu, apakah Anda merasa janggal dengan kematiannya?"

Chanyeol memalingkan sebentar wajahnya ke arah lain. Tengok kanan-kiri seolah takut akan ada yang mencuri-dengar, lalu kembali menatap Eunkyu.

"Memang, Nona Eunkyu." Chanyeol sedikit berbisik. "Saya sebenarnya juga menduga sama seperti Nona. Kematian mendiang itu tidak masuk akal. Tapi semua orang mengiyakan beritanya karena tak ada bukti yang cukup kuat."

"Apa yang sebenarnya terjadi?" Eunkyu mendesak tidak sabar.

Chanyeol membuat gestur agar Eunkyu mendekatinya. Eunkyu menurut saja. Dengan suara lirih, Chanyeol menjawab.

"Saat itu saya sendiri yang memimpin pengevakuasian jenazahnya. Secara tidak sengaja, saya melihat ada setitik cairan aneh di dekatnya yang sudah mengering. Dilihat dari jauh memang takkan terlihat dan bisa dikira itu sebuah noda biasa, tapi untungnya saya teliti. Cairan itu berwarna keunguan dan samar-samar baunya wangi."

"Lalu? Apa yang Anda lakukan selanjutnya?" Eunkyu semakin tertarik.

Dengan sedikit lesu Chanyeol menjawab. "Saya berusaha mencari tahu tentang racun itu. Namun sayangnya, saya tidak berhasil. Saya sudah mencoba bertanya pada seluruh tabib istana, namun saya tidak bisa menemukan jenis racun apa itu."

"Eh, racun?"

Eunkyu memundurkan tubuhnya hingga duduk kembali. Matanya tetap tertuju pada Chanyeol.

Chanyeol mengangguk. "Itu dugaan pertama saya. Karena dengan adanya noda itu, saya pikir kematian mendiang bukan karena sakit, tapi diracuni. Namun saya tidak berhasil menemukan apa jenis racun tersebut."

Roses Wolves [ Jay ENHYPEN ] Sudah Terbit☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang