Delapan Puluh Lima

971 192 38
                                    

“Pangeran Mahkota, Anda baik-baik saja?”

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Pangeran Mahkota, Anda baik-baik saja?”

Heeseung menatap khawatir pada pria yang beberapa tahun lebih muda darinya itu. Wajah memerah dengan pandangan yang tidak fokus. Tubuhnya tidak tegak berdiri.

“Tak apa-apa, aku baik-baik saja. Hanya sedikit pusing,” jawab Jay dengan kesadaran yang dia rasa masih utuh.

Tidak jauh dari tempat mereka berdiri, Sunoo tampak memerhatikan keduanya sambil meneguk minumannya.

Pangeran Sunghoon bilang kalau kakaknya adalah peminum yang hebat. Akan tetapi, baru beberapa gelas saja sudah sempoyongan begitu, batinnya. Apa mungkin memang iya, ya? Seingatku dia juga bilang kalau kakaknya pernah minum enam botol alkohol sendirian saat patah hati. Sedangkan alkohol di pesta ini kadarnya rendah, alias hanya wine. Aneh. Aku tidak mengerti.

“Tuan Grand Duke, Anda masih mau menambah lagi?”

Pertanyaan Niki membuat Sunoo teralihkan fokusnya. Menghadapi pria yang baru menghabiskan gelas ketiga minumannya. Tapi wajahnya sudah sangat memerah.

Cih, apa lagi orang ini. Aku masih kesal karena tidak bisa menghabisi pria bodoh ini, gara-gara kecerobohan Tuan Shim.

“Tidak, terima kasih, Tuan Duke. Saya tidak ingin terlalu mabuk malam ini. Anda sendiri kelihatannya sudah cukup minumnya,” tolak Sunoo halus.

Niki menelengkan kepalanya. “Benarkah?”

“Wajah Anda memerah.” Sunoo menunjuk wajahnya sendiri lalu ke wajah Niki. “Sudah cukup, Tuan Duke. Kalau tidak nanti Anda bisa ambruk seperti Pangeran Sunghoon. Hentikan ini.”

Sekitar setengah jam yang lalu, pria itu ambruk di tengah keramaian. Dia sudah terlalu mabuk. Sehingga harus digotong ke kamarnya.

Sudah kuduga, dia bukan orang yang kuat minum, batin Sunoo lagi. Tapi... kenapa wajahnya tidak semerah pemabuk?

Selesai dengan urusan Niki yang kini dihampiri oleh Nicholas untuk diajak bersulang, Sunoo beralih menuju Jay dan Heeseung, yang tak terlihat mabuk.

Pria itu tidak minum sama sekali. Bahkan saat ditawari pun dia malah mengambil jus saja. Dia ingin pulang dengan kesadaran penuh.

Tipe-tipe pria polos yang tidak suka berbuat macam-macam. Bagi Sunoo, Heeseung adalah orang yang membosankan.

“Saya memberi salam kepada Pangeran Mahkota dan Tuan Marquess. Ada apa gerangan ini, Tuan?” Sunoo menghampiri kedua pria itu sambil memberikan gestur memberi hormat.

“Saya juga memberi salam kepada Tuan Grand Duke. Tidak ada apa-apa Tuan, hanya saja... Pangeran Mahkota sepertinya kelelahan,” jawab Heeseung dengan senyum yang berusaha disunggingkan, sedikit memamerkan gigi putihnya.

Sunoo mengangguk-angguk, netranya tertuju pada Jay yang seakan-akan ingin menjatuhkan diri saja ke lantai.

Lemah.

Roses Wolves [ Jay ENHYPEN ] Sudah Terbit☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang