Roses Wolves [ Jay ENHYPEN ] Sudah Terbit☑️

Enam Puluh Sembilan

VERSI REVISI

-Jangan spoiler, udah itu aja :)

"Saya senang Anda kemari membawa hal yang penting."

Eunkyu meletakkan selembar surat yang baru dia sadari adalah isi perjanjiannya dengan Jay yang sudah berusia sekitar 6 tahun.

"Aku tidak menyukai kesia-siaan," tukas Jay cepat. "Jadi aku kesini tidak untuk kesia-siaan dan omong kosong."

Eunkyu bersiap mendengarkan.

"Aku ingin kita berpisah."

Hening.

Eunkyu menatap Jay dengan pandangan yang sulit diartikan. Namun dari yang Jay tangkap, wanita itu sedang kecewa.

"Oh, jadi Anda benar-benar percaya saya melakukan hal kotor dengan Pangeran Kedua?" Nada bicara Eunkyu terdengar lemas.

"Bukan 'dengan', tapi 'pada'," koreksi Jay. "Kutegaskan sekali lagi jika kau belum mengerti. Adikku tidak mungkin melakukan perbuatan hina seperti itu. Jadi jangan menyeret namanya lagi. Hentikanlah."

"Anda juga jangan menuduh semau Anda sendiri," sengit Eunkyu. "Anda tak punya bukti atas tuduhan yang Anda jatuhkan kepada saya. Anda hanya termakan rumor."

Jay tersenyum miring, menahan tawa yang akan meledak. "Yah, dan rumor itu sudah kubuktikan kebenarannya lewat orang yang menjadi sasaran perbuatan tidak baikmu. Lebih tepatnya, korbanmu."

Kepala Eunkyu berdenyut pelan. Jay benar-benar sudah kelewat batas! Sulit untuk membuatnya mundur kembali ke belakang batas tersebut jika dia sudah berkehendak.

Dasar diktator!

"Kau sudah menodai salah satu anggota keluarga kerajaan dan berbohong. Apa yang lebih buruk dari semua itu?" sambung Jay.

"Fitnah," tegas Eunkyu.

"Aku tidak minta untuk dijawab," tukas Jay. "Tapi akan kuladeni. Kau mengatakan apa yang kukatakan ini adalah fitnah? Lantas jika aku mengatakan, 'aku melihatmu berpergian tanpa seizinku dengan Ni-ki di kuil berdoa di County bahkan setelah menggoda Sunghoon dan kau masih berstatus kekasihku', adalah fitnah?"

Deg!

Eunkyu terkesiap, namun tetap dengan memasang wajah tidak peduli.

Poin Ni-ki itu bukan fitnah. Namun poin Sunghoon itulah yang fitnah.

"Sudahlah, untuk apa juga kukatakan? Itu tak ada hubungannya dengan tujuanku kesini," putus Jay. "Aku memutuskan kalau kita akan berpisah, mulai hari ini. Hanya itu. Jadi sekarang aku tidak peduli kau mau dekat dengan siapa saja. Aku juga takkan peduli dengan apa yang akan kau lakukan setelah ini. Berjalanlah di jalanmu sendiri, dan aku juga akan demikian."