Haiii!!!
Maaf baru update.
Semoga suka yah, bentar lagi mau end.
***
Pulang dari sekolah axel mengecek tasnya, membongkarnya mencari kertas yang diberikan alana.
Sudah bongkar tapi tak ada kertas itu, axel tetap berusaha mencarinya. Membuka bukunya mencari setiap lembar takut terselip.
Naman nihil semua usahanya sia-sia, kertasnya entah hilang dimana. Dia terdiam mengigat kembali dimana dia membuang kertasnya.
"Bego!" Ucapnya ketika menyadari kebodohannya. Bisa-bisanya tadi dia membiarkan sela untuk membongkar tasnya.
Dia mengambil hpnya menelpon adrian yang tadi memantau sela saat dia pergi mengejar alana.
"Apaan?" Jawab adrian dengan suara malasnya.
"Tau gak apa yang dikeluarin sela dari tas gue?"
"Gak ada, lagian kenapa sih? Tuh bocah juga kalau mau ngeluarin barang lu pasti takut-takut juga" jawab adrian, ada benarnya juga.
"Ck, lu kurang teliti kayaknya"
"Kurang teliti apaan? Lu gak liat apa selama dia ngebongkar taslu mata gue melotot ampe lalat mau masuk ke mata gue?"
Tutt
Memang axel.
Setelah mematika telponnya, tanpa menganti pakian axel, mengambil kunci mobilnya untuk berjalan ke rumah sela.
Tak butuh waktu lama Axel tiba dirumah sela, dia menekan belnya dengan kasar. Sela membuka pintu rumahnya sedikit kaget melihat axel namun tak lama dia tersenyum cerah ke arah axel.
"Hai Axel" Sapa Sela, Axel menatapnya datar.
"Lo yang ngebongkar tas gue tadi?" Tanya Axel, Sela menganguk masih dengan senyumannya.
"Lo ngeluarian apa dari tas gue?"
"Gak ada apa-apa, aku hanya nyimpen surat dari aku di tas kamu. Orang kamu juga ijinin"
"Anjing!" Ucap Axel emosi, Sela sedikit kaget. Baru saja dia ingin menanya kenapa Axel langsung berjalan keluar dari rumah Sela.
🧜♀️🧜♀️🧜♀️
"Bukannya lo udah baca? Gue kira habis ngambil suratnya lo simpan di rumah" Ucap Cristian, dia menatap axel yang berlatih keras di ring.
"Bantu gue cari suratnya dimana" Ucap Axel, Cristian menganguk. Axel keluar dari ring melepaskan sarung tinjunya. Dia mengambil botol aqua dan meminumnya hingga kandas.
"Xel, ini suratnya" Ucap Baron, Axel berdiri merampas suratnya dan membacanya.
Pagi ini sangat cerah.
Dengan semangat aku bangun membersihkan diri.Tetapi berbeda dengan kemarin.
Hari ini tak ada yang namanya nasi goreng buatan mom.Itu karena aku harus menjauh.
Karena mom berada dirumahnya sedangkan diriku disini.Hi dirimu.
Taukah kamu aku sangat menyukai mengambar, tapi aku tak suka gambaranku.Dia bos yang menyuruh.
Dia menyuruhku mengambar, awalnya aku takut jelek ternyata benar jelek.D 3 1 16 15.
"Nasi goreng buatan mom? Bukannya momnya selalu bersama dia?" Ucap Brian, mereka kembali mencerna apa yang dimaksud oleh alana.
"Bangsat, gak ada yang gue ngerti" Ucap Aditya.
"Mending sekarang kita fokus dulu untuk boxing lo aja xel, habis itu kita mulai nyari arti kata ini" Ucap Adrian, mereka menganguk setuju.
"Besok pertandingannya gue harap lo siap xel"
🧜♀️🧜♀️🧜♀️
Hari ini tepat hari ditetapkannya pertandingan antara Axel dan Satria. Sebelum memulai pertandingan Axel mengchat Alana memintanya untuk datang, walaupun dia sedikit tidak yakin karena Alana selama ini menjauhinya.
"Xel udah mau mulai" Ucap Bastian, Axel menganguk. Meletakan hpnya di meja lalu berjalan keluar.
"Jangan mikirin diluar dari pertandingan"
Tak butuh waktu lama, nama axel dipanggil. Dia berjalan ke arah ring berhadapan dengan Satria. Gadis berpakaian Seksi memutari ring sambil membawa papan bertulis ronde 1.
'Prit'
Pertandingan dimulai, axel dan satria berjalan sambil bertatap-tatapan. Satria memulainya dia menendang perut axel tapi si tepis olehnya. Dia membalas dan ditepis juga.
Merak saling melemparkan serangan, Axel menendang kemaluan satria yang mmebuatnya jatuh.
"1"
"2"
"3"
"4" Tepat dihutungan ke empat satria bangun, mereka kembali memberikan serangan satu sama lain. Satria memukul axel tepat dipipinya dengan keras. Darah merah mengalir dari hidungnya, tak lama waktu istirahat ditetapkan. Axel berjalan keujung disana Cristian memberikannya kapas untung menglap darah dihidungnya.
"Fokus xel, dia kayaknya di ronde dua mau nyerang lo lebih parah dari ini" Ucap Adrian, Axel menganguk Adrian memukuli bahunya untuk memberi semangat.
Seseoramg datang membisikkan sesuatu yang membuat axel mengepalkan tangannya. Adrian yang melihat itu langsung mengusir lelaki itu.
"Kenapa xel?" Tanya Adrian membara, Axel tak menjawaba.
'Ting'
Waktu istirahat habis, Axel berdiri Adrian menatapnya khawatir. Dia merasa curiga dengan apa yang dikatakan orang itu kepada axel.
"Tian gue takut Axel kehilangan kefokusannya"
"Tenang aja, percaya sama Axel"
Seorang perempuan seksi berjalan keliling lagi, namun bedanya dia memegang papan bertulis ronde dua. Baru saja di mulai serangan bagai serangan diberikan mereka satu sama lain.
"Gimana kabar Alana?" Tanya Satria, Axel menatapnya emosi. Dia tak membalasnya fokus pada pertandingan, Namun kefokusannya hilang ketika mendengan apa yang dikatakan Satria. Secara tiba-tiba Satria menendang ke arah kelemahannya yang membuatnya jatuh.
Anak Astor yang menontonya kaget dan khawatir, Wasit mulai menghitung.
"1"
"2"
"3"
"4"
Tidak ada gerakan dari Axel yang membuat mereka tambah khawatir, hitungan terus berlanjut.
"7"
"8" Dihitungan ke 8 mata Axel tak sengaja melihat seorang gadis yang mencolok memakai hoodie hitam dan masker hitam menatap ke arahnya dan tersenyum seperti memberi semangat.
"9" Axel bangun, Anak astor langsung kembali semangat. Secara tiba-tiba dia menendang satria membabi buta, Berbagai pukulan diberikannya sampai Satria jatuh. Namun dia tetap melanjutkan pukulannya, wasit menariknya karena sudsh keterlaluan.
"1"
"2"
"3"
"4"
"5"
"6"
"7"
"8"
"9"
"10"
Ting ting
"PERTANDINGAN DIMENANGKAN OLEH AXEL" Ucap wasit, tangan Axel diangkat. Anak-anak Astor yang menonton melompat bahagia.
***
Haiii!!!Agak sedikit lupa sama alurnya karena udah lama gak nulis. Setelah 'Axel' tamat aku langsung hapus ceritanya.
Makasih untuk yang selalu nunguin Axel, maaf aku baru up karena akun aku hilang selama ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
AXEL
Fiksi RemajaPria tampan yang berasal dari keturunan keluarga kaya, seperti ayahnya dia yang sangat nakal dan dingin bak es batu. suatu ketika ayahnya memintanya untuk mencari seseorang yang akan dipilih oleh ayah dan ibunya untuk menjadi ketua dari diamond. dia...