"Athely, ini aku yang asli! Kau sangat aneh ingin memisahkan aku dengan seseorang yang meniru rupaku."
Pikiran gadis itu berputar, ia tidak mengerti mengapa orang yang sedang berusaha mengincarnya dengan bola api mengatakan itu.
Sedangkan, saat ia menoleh ke sisi yang satunya. Ia hanya melihat seorang lelaki yang tengah bingung.
"Athely."
"Atha!"
"Athely."
"Atha!"
Gadis itu memegang kepalanya yang nyeri begitu mendengar beberapa suara yang seolah tengah mengerumuninya dan memanggil namanya terus-terusan.
Tak lama setelahnya Athely jatuh terduduk membuat salah satu dari mereka menyeringai tipis, dan bersiap mengarahkan bola api yang sudah di rapalnya itu.
"Tidak, jangan!!"
***
"Hahahaha!!" tawa menggelegar di ruangan serba hitam itu. Seorang gadis berambut perak tengah duduk di singgasananya ditemani seorang gadis yang lainnya.
Gadis berambut cokelat pendek itu kadang menatap sinis gadis yang duduk di singgasananya itu.
Fee Necroro, seorang gadis asal Klan Necromancer akan membalaskan dendamnya atas yang terjadi beberapa waktu silam.
"Hoi, Cyaen! Bisakah kau lebih sopan kepada yang menyelamatkanmu ini, hah?" merasa dapat tatapan sinis dari gadis disebelahnya itu, Fee menjambak rambut gadis itu dan membuatnya jatuh tersungkur.
Fee lalu tertawa lagi, "kita sudah mempunyai tumbal yang baru, segera mulai ritualnya, Renka!"
"Baik, Nona!"
Dibuatlah sebuah lingkaran oleh lelaki itu, lingkaran dengan beberapa lilin yang mengelilinginya seperti kurang sesuatu setelah lingkaran itu selesai dibuat.
Ya, hanya dengan satu sentuhan terakhir dari sang tumbal, beberapa mayat hidup akan bangkit dari tanah.
Dan sekarang, dimana rubah yang tadi dibawanya.
Gadis yang tengah tersungkur itu mendelik begitu kepalanya ditarik paksa oleh Fee.
Cyaen meludah, "kau sudah mengambil waktu berhargaku dengan Xyzae!"
"Kep*rat, kau!"
Iris mata merahnya itu bersinar terang, tak perlu menunggu lama, gadis berambut perak itu berhasil membuat Cyaen kehilangan nyawanya.
Fee melempar tubuh Cyaen ke tengah-tengah lingkaran lalu kembali berjalan ke singgasananya. Ia sudah tidak perduli lagi dengan rubah sialan yang selalu menganggapnya bermain-main itu.
Renka yang sudah diperintahi itu langsung membaca banyaknya mantera, Fee tampak tersenyum senang karenanya.
Sebuah cahaya keunguan perlahan keluar dari tubuh Cyaen yang sudah tak bernyawa itu, cahaya keunguan yang awalnya kecil perlahan membesar dan setelahnya cahaya itu meledak.
"Wahai para pengikutku di masa lalu, ini saatnya kalian untuk bangkit!"
***
Kedha terengah-engah setelah berhasil memanfaatkan kesempatan untuk lari itu, lelaki rubah itu tidak paham bagaimana bisa mereka bertengkar dan lelaki yang seharusnya menjaganya untuk tidak kabur itu justru menatap Fee dengan raut yang aneh.
"Ah masa bodo, aku harus pergi secepa—
Kau mau pergi kemana?" seorang lelaki berambut pirang itu menghadangnya membuat Kedha menarik nafas sepanjang-panjangnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/253358371-288-k393072.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Necromancer [END]
Fantasy[Daily Clover Marathon 2021] [Fantasy & (Minor)Romance] Hal-hal yang masih erat kaitannya dengan Claxi Academy. Ia mendengarnya, jeritan orang-orang disana. Jeritan yang memilukan. *** ©2021, -melrielin_ *** Cover by: @SOUYAMILK Start on 2 Februari...