Bagian 26 : Cahaya

16 9 4
                                    

Perasaan Cyaen gundah setelah mendengar apa yang diucapkan Xyzae terakhir kali sebelum keheningan terjadi diantara mereka.

Xyzae mengusap matanya kemudian mendongak, ia tersenyum kearah Cyaen. "Tidak usah dipikirkan 'toh aku juga tidak tahu kenapa haha." tawanya yang hambar itu membuat Cyaen reflek memegangi dadanya.

Tatapan mereka kini bertemu dan keheningan kembali terjadi selama beberapa detik hingga Cyaen memalingkan kepalanya.

"Kalian ... jika siswa itu sudah sepenuhnya pulih. Lebih baik kalian pulang kerumah masing-masing sebelum hujannya kembali deras." ucapan dari para penjaga itu menyadarkan mereka berdua.

Mereka kini melihat jendela berbarengan, hujan sudah cukup reda namun tidak ada lagi petir yang menghiasi hujan itu.

***

"Aku pu-

Loh?" dirinya yang baru saja membuka pintu itu dikejuti oleh beberapa orang berseragam polisi dirumahnya.

Seperti yang bisa ia dengar mereka sedang mencari seseorang. Dirinya mengintip sedikit kearah foto yang ditunjukkan oleh salah satu orang itu.

"Oh Kuroto selamat datang. Ah! Jika kalian ingin silahkan bertanya kepada anak saya." lelaki itu yang mendengarnya membulatkan matanya kala wanita parubaya itu menunjuk kearahnya.

Lelaki itu menggarukkan kepalanya, dirinya mundur beberapa langkah membuat polisi itu kini mendekatinya. "Apa kau kenal dengan gadis ini

Atau apa kau pernah berteman dengannya?"

Sebuah foto ditunjukkan, seorang gadis dengan rambut panjang yang tengah tersenyum menghadap kamera.

Dibelakang gadis itu ada dirinya yang berpose peace dan disamping gadis itu yang terdapat sebuah pagar ada seekor kucing yang sedang menguap.

Lelaki bernama Kuroto itu menajamkan matanya, melihat lebih teliti kemudian ia terperangah beberapa saat.

Kuroto berdeham beberapa kali membuat para polisi itu tertegun karenanya.

"Ah aku ingat dengan dia, kalau tak salah namanya adalah At .... " ucapannya terhenti kini Kuroto memegangi kepalanya yang entah mengapa rasanya sakit.

Sebuah kepingan akan masa lalu itu yang menyeruak itu membuat dirinya seakan berputar. Kemudian setelahnya dirinya tumbang, sebelum benar-benar tumbang ia bisa melihat foto seorang gadis dan dirinya terjatuh ke lantai.

***

Helaan nafas selalu keluar dari mulut Lya saat dirinya mulai bosan dengan apa yang ada di ruangan ini.

Hylle yang sudah sadar beberapa menit yang lalu itu ikut menjelajah namun seperti Lya yang tidak menemukan hal menarik, kedua gadis itu kini duduk di sofa.

Athely yang duduk dibawahnya itu perlahan mendongak melihat Lya dan juga Hylle.

"Hei, Hylle apakah kau ingat mengapa ruangan ini dibuat?" pertanyaan yang diajukan oleh Lya itu membuat Athely menatap kagum.

Hylle terdiam beberapa saat, "aku tidak ingat siapa yang membangun ruangan seperti ini. Namun sepertinya yang membangun tempat ini sudah tiada."

"Ah maaf."

Keadaan kembali hening hingga AiLin yang tak sengaja menjatuhkan sebuah buku membuat ketiga gadis itu melirik kearahnya dan juga Resh yang berada disampingnya.

Athely kini bangun dari duduknya ia lalu berjalan mendekati buku itu. Dibukanya lah buku itu beberapa halaman depan hingga dirinya memutarkan bola mata ia lanjut membalikkan beberapa halaman kedepan.

Sebuah nama aneh tercetak didalam buku itu, Xyzae Lyies.

"Ada apa Atha?" Lya mendekati Athely yang membulatkan matanya itu, ia menepuk pundaknya membuat Athely tersentak hingga menjatuhkan buku itu.

Lya lalu membacanya, "apa yang salah dengan nama Xyzae?"

Tatapan Athely berkedip beberapa kali kemudian dirinya jatuh terduduk.

Lya yang panik itu segera ikut duduk dan menatap Athely khawatir.

"Nama orang itu."

TBC
7 Mar 2021

A/n

Hayo Kuroto-nya ada 2 UPS ga wkwkwk si siapa itu namanya oh! Xyzae kan siapa ya Xyzae saha :"v

Dah ah liuer

--Rie♡

--Rie♡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Necromancer [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang