Necromancer [END]

Bagian 31 : Awal Permulaan

Seorang gadis dengan rambut perak itu melangkahkan kakinya dengan hentakan yang cukup keras. Dirinya membusungkan dadanya sesekali tertawa melihat tingkah Kedha yang sedang tertunduk itu. Meminta belas kasihan.

"Kau pikir kami akan tertipu ilusimu lagi?" sebuah pertanyaan yang dilontarkan oleh gadis itu mampu membuat Kedha membulatkan matanya sempurna.

Kedha mendongak sedikit dan menatapnya lurus, "kau!!" geramnya seraya menunjuk gadis itu.

'Hiyaghh!'

Kedha yang sudah berubah menjadi rubah itu menyerang gadis itu. Namun serangannya tidak mengenai gadis itu melainkan mengenai seorang lelaki yang entah darimana sudah muncul.

"Nona Fee!" teriakannya membuat Kedha dan ketiga saudaranya mundur perlahan.

Lelaki dengan goresan ditangannya itu meringis begitu melihat luka yang diakibatkan oleh cakar rubah.

"Anak pintar, Renka."

Netra hitam milik lelaki itu berbinar begitu dipuji oleh gadis bernama Fee itu. Dirinya kini melirik keempat dari mereka dan menyeringai.

"Renka, sekap salah satu dari mereka lagi!"

"Aaaaa!"

"Clarissa!!"

Mereka bertiga terkejut karena melihat sebuah bayangan yang entah darimana munculnya itu datang kearah mereka dan menyekap Clarissa.

Kedha menggertakkan gigi, netranya menatap tajam gadis bernama Fee itu. Disampingnya ada Fedha yang hanya menyeringai tipis dan Lees yang masih diam berusaha mencerna apa yang mereka lakukan.

Kedha berbalik menatap Fedha dan Lees bergantian, "kalian lakukanlah sesuatu!" seru Kedha sembari melototi keduanya.

Lees ikut menyeringai tipis kemudian mendekati kedua saudaranya itu dan mereka membentuk sebuah lingkaran dan bersiap merencanakan sesuatu.

Salah satu dari mereka mengangguk membuat Fee kini gundah melihatnya, apa yang mereka rencanakan sebenarnya(?).

"Renka, bersiaplah!" titah Fee begitu merasakan marabahaya akan datang. Lelaki dengan netranya yang hitam itu hanya mengangguk pelan.

Beberapa detik setelahnya, ketiga bersaudara itu tak kunjung melepas lingkarannya membuat Fee perlahan mendekati mereka.

"Jangan, Nona Fee."

Gadis itu mengabaikan Renka kemudian dengan langkahnya yang terbilang angkuh itu ia mendekati mereka.

Terus melangkah hingga jarak gadis itu dengan ketiga bersaudara hanya tinggal beberapa jengkal saja.

'DHUAAARR'

Namun belum sempat dirinya menghampiri mereka sebuah ledakan terjadi membuat Fee mundur beberapa langkah diikuti Renka.

Renka menatap Nona-nya khawatir, "kau tidak apa-apa?" tanyanya setelah melihat sebuah luka kecil yang tercipta akibat ledakan tersebut.

"Selamat, kau telah tertipu!!"

***

Fya terkejut bukan main saat dirinya melihat seorang gadis yang mirip dengan Athely. Dihampirinya-lah gadis itu kemudian Fya langsung duduk dihadapan gadis itu.

"Siapa namamu?" tanpa basa-basi ia langsung menanyai nama gadis yang mirip dengan Athely itu.

"N-nama?"

"Ya."

Hening beberapa saat sampai Anli yang baru saja datang ditemani Kyo itu menarik kerah Fya dan meminta maaf kemudian mereka bertiga berjalan ke sudut yang lainnya.

Anli menatap lurus seolah meminta Fya untuk menjelaskannya. Alih-alih menjelaskan, Fya justru mengerucutkan bibirnya kesal.

Anli memutar bola matanya dan mendekati wajah Fya itu, "kau tidak boleh bersikap seperti ini. Yahh memang kuakui ia mirip dengan Atha ... tapi ya harusnya kau mengerti." seraya mencubit pipi Fya membuat gadis itu tersipu karenanya.

"Tapi ...."

"Tidak ada tapi-tapian. Kau sudah tahu bahwa Atha sudah kembali ke dunianya 'kan?" mendengar ucapan dari lelaki itu membuat Fya tertunduk sebentar kemudian kembali tersenyum karena Kyo.

Kyo menarik rambut Fya membuat Fya tersenyum karenanya. Kemudian Kyopun tersenyum juga, dan akhirnya mereka tertawa.

"Ah ya! Kyo baru ingat semalam ... sepertinya Kyo memiliki seorang kakak." perkataan dari Kyo itu membuat Fya membelagakan matanya begitu juga dengan Anli.

"A-apa? Siapa kakakmu?"

"Kyo ... tidak ingat!"

TBC
22 Mar 2021

A/n

-

--Rie♡