XXXII

1.2K 247 14
                                    

VERSI REVISI
-Jangan spoiler, udah itu aja :)

VERSI REVISI-Jangan spoiler, udah itu aja :)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Akhir-akhir ini hujan turun semakin sering. Sepertinya sudah masuk musim hujan. Bukankah begitu, Putri?"

"Eum?"

Eunkyu mengalihkan perhatiannya sejenak dari sebilah pedang yang diterimanya sebagai hadiah dari Heeseung, pada dua orang pria di hadapannya.

Semalam hujan turun dengan deras. Kilat dan petir menyambar dan menggelegar kencang, membuat telinga bisa tuli dadakan jika tidak kuat.

Hari ini, seluruh tanah di barak jadi becek dan berlumpur. Sepertinya hari ini pun akan jadi hari terkotor.

"Tentu saja, Tuan. Sepertinya," gumamnya. "Omong-omong, hari ini kita akan belajar apa?"

"Hari ini kita akan belajar memanah," jawab Jake. "Saya rasa keahlian berpedang Anda sudah cukup terasah, karena sebelumnya Anda sudah pernah berlatih pedang juga sewaktu di istana, kan?"

Eunkyu mengangguk. "Kak—eh, maksud saya Tuan Marquess, Tuan Park, dan Pangeran Tertua mengajarkan cukup banyak hal pada saya." Eunkyu terpaksa menyebut nama Jay, karena itu benar.

Jay juga ikut andil dalam keberhasilannya menguasai seni menggunakan pedang. Meski terkadang pria itu nyaris menebas lehernya beberapa kali di awal latihan tanpa rasa bersalah.

Jake dan Taehyun bertukar pandang.

"Yah, saya tidak sengaja mendengar dari Tuan Min saat beliau mengobrol dengan Tuan Park," ucap Jake. "Kata beliau, Anda juga memiliki kemampuan yang setara dengan Pangeran Kedua."

Pipi Eunkyu memerah. Mati-matian dia berusaha menyembunyikan rona alami di wajahnya yang tiba-tiba muncul.

"Ya, sepertinya."

"Ah, tentu saja," ujar Taehyun. "Ayo, kita ke arena panahan."

Ketiga orang itu lantas berjalan cepat menuju arena panahan. Eunkyu begitu bersemangat karena sudah lama dia ingin belajar ilmu yang satu ini.

Dulu Chanyeol pernah menjanjikan padanya, untuk mengajarkannya cara menggunakan panah. Namun pria itu terlalu sibuk. Eunkyu pun tidak enak menagih janjinya dan memilih diam. Lagipula, siapa tahu Chanyeol hanya berkelakar saja saat itu.

Sesampainya di arena, Eunkyu disuguhi dengan pemandangan lapangan yang sangat luas. Beberapa meter dari mereka, ada sebuah sasaran panah berbentuk lingkaran berwarna-warni yang digunakan sebagai sasaran yang akan dipanah. Kemudian ada puluhan busur dan anak panah yang disusun rapi di dekat mereka.

Selain sasaran berbentuk lingkaran tadi, ada juga sasaran lainnya dnegan beragam bentuk dan model. Ada yang digantung, bergerak ke kanan-kiri dengan digerakkan oleh sebuah tuas, dan sekumpulan orang-orangan yang dibuat dari jerami.

"Sebenarnya, memanah adalah sebuah kegiatan yang bisa dikatakan dapat digunakan untuk bertahan hidup," jelas Jake tanpa diminta. "Umumnya digunakan untuk berburu hewan-hewan di hutan, kemudian berkembang sebagai senjata dalam pertempuran dan menjadi olahraga ketepatan seiring berjalannya waktu."

Roses Wolves [ Jay ENHYPEN ] Sudah Terbit☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang