Fifty-Nine

1.1K 237 51
                                    

VERSI REVISI

-Jangan spoiler, udah itu aja

Situasi macam apa ini? Sial, seharusnya aku langsung keluar dan lari, kenapa aku malah masuk?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Situasi macam apa ini? Sial, seharusnya aku langsung keluar dan lari, kenapa aku malah masuk?

Niki duduk dengan tegang di sofa. Kedua kakinya merapat dan tangannya ditumpu ke lutut. Dia tidak berani mencuri pandang pada kedua orang yang kini menatapnya dengan tatapan yang sepertinya memberikan isyarat kalau dia akan dipasung sekarang juga.

Eunkyu duduk tidak jauh darinya, sementara Jay berdiri di depannya. Niki terjebak.

"Tuan Muda, hal apa yang membawamu kemari?" Jay memecah kesunyian.

"Oh!" Niki mendongak. "A-anu... itu... sebelumnya saya ingin minta maaf-"

"Hal apa yang membawamu datang kemari," ulang Jay dengan nada bicara dingin. "Sampai-sampai membuatmu lancang masuk ke ruangan pribadiku tanpa izin. Aku tahu kau temanku, tapi aku tidak suka jika kau berbuat lancang."

Sepertinya kau sangat kesal karena perbuatan mesum-mu tertunda, batin Niki. Ah, tapi kalian seharusnya tidak melakukan 'itu' sebelum resmi menjadi suami-istri. Dasar tidak sabaran.

"Ah, baiklah. Emm... itu karena Yang Mulia memanggil Anda," jawab Niki akhirnya, lega saat  menyadari kalau dirinya tak bisu. "Yang Mulia kebingungan melihat rombongan kita datang tanpa Anda. Lalu saya katakan saja Anda mendahului kami."

Kau berbohong pada Raja, bagus sekali, batin Jay. Lebih baik begitu, daripada aku harus jujur pada gadis ini.

Jay tidak menangkap, Eunkyu memerhatikan setiap ucapan Niki dan cepat memahaminya.

Itu berarti Jay benar-benar membuntutiku. Dasar penguntit! Dia pasti ke rumah untuk mencari informasiku. Tidak mungkin dia kebetulan datang ke festival, ucap Eunkyu lewat isyarat matanya. Tapi kenapa dia repot-repot melakukannya?

Jay menghela nafas berat lalu memijit pelipisnya yang berdenyut. Benar-benar, Niki bisa membuatnya gila dalam sekejap.

"Baiklah, aku akan datang," kata Jay setelah peningnya lewat. "Tapi, bagaimana kau bisa langsung tahu aku disini? Kau bertanya pada pelayan?"

Jay ingat saat dia lewat dia berpapasan dengan para pelayan.

Kalau benar Niki bertanya pada mereka, seharusnya dia juga diberitahu oleh pelayan kalau 'Pangeran membawa Putri Eunkyu'. Jadi Niki pasti akan mengurungkan niatnya.

Jika tidak, kemungkinan besarnya pasti Niki saja yang memang bandel.

Sementara itu, Niki menggaruk kepala yang tidak gatal. "Saya pikir Anda pasti sangat lelah setelah melakukan perjalanan jauh. Jadi saya simpulkan Anda pasti ke kamar. Eh, ternyata Anda sedang tidak istirahat. Juga tak terlihat lelah."

Roses Wolves [ Jay ENHYPEN ] Sudah Terbit☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang