🍁AXEL🍁 [16]

1.8K 95 36
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haii semuanya🦋Apa kabar?Gimana chapter kemarin?Happy Reading:)***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haii semuanya🦋
Apa kabar?
Gimana chapter kemarin?
Happy Reading:)
***

Alana terdiam kaku, dia menatap gadis itu yang menatapnya sinis lalu tersenyum seram.
Badannya merinding, kenapa wajah wanita ini sama seperti dirinya?

"Ganti baju" ucap axel, alana menatap axel yang keluar diikuti sahabatnya. Kecuali aziel yang terdiam disana.

"ayok, ganti nanti gue antar"

"iya"

🧜‍♀️🧜‍♀️🧜‍♀️

Sesampainya dirumah alana terus memirkirkan hal tersebut. Mengabaikan pangilan di hpnya.

'Lana lo kenapa sih?'

"Ha? Enggak"

'Ck, yaudah gue matiin yah'

Tutt

"Itu siapa sih? Tanya dad aja deh"

"Eh tapi dad kan lagi di luar kota, kampret gak bisa tidur nih gue"

🧜‍♀️🧜‍♀️🧜‍♀️

Pagi yang cerah ini axel dibangunkan oleh mamanya yang menyiramnya air. Hari ini libur karena guru sedang rapat, axel dengan malas masuk kekamar mandi untuk mandi.

Selesai mandi dia keluar dari kamar mandi dengan celana boxernya tak lupa handuk kecil untuk menglap rambutnya yang basah.

Tring

Dia melihat hpnya, ada pesana masuk entah dari siapa. Membukanya nomor baru, mengirim foto?

Uknow

"BANGSAT!" Dia meremas hpnya hinga hancur, abira yang melewati kamar abangnya membuka pintu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"BANGSAT!" Dia meremas hpnya hinga hancur, abira yang melewati kamar abangnya membuka pintu. Melihat abangnya dengan muka merah marah.

Ada yang tidak beres.

Difoto itu walaupun tak terlihat jelas tapi axel tau itu aqila gadisnya dengan pria hidung belang. Ternyata benar aqila adalah jalang, sial dia menyesal telah mencintai aqila.

"Bang"

"Keluar!"

"Bang lo ken-"

"KELUAR!" Bentak axel, abira terdiam kaku matanya berkaca-kaca. dia keluar dari kamar axel sambil menahan tangisan. Masuk kekamrnya dna menguncinya.

Axel membanting barang yang ada didekatnya, selama ini dia lebih mempercayai gadis ular itu yang membuat mamanya kecewa.

"Maaf ma"

🧜‍♀️🧜‍♀️🧜‍♀️

"Abang" ucap caca lembut, dia membuka pintu kamar anak lelakinya. Kamarnya gelap tak ada cahaya padahal masih pagi. Ternyata axel tak membuka tirai jendelanya, dia menyalkan lampu kamar anaknya dengan menepuk tangan. Matanya tertuju pada axel yang tertidur di lantai dengan tangan berdarah.

"ABANG!"

"PAK IWAN!" Panggil caca, pak iwan datang membelakkan matanya kaget melihat tuannya yang terkepar tak berdaya.

"Pak angkat anak saya ke kasur pak, biar saya bisa periksa dia"

"Baik ibu" caca keluar dari kamar axel menelpon candra mengabari kabar anaknya. Abira yang mendengar teriakan mamanya keluar dari kamar menuju kamar abangnya, dia menangis melihat keadaan abangnya.

Caca datang membawa peralatan dokternya, walaupun dia dokter gigi akan tetapi dia mengerti tentang begini. Membersihkan dara di tangan anaknya, mengobatinya lalu membungkus tangannya anaknya. Sebelum memakaikan anaknya pakian, dia memberi minyak agar axel tak sakit. Lalu memakaikan axel pakiannya.

Abira membuka gordern jendela kamar axel, membantu pelayan membersihkan pecahan kaca. Dia membelakkan matanya kaget melihat hp abangnya yang hancur, gila.

Dia mengambilnya lalu memberikannya pada mamanya, caca membelakkan matanya kaget. Apa yang terjadi dengan anaknya?

"Simpan disitu nanti papa pasti bisa perbaiki, biar kita tau penyebabnya abang kamu pasti gak mau cerita" abira menganguk mengerti. Setelahnya dia mencuci tangannya dan duduk disamping mamanya, dia menatap abangnya dengan sedih. Caca menarik abira kepelukannya mengelus kepala anaknya.

***
Hp aku eror jadi gini aja, baru up karena ujian.

Mau up besok atau malam?

Nadya Gual
Kupang 19 Maret 2021

AXELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang