Bagian 27 : Bayangan dan Harapan (3)

16 6 1
                                    

"HAHH!"

Kedua orang itu terperangah dengan apa yang dikatakan oleh wanita yang terbilang sudah tua itu. Wanita itu kini berjalan mendekati kedua muridnya. Dirinya tersenyum tipis kemudian menepuk pundak keduanya.

"Kalian tidak perlu kaget seperti itu." katanya singkat lalu berjalan mendekati seorang anak lelaki yang tengah tertidur pulas tersebut, "Kyo mungkin adalah anak yang baik."

Fya mengernyitkan alisnya dirinya berdeham beberapa kali, "tapi bagaimana jika ia berbuat jahat misalnya?" tanya Fya membuat wanita tua itu tertawa pelan.

"Bu Sefania jangan ketawa!"

"Maaf-maaf, anak muda sekarang memang pikirannya tidak bisa terduga ya?" wanita parubaya yang bernama Sefania itu mendekati kedua muridnya lagi.

Dirinya tersenyum kemudian membalikkan kedua muridnya untuk berhadap-hadapan, "jika ia berbuat sesuatu ... kita bisa mengandalkan Sage dan Sorcery 'kan?" ucapan yang diajukan oleh Sefania membuat Fya terdiam beberapa detik.

Gadis itu menunduk sebentar kemudian mengangkat kepalanya lagi, "Aku hanyalah seorang Sorcerer jangan samakan aku dengan Sorcery."

"Baik-baik, kau adalah murid Sorcerer-ku yang paling berharga.

Benar 'kan, Anli?"

***

Matahari menyembul malu dari sela-sela tirai jendela, seorang anak lelaki itu membuka matanya perlahan.

Setelah ia bisa menyesuaikan pengelihatannya, ia mengedarkan pandangannya ke sekeliling. Hanya terdapat beberapa benda yang aneh dan tidak wajar.

Ia berada disebuah kamar. Benda yang sama sekali tidak pernah dilihatnya itu akan ia anggap sebagai benda yang tidak wajar.

"Hoaahh." anak lelaki itu menguap sembari meregangkan tubuhnya, netra kini terpaku pada dua orang yang sedang tertidur di ujung ruangan.

Lelaki itu bangkit dari tempat tidurnya dan berjalan mendekati kedua orang itu.

"Kakak bangun. Kyo lapar." penuh penekanan anak lelaki bernama Kyo itu mengguncangkan tubuh dua orang itu.

Yang pertama membuka matanya adalah Fya ia mengerjapkan matanya beberapa kali kemudian ia berteriak membangunkan Anli yang berada disebelahnya.

"Kau tidak melakukan hal aneh padaku 'kan!?" seru Fya sembari menunjuk Anli.

Anli menyipitkan matanya, "siapa yang sudi melakukan hal aneh terhadapmu?" ia mengangkat bahu acuh kemudian perlahan ia berdiri dan menghampiri Kyo yang sudah mundur karena takut akan seruan Fya itu.

"Nah Kyo, kau lapar 'kan? Pertama kita akan membersihkan diri terlebih dahulu kemudian kau akan mengenakan seragam dan kita akan makan di kantin, mengerti?" penjelasan yang cukup panjang dari Anli itu mampu membuat Kyo yang sepenuhnya tidak mengerti hanya menganggukkan kepalanya saja.

Anli melirik Fya dari ujung matanya, "kau sebagai gadis yang baik hati, siapkan seragam Kyo."

"Aku!?"

***

Setelah mereka berkemas-kemas mereka akhirnya berangkat menuju gedung sebelah, tempat mengajar diadakan. Beberapa murid baru datang dengan sapu terbang itu mulai saling bersapaan satu sama lain.

"Yo, Anli!" sapa seseorang yang sedang menaiki sapunya itu, orang itu melambaikan tangannya dan dibalas lambaian juga.

"Kau kenal 'kah?"

"Tidak."

Setelah mereka berjalan, sampailah mereka disebuah pintu masuk. Mereka berjalan perlahan.

Kyo yang baru pertama kali menginjakkan kaki di Claxi pun terkagum-kagum melihat interior Claxi yang terbilang 'wah' itu.

"Indah sekali!" Kyo berlarian kesana kemari, sesekali ia menabrak beberapa murid yang lalu lalang. Ia langsung tertunduk malu dan meminta maaf saat itu juga.

Hingga sampailah mereka disebuah kantin, kantin yang cukup ramai di pagi hari ini. Beberapa rumor mengatakan, banyak sekali anak murid yang mendatangkan kantin di pagi hari karena belum sarapan.

"Astaga!" netra Fya membulat ia rasanya seperti tidak asing melihat seorang gadis yang tengah makan di pojok ruangan, "dia mirip dengan Atha."

TBC
8 Mar 2021

A/n

Hayoo Cyaen masuk sini?:3

Hayoo:3

--Rie♡

--Rie♡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Necromancer [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang