🍁AXEL🍁 [47]

1K 64 3
                                    

Haii🦋🐣🖤

Gimana perasaan kalian aku ngespam update gini?💖

Senang atau sebaliknya?🤩/😑

Part 50an axel tamat dan aku bakal post cerita a52, aku kamu dan dia, 17-30, dan adira📚📚

Hihihi maaf banyak🙆‍♀️

Dan itu semua olahraga otak🐸

Happy Reading :)

***
Pagi yang cerah alana dan axel berjalan menuju kebun teh dengan membawa senter. Karena matahari belum keluar, setelah medengar semua kebenaran alana lega dan dia tidak kecewa karena itu semua demi kebaikannya.

"Jangan melamun nanti kerasukan" ucap axel, alana berdecak kesal. Mereka sudah bertunangan tapi tidak ada romantis-romantisnya sama aja.

"Habis ini kita langsung pulang, lo sama gue motor lo nanti dibawah sama bastian" ucap axel, alana menganguk. Ijin mereka disekolah sudah selsai sampai hari ini, besok sudah masuk sekolah. Guru-guru semua tau kalau mereka berdua bertunagan semua juga tau.

"Yey matahari keluar" ucap alana senang, dia berhenti menyaksikan sunrise. Axel beridiri disampingnya. Pagi ini axel memekai celan lengingngya yang biasa untuk joging dan bajy kaus hitamnya, bawahnya sandal jepit ando. Sedangkan alana dia memakai hoodie dan bawahnya celana leging dan juga sandal ando.

"Cantik" ucap axel.

"Iya cantik banget langitanya"

"Bukan" ucap axel, alana menatapnya.

"Terus?"

"Tunangan gue makin hari makin cantik" ucap axel, pipi alana berubah merah. Doyan sekali dia mengombali alana.

"Ekhem, ayok ke kebun teh" ajak alana, axel mengaitkan jari tangan mereka dan berjalan lanjut ke arah kebun teh.

Sesampainya di kebun teh, banyak orang yang mencabut daun teh untuk diolah.

"Ini keranjangnya" ucap seorang petugas menyerahkan keranjangnya pada alana dan axel. Kebun teh ini milik keluarga dawson, dan baru kali ini alana kesini.

"Eh makasih kak" ucap alana, petugas itu menganguk.

"Mau lomba?" Tanya axel.

"Boleh deh, kayaknya seru"

"Kita nyabut tehnya dalam waktu 10 menit dan lihat siapa yang paling banyak daun tehnya deal?" Tanya axel dia menyerahkan tangannya.

"DEAL!" Alana menerima uluran tangan itu, axel terkekeh. Dia meminta salah satu petugas untuk menghitung waktu.

"1"

"2"

"3"

Ting

Alana berlari kearah daun teh dan axel hanya berjalan, mereka menyabut daun teh itu.

"Gue pasti yang menang" ucap axel, dia berada di bagian kedua duan teh.

"Heleh pede, gue kali yang menang. Baru awal aja gue udah banyak" ucap alana, lalu dia berbalik menjulurkan lidah pada axel.

Axel tersenyum kecil, dia lanjut mencabut tehnya.

"TEHNYA YANG SEHAT YAH SAYANG" teriak alana dari ujung, axel terkekeh. Dia lanjut mencari daun teh.

Alana fokus mencabut daun teh untuk dimasukan di keranjang. Tanpa dia sadari axel diam-diam menukar keranjangnya dengan keranjang milik alana.

"IH AXEL JANGAN DITUKAR" teriak alana kesal saat menyadari, terjadilah aksi kejar-kejaran.

"Axel!" Ucap alana kesal sambil terus mengejar axel.

"Sini" ucap axel dia sudah berhenti lari, alana berlari kesana tapi taunya axel malah berlari.

"Axel ih!" Ucap alana kesal, dia menambah kecepatan larinya. Saat sampai di depan axel alana memukulnya mengunakan keranjang tanpa ampun.

"Waktu selesai" ucap sang petugas, axel langsung berlari kearah penghitung daun teh. Dan alana kesal, daunnya berjatuhan. Dengan malas dia berjalan kearah sana.

"Keranjang 1 108 daun teh keranjang 2 15 daun teh" ucap sang petugas.

"Yes gue menang" ucap axel.

"Ih lo curang yah"

"Tapi gue menang" ucap axel, dia mencubit pipi gadisnya. Alana menatapnya kesal, dan berjalan menjauhi area perkebunan dengan kesal. Axel mengejarnya yah gadisnya marah.

"Hei" axel menyentuh pundak alana, lalu dia menarik alana kepelukannya.

"Maaf"

"Maaf-maaf tapi itu keterlaluan axel!"ucap alana.

"Maaf sayang"

Blush

Axel tau saja gimana caranya buat alana bahagia dasar.

Cup

"Makasih untuk tadi, walaupun lo nyebelin tapi gue senang" ucap alana, dia mencium pipi axel.

"Sama-sama"

Cup

***
Yeyyyyy🥳

Bentar lagi axel tamattt😥

Udah siap berpisah dengan mereka semua?🤗

Kalau aku sih belum😔

Pendapat kalian tentang cerita axel dong?🤩🥵

Voment pleaseee kalau gak aku marah👿🤬

Bubayyy

Nadya Gual
13 April 2021

AXELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang