"Eh, Putri Mahkota? Oh, maksud saya... saya memberi hormat pada Yang Mulia Putri Mahkota."
Eunkyu yang baru saja akan memulai doanya, terperanjat ketika Niki menegurnya lalu disambung dengan memberi salam.
"Tuan Duke? Ah, i-iya, hormat saya juga untuk Tuan Duke Nishimura."
Kemudian diam, canggung.
Sekarang mereka bukan lagi dua orang remaja yang bisa melakukan apapun dengan leluasa. Tapi dua orang yang sudah dewasa. Tidak ada lagi yang tidak formal.
Jujur saja, ini adalah salah satu unsur kedewasaan yang paling menjengkelkan.
"Saya tidak menyangka bisa bertemu dengan Anda disini, ini suatu kebetulan," ujar Niki, terdengar senang.
Sahabatnya ini sudah menjadi tunangan sahabatnya yang lain. Ini yang Niki inginkan. Akan tetapi, demi melihat kedua sahabatnya berada dalam suatu ikatan sakral, dia harus menjaga jarak dan bersikap profesional agar tidak menimbulkan hal yang tidak diinginkan.
"Sebenarnya saya sedikit tidak mempercayai kebetulan, saya mempercayai takdir," koreksi Eunkyu. "Keberadaan Anda disini pasti ada maksud tertentu dari Dewa, kita sendiri tidak tahu."
"Ah, begitu ya?" gumam Niki. "Sepertinya memang begitu. Omong-omong, apakah Anda sendirian? Dimana Pangeran Mahkota?"
"Beliau sedang melaksanakan tugasnya, seperti biasa," jawab Eunkyu. "Saya hanya berdiam diri di rumah, jadi saya pikir lebih baik saya pergi ke kuil untuk berdoa."
"Ah, apakah Anda belum melakukan ritual doa?" Niki terlihat terkejut. "Maaf, seharusnya saya tak mengganggu Anda. Saya telah berbuat tidak sopan."
"Menyapa bukanlah hal yang menganggu, Tuan Duke." Eunkyu menggeleng. "Sudahlah, daripada merasa bersalah, mari kita berdoa bersama-sama saja."
"Boleh?"
Eunkyu mengangguk. "Kenapa tidak?"
Detik berikutnya, Niki sudah duduk di sebelah Eunkyu sambil menyatukan tangan di depan dada dan menunduk dalam. Matanya terpejam rapat, merapalkan doa dalam hati.
Dewa, aku selalu ingin sahabatku ini ada dalam kebahagiaan. Tolong lindungi mereka berdua dan satukanlah, batin Niki.
Doanya memang singkat, tapi dia tulus memintanya. Tidak ada yang dia inginkan kecuali melihat Jay dan Eunkyu bersama. Meskipun itu artinya dia harus bersiap untuk melihat sahabatnya yang lain terluka.
Sunoo.
Lambat laun Niki akhirnya mengerti bahwa Sunoo memendam sebuah perasaan untuk Eunkyu.
Sebenarnya tidak salah. Cinta tidak pernah salah. Yang salah adalah pemiliknya yang tidak bisa mengendalikan cintanya itu sehingga namanya bukan lagi cinta, tapi obsesi yang mengerikan.
Niki ingin sekali menegur, tapi itu akan melukai hati Sunoo dan dia tidak mau itu terjadi. Tapi jika tidak ditegur, dia khawatir Sunoo akan menghancurkan pasangan favoritnya dan dirinya sendiri. Ditambah lagi, menurut laporan kesehatannya yang baru-baru ini dia dapatkan, Sunoo mengidap kelainan mental.
KAMU SEDANG MEMBACA
Roses Wolves [ Jay ENHYPEN ] Sudah Terbit☑️
FanfictionSUDAH TERBIT DI IRRIDESA PUBLISHER Genre [ Historical Fiction ] [ Drama ] [ Action ] [ Mystery ] [ Time Traveller ] Dihukum mati atas kesalahan yang tidak dia perbuat membuat Lee Eun-Kyu ( Ahn Yujin ) merasa diperlakukan secara tidak adil. Tapi...