🍁AXEL🍁 [28]

1.8K 93 18
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haiii🦋L

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haiii🦋
L

agi semangat up nih, moga banyak yang voment yah
Happy Reading :)
***
A

lana bangun saat mendengar ada seseorang yang menungunya dibawah. Mengangu sekali padahal hari sabtu harusnya dia tidur sampai siang dan bersantai.

Dia turun dengan malas kebawah, melihat pria yang menatapnya datar. Sang pengangu berulah lagi.

"Ngapain sih?!"

"Mau ngakal lo ke museum pengenalan mafia" ucap axel sang pengangu, alana menatapnya malas dan duduk di depan axel.

"Malas, sana lo pulang" usir alana.

"Sana ganti, atau mau gue gantiin"

"Gue bilang gak mau ka axel yang terhormat"

"Oke gue gantiin"

"Asu"

🧜‍♀️🧜‍♀️🧜‍♀️

Mafia Room

Tertulis di pintu ruangan yang ingin dimasuki axel dan alana, axel menarik tangan alana masuk. Sebelum masuk lebih dalam petugas memeriksa tiket, dan memberi gelang 2 untuk dipakaikan.

Banyak senjata seperti di film² tentang mafia, alana menatap pistol yang dibawahnya terdapat nama.

"Cosa Nostra" baca alana, axel yang mengerti alana bingung pun menjelaskan.

"Itu istilah yang sering dipakai aparat Amerika Serikat untuk menyebut mafia Itali" jelas axel, alana menganguk.

"Coba lihat itu" tunjuk axel pada sebuah bingkai.

"Janji mereka"

"Aku bersumpah akan percaya pada cosa nostra. Kalau aku berkhianat, maka biarlah tubuhku terbarkar" baca alana, dia mengidik ngeri.

"Jadi anggota mafia itu gak gampang, bukan kayak di novel-novel tapi sebenarnya lebih parah. Kita haru rela mati kalau terjadi apa-apa. Bahkan kita harus terlatih, dulu gue pengen banget jadi anggota mafia, gue bilang ke papa terus kata papa apa lo mau tau?" Alana menganguk, mereka berjalan lanjut.

"Kalau kamu jadi anggota mafia kamu harus memilih keluarga atau mafia kamu, pelatihan juga bukan 2 3 tahun tapi lebih. Dari situ tanpa pikir panjang gue gak mau lagi jadi anggota mafia" ucap axel.

"Segitunya"

"Hm"

"Itu 10 kode etik ala mafia" tunjuk axel pada kertas yang tertempel disana, alana membaca dengan saksama.

Benar kata axel menjadi mafia tak muda.

"Piccolo godfather mafioso, aparat itali juluki sebagai 'bos dari segala bos' dia diburu polisi sejak 1993" jelas axel, alana menganguk lagi. Enak juga belajar tentang mafia.

"Dulu mafia sering disebut lcn?" Tanya alana, axel menanguk.

"Fbi yang ganti"

"Itu salvatore maranzano dia menamai dirinya sendiri 'capo ditutti capi' "

"Apa itu?"

"Bos segala bos"

"Anggota mafia disebut mafioso atau berarti pria terhomat"

🧜‍♀️🧜‍♀️🧜‍♀️

"Makasih untuk hari ini" ucap alana, mereka sedang makan di restoran. Axel menganguk dia menatap alana yang fokus makan.

"Gue mau ngejelasin" ucap axel, alana menghembuskan napasnya.

"Ngapain ngejelasin?"

"Biar hubungan kita kembali" ucap axel.

"Kembali?emang kita punya hubungan"

"Iya"

"Ngadi-ngadi, silahkan jelaskan tapi jangan harap gue bakal ngejar lo lagi kak"

"Iya, sekarang gue yang bakal ngejar lo lagi"

***
Dadahhh

Btw tntg mafia itu aku nggak ngada² yah itu ada di google semua.

Voment yah

Bubayy

Nadya Gual
Kupang 27 Maret

AXELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang