Fifty-Six

985 238 25
                                    

VERSI REVISI
-Jangan spoiler udah itu aja :)

Dimana dia? Aku sudah bilang padanya untuk menemuiku disini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dimana dia? Aku sudah bilang padanya untuk menemuiku disini. Dia terlambat atau tersesat? Uh, disini panas sekali, huh! Menjijikkan sekali... mau muntah rasanya.

Sunoo berdiri di depan sebuah kios sambil mengipasi wajahnya dengan ekspresi jengah. Matanya tidak berhenti mengedar mencari sosok yang ditunggu-tunggunya sejak setengah jam yang lalu.

Tanpa perlu dijelaskan lebih detail, sudah dapat diketahui bahwa Sunoo tidak terbiasa berlama-lama di pasar.

Tapi dia terpaksa melakukan ini. Merelakan setelan aristokrat mahalnya terpapar debu dan panas matahari.

Hari ini, dia berencana menjebsk Eunkyu apapun yang terjadi. Membuatnya bertekuk lutut di hadapannya, baru dijatuhkan.

Sesuatu akan lebih mudah dihancurkan saat dalam posisi rendah, bukan?

Begitu pula dengan manusia. Semakin kecil pengaruhnya, semakin mudah disingkirkan.

Pengaruh itulah yang harus dia lenyapkan.

“Maafkan saya atas keterlambatan ini. Apakah Anda sudah menunggu lama?”

"Ah, akhirnya," gumam Sunoo lirih. "Tidak ju... ga."

Sunoo terpana. Beberapa kali dia mengerjapkan matanya untuk memastikan bahwa yang dilihatnya saat ini bukanlah khayalan.

Sesosok perempuan muda tampak tersenyum manis padanya. Gaun yang hanya didominasi warna putih dan hitam tampak cocok dengannya. Rambutnya digerai dan diikat dengan sebuah pita yang menggemaskan di belakang kepalanya. Wajahnya dipoles dengan riasan tipis untuk memaksimalkan kecantikan alaminya.

Untuk sejenak Sunoo merasakan hal aneh pada dada kirinya. Sesuatu terasa berpacu kencang dibaliknya. Seolah ingin melompat keluar. Darahnya berdesir-desir tidak nyaman.

“Tuan?” Perempuan muda tadi menelengkan kepalanya, tangannya dilambaikan di depan wajah Sunoo untuk menyadarkannya.

“Cantik,” puji Sunoo spontan. Lirih, tapi masih bisa di dengar. “Anda tampak cantik sekali hari ini. Saya terkesan.”

Eunkyu terdiam, senyumnya sedikit pudar. Namun cepat-cepat dia mengembalikannya.

“Terima kasih, Tuan. Anda berlebihan sekali,” guraunya. “Ini gaun tersederhana saya.”

Sunoo mengangguk. Masih sedikit tersihir dengan pesona wanita yang menjadi objek yang akan segera dia hancurkan.

“Begitu ya,” jawab Sunoo gugup. “Ayo, apa yang akan kita lakukan sekarang?”

Eunkyu mengetuk-ngetukkan telunjuknya ke dagu. “Mmm... ayo kita lihat-lihat saja dulu.”

“Baiklah. Mari.”

Roses Wolves [ Jay ENHYPEN ] Sudah Terbit☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang