🍁AXEL🍁 [24]

1.8K 95 37
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haii🦋Akhirnya ideku encer, banyak masukan dibantu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Haii🦋
Akhirnya ideku encer, banyak masukan dibantu.
Aku harap kalian terus voment yah
Happy Reading:)
***
"

Mau keluar?" Tanya axel, alana menganguk. Dia butuh refresing walaupun sudah malam tapi malas di ruangan terus.

Axel mebantu alana duduk dikursi rodanya, setelahnya membawa kursi roda beserta infus menuju taman.

"Maaf kak ngerepotin"

"Santai aja"

"Kaka gak pulang?" Tanya alana, axel memgeleng yang dilihat alana.

"Besok kaka ada latihan soal lagi, mending pulang aja gue bisa sendiri kok" ucap alana, axel tak menjawabnya.

"Sini gue bantu" ucap axel, alana menganguk. Axel membantunya berdiri dan mendudukannya di kursi taman.

Mereka terdiam menatap bintang, alana tersenyum melihat bintanf-bintang itu.

"Hai mom" ucap alana, axel menatap sekitar dan menatap alana aneh.

"Mom?"

"Iya mom"

"Mana?" Alana menunjuk salah satu bintang yang cahayanya tampak cerah, axel mengikutunya memandang bintang itu.

"Mom?"

"Iya, kata papa kalau gue kangen mom lihat bintang yang cahayanha paling terang" ucap alana, axel diam saja.

"Kangen?"

"Mom? Iyalah pasti, dari kecil udah terbiasa sama mom tapi pas gede dia pergi ningalin gua" ucap alana, air matanya jatuh. Kemangannya bersama momnya terputar diotak.

Dia tersentak saat seseorang memeluknya. Mengelus rambutnya, jantungnya dag dig dug.

"Nangis aja" ucap axel, alana mengeleng. Gimana mau nangis sekarang dia malah gugup.

"Ayok ke ruangan"

🧜‍♀️🧜‍♀️🧜‍♀️

Sudah 2 hari alana di rs, selama itu axel selalu menemaninya membuatnya nyaman. Bahkan axel tertawa dihadapannya karena lelucuan yang dibuatnya.

Hari ini dia memutuskan kesekolah, dadnya sebenarnya tidak mengijinkannya tapi dia memaksa. Dia juga membawa nasi goreng untuk axel sebagai ucapan makasih.

"Semangat banget nih princess dad hari ini" goda victor, dia mengantarkan alana kesekolah.

"Tiap hari juga lana semangat" ucap alana dan terkekeh.

"Masa?"

"Iya, makanya dad jangan sibuk kerja" ucap alana, victor tersenyum dan memgelus rambut alana.

"Maaf"

"Gak papa dad, napa jadi sad gini sih"

"Kamu yang mulai"

"Ih dad!"

🧜‍♀️🧜‍♀️🧜‍♀️

Setibanya di sekolah alana langsung berjalan kekelasnya. Sebenarnya dia telat malah sudah istirahat tapi guru ngasih toleransi karena dia baru sembuh dari sakitnya.

Masuk kekelas hanya ada 3 sahabatnya yang tersenyum padanya.

"Hai!" Sapa alana.

"Hai, tumben semangat ada apa nih?" Tanya keysa mengoda. Alana mengeleng, menyimpan tasnya.

"Ka axel diaman?"

"Ciee"

"Apa sih?" Ucap alana kesal.

"Kayaknya di kantin" ucap abira, alana mengeluarkan satu kotak bekal dan mengucapkan makasih pada abira lalu berlari ke kantin.

Dia berdiri disamping meja anak astor, mereka menatap alana.

"Hallo bu bos" ucap brian, alana tersenyum kecil.

"Ka axel?" Tanya alana, mereka saling pandang.

"Ke toilet iya toilet" ucap cristian, alana berlari. Muka anak astor pucat seperti kerakutan.

"Napa dibilangin anjir" Ucap baron kesal.

"Yah gue mikir dia gak akan kesana"

"Kejar!" Ucap bastian, mereka berenam berdiri mengejar alana.

Sedangkan alana dia berlari kearah toilet tapi dipertengahan dia melihat dua orang berbeda jenis bercerita. Dia tau itu siapa, axel tapi siapa perempuan itu? Ditutupi.

Berjalan maju, air matanya jatuh melihat adegan di depan matanya yang mmebuatnya sakit.

Axel dan aqila berciuman.

***
Dadahh update lanjut entah kapan

Aku update 3 chapter nih

Bubayy voment yah jangan lupa

Nadya Gual
Kupang 25 Maret 2021

AXELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang