Bagian 34 : Ilusi Rubah

14 6 0
                                    

Sebuah ledakan yang terjadi membuat Fee geram. Dirinya kini menoleh kesana kemari mencari keberadaan ketiga saudara itu. Namun nihil ia tak mendapati salah satunya dimanapun. Asap yang terjadi akibat ledakan itu perlahan menghilang membuat Fee perlahan menghampiri tempat yang terjadinya ledakan itu.

Dirinya terperangah melihat tiga bersaudara itu yang sudah tidak bernyawa. Kemudian ia melirik Renka mendapati Renka yang menggelengkan kepalanya itu membuat ia mendengus kesal.

Mereka bertiga sudah tidak layak lagi disebut dengan tumbal.

Fee menghela nafasnya ia kini melihat sekitarnya, pekarangan istana yang sudah porak poranda akibatnya dan dengan langkah kaki yang menghentak itu ia berjalan memasuki aula istana.

Baru memijak pintu masuk, ia terkejut bukan main saat merasakan kakinya dipegang oleh sesuatu.

"Selamat, kau telah tertipu!!"

Sebuah kepala perlahan muncul dari tanah membuat Fee bergidik ngeri ia dengan cepat menghentakkan kakinya itu ke kepala yang muncul itu.

"Jahat sekali ... kau kira hanya kalian yang mampu bermain dari balik bayangan?" sebuah suara tanpa wujud itu menyahut membuat Fee menoleh kesana kemari, tidak mendapatinya Renka yang berada didekatnya, perasaan gelisah mulai menyelimuti dirinya.

Netra merahnya menatap sendu ke sembarang arah, hingga akhirnya senyum merekah. Ia masih punya satu rencana lagi, dan ia harap akan berhasil.

"Cyaen, atas perintahku ... datanglah kemari!"

Seperti katanya, seorang gadis yang memiliki berambut cokelat pendek dengan netra emerald menatapnya bosan kala ia pertama kali memijakkan kakinya.

Ilusi itu kian bertambah dengan munculnya wajah dari ketiga orang itu membuat Cyaen memutar bola matanya.

Tatapannya kini lurus menatap satu titik buta, ia perlahan melangkahkan kakinya kesana. "Kau membuang waktuku dengan Xyzae!!" serunya marah sembari menarik telinga rubah yang bersembunyi itu.

"Eh? Bagaimana bisa?" wajah-wajah yang tercipta berkat ilusi itu perlahan menghilang.

Kedha diseret kehadapan Fee membuat dirinya tersenyum penuh kemenangan, "jadi dimana kedua saudaramu yang lain, rubah sialan?"

***

Hesha dan Clarissa disekap di penjara bawah tanah istana itu. Di sana terdapat Ratu Shapeshifter yang merupakan Ibu mereka.

Kedua gadis itu berulang kali meminta maaf pada Ibu mereka karena tidak sampai tepat waktu hingga pekarangan istana dan beberapa warga harus kehilangan nyawanya.

Renuel yang berjaga hanya mendecih beberapa kali muak dengan reuni keluarga ini.

"Hesha, katakan dimana tempatmu berada. Aku dan Lees sedang perjalanan kearah sana."

Sebuah suara yang memasuki pikiran Hesha membuat ia berhenti meminta maaf, kini ia melirik Clarissa membuat Clarissa berhenti meminta maaf juga. Dan akhirnya mereka berdua kembali melirik Ibu mereka, dan mengucap kata maaf untuk terakhir kalinya dan keadaan hening seketika.

Renuel yang melihat mereka hanya memutar bola matanya, setidaknya suasana kembali tenang. Entah apa yang dipikirkan oleh Fee, membuat dirinya yang harusnya berada disamping Fee setiap saat harus berpisah dengannya dan menjaga ruang bawah tanah ini.

"Sebentar, aku akan membuat racun yang biasa kugunakan berburu, Hesha tolong kau alihkan penjaga itu sebentar saja."

Hesha mengerjapkan matanya beberapa kali, apa yang ada dipikiran kucing itu. Apa karena ia sudah dekat dan berani mengatakan hal seperti itu(?).

"Apa?" kata Renuel seakan tahu Hesha tengah meliriknya, "Kau tidak mungkin berkomunikasi dengan orang dari luar penjara bawah tanah ini, aku memasang semacam sihir penghalang."

Hesha menggelengkan kepalanya, "Aku tahu itu, aku hanya ingin ... bisakah aku perlu ke toilet saat ini."

Clarissa yang berada disebelah penjaranya terkejut bukan main, "H-hesha itu t-tidak sopan tahu." pipi Clarissa merona membuat Renuel yang berada dihadapan mereka memiringkan kepalanya bingung.

"Apa? Apanya?"

Ratu Shapeshifter hanya terkekeh melihat kedua anaknya itu.

"Qwerrose!"

"Maaf jika membuat telingamu sakit."

Dinding lapisan penghalang sihir itu perlahan pecah tanpa disadari oleh Renuel.

Clarissa yang mengetahui itu dari pikiran Hesha segera mengucapkan mantera teleportasi. Namun bukannya berpindah ke lain tempat, mereka berserta sang ratu hanya berpindah keluar dari penjaranya saja.

"Bukankah sudah kubilang, ada lapisan penghalang sihir?"

TBC
30 Apr 2021

A/n

-

--Rie♡

--Rie♡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Necromancer [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang