🍁AXEL🍁 [63]

1.1K 65 10
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***I

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***
I

si surat yang ditemukan axel yang membuat axel terus kepikiran. Ditambah alana yang tambah menjauhi dia, bukan dia saja tapi semua. Bahkan katlin saja dia jauhi, entah kenapa dengan alana.

Beberapa kali axel mencoba mengajak bicara tapi yang di dapatnya adalah cacian. Beberapa kali abira menjelekan alana di depannya, dia hampir saja menampar abira tapi ditahan.

"Anjing! Kalau gue punya salah ngomong aja jangan ngejauhin!" Ucap axel mengacak rambutnya.

Dia berdiri keluar ke balkon membakar rokoknya, udara malam menerpanya ditambah dia tak memakai baju atasan memeperlihatkan tato di dada bidangnya.

Drrrt

"Axel ada surat dari dragon nantangin lo"

"Bentar lagi gue ke markas"

Tutt

Axel masuk kembali kedalam memakai baju hitamnya, menganti celana pendeknya menjadi jeans hitam dan mengambil jaket astornya.

"Abang mau kemana?!" Tanya abira saat melihat abangnya kekuar dari lift.

"Markas"

"Oh bagus kirain ngelihat si penghianat"

🧜‍♀️🧜‍♀️🧜‍♀️

Disisi lain seorang gadis yang terdiam diri di kamarnya, menatap gambar hasil gambarnya.

Seorang pria yang dicintainya, mengurangi perasaan rindunya hanya dengan cara begini.

Dor

Matanya mengarah ke arah balkon yang terkena tembakan, dia menghela nafas. Tanda peringatan lagi.

Dia merobek gambaran karyanya dan membuangnya, pasti itu kesalahannya. Dia berjalan ke walk in clost menganti pakiannya, mengambil pistol kecilnya dan berjalan keluar dengan menuruni tangga lewat balkon.

Setelahnya menaiki motornya mengenderainya kearah tempat dia mencari kesenangan.

"Woh capos kita comeback guys" teriak seorang wanita, gadis itu turun dari motornya dan berjalan kearah mereka.

"Kayaknya bikin lo balik harus kayak gini yah, kita akting nyiksa lo"

"Hm"

"Woi beb mau main gak?" Tanya seorang gadis, gadis itu yang tak lain alana dawson.

"Peluru gue habis bagi!"ucap alana, andriano pria itu menyerahkan peluru pada alana.

"Noh arena baru" ucap cadi, gadis itu menunjukun tata letak arena baru penembakan anak delvagaz. Yah alana adalah capos delvagaz, padahal dia sudah keluar tapi anak delvagaz tidak rela. Mereka melakukan berbagai cara agar alana mau balik lagi bersama mereka. Tapi ada satu hal yang sampai saat ini yang memaksa alana melakukan semuanya.

Alana dan lainnya mulai mengunakan pakian pelindung peluru, mereka mulai melakukan aksi permainana mereka. Malam-malam bermain tembak-tembakan bukan hal aneh bagi anak-anak delvagaz terutama organisasi yang dipimpin oleh alana.

🧜‍♀️🧜‍♀️🧜‍♀️

"Tantangan boxing xel" ucap baron, axel membaca undangan tantangan dari satria.

"Terima aja" ucap axel, baron menganguk dan langsung mengabari satria.

"Gimana tentang alana?" Tanya aziel, axel yang baru duduk disamping bastian menatap ke arah aziel.

"Bantuin gue nyelidikin ini" axel menyerahkan surat yang di dapatinya.

"Aman aja" ucap brian.

"Kayaknya di setiap baitnya ada pesan tersembenyi disini" ucap adrian, mereka menganguk.

"Bantu"

"Siap"

"Xel mulai besok lo harus udah latihan" ucap cristian, axel menganguk saja dia masih sibuk membaca ulang isi surat itu.

***

AXELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang