NEUF

1.5K 295 19
                                    

VERSI REVISI
-Jangan spoiler, udah itu aja :)

VERSI REVISI-Jangan spoiler, udah itu aja :)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Permisi... Nona Eunkyu? Ah, maaf mengganggu."

Eunkyu menghentikan kegiatannya menyesap tehnya ketika mendengar suara halus Yoonhee memanggil.

"Ya? Ada apa Bibi?" Eunkyu melanjutkan acara minumnya, dia belum puas.

"Saya mau menyampaikan sesuatu pada Anda, Nona. Bahwa Pangeran Tertua ada disini."

"Uhuk!"

"Eh?! Nona!"

Yoonhee panik melihat Eunkyu tiba-tiba terbatuk-batuk. Dia tersedak oleh tehnya sendiri. Beberapa tetes teh mengalir dari mulutnya.

"Nona, maafkan kelancangan saya..." Yoonhee merasa begitu bersalah.

"Uhk, tidak apa-apa, aku baik-baik saja..." ujar Eunkyu. "Hanya tersedak kecil, tak apa."

"Maafkan saya."

"Tidak, seharusnya aku tidak minum ketika Bibi sedang bicara." Eunkyu mengusap sisa teh di bibirnya. "Omong-omong, kenapa Pangeran Jay kesini? Dia tidak membuat janji, kan? Tidak sopan."

"Beliau bilang beliau ingin menemui Tuan Besar karena ada kepentingan dengan Tuan Besar secara pribadi. Itu saja yang beliau katakan."

Oh syukurlah kalau begitu...

"Apa Bibi sudah memberitahu beliau kalau Kak Heeseung tidak ada disini?" tanya Eunkyu.

"Sudah, Nona." Yoonhee menyimpan anak rambut ke belakang telinga. "Beliau bilang kalau beliau tidak keberatan untuk menunggu karena beliau sudah membuat janji."

Brengsek! Eunkyu mengepalkan tangannya dengan ekspresi kesal.

"Ah, baiklah. Katakan pada beliau kalau aku segera menemuinya. Tolong siapkan jamuannya juga."

"Baik Nona." Yoonhee kemudian keluar dari ruang kerja Eunkyu.

Sepergian Yoonhee, Eunkyu lekas merapikan sedikit pakaiannya dan menyusul Yoonhee turun.

Saat menuruni tangga, Eunkyu dapat melihat sosok Jay dengan setelan hitamnya. Tubuh tegapnya duduk dengan aura yang sangat dingin dan tidak bersahabat. Sorot matanya terlihat tajam walaupun dia tidak sedang marah, kesal, atau pun suasana hati lainnya.

Dia sepertinya jarang tersenyum. Dia hanya mengangguk singkat ketika Yoonhee membawakan tehnya dan mengatakan kalau Eunkyu akan segera menemuinya.

Dasar judes. Hidupnya datar sekali.

"Saya memberi salam untuk Pangeran Tertua. Selamat sore, Pangeran."

Jay menoleh kemudian berdiri ketika telinganya menangkap suara Eunkyu. Gadis itu tengah memberikan salam hormat padanya. Jay menanggapinya dengan senyum sekilas.

Roses Wolves [ Jay ENHYPEN ] Sudah Terbit☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang