***
Pagi ini pagi yang cerah, alana yang sudah kembali sehat bersiap diri untuk kesekolah dengan diantarkan oleh dadnya.
"Pagi dad" ucap alana dengan senyum manisnya.
"Pagi juga, mau bawa bekal atau makan disini"
"Bawa bekal aja dad biar gak telat"
"Yaudah, bi tolong bikinin jadi bekal"
🧜♀️🧜♀️🧜♀️
Sesampainya di sekolah alana berjalan ke kelas dengan memakai hoodie yang juga menutup kepalanya. Sesampainya di kelas masih sepi sekolah juga masih sepi, sekarang jam 5:40 siapa yang mau datang rame-rame di jam begini.
"Welcome back the real alana" ucap alana, lalu dia memutar musik dan mengambar di buku gambarnya.
Inilah alana yang sebenarnya pendiam dan hanya peduli akan gambar, walaupun katlin sering mengajaknya bermain tapi selalu dia tolak.
Jangan kalian pikir alana mengambar seperti pemandangan, kalian salah. Alana suka mengambar yany seram.
Itu dua karyanya yang paling dia sukai, dia juga suka membuat cerita tentang pembunuhan makanya dia masuk ke sebuah organisasi. Dia juga selalu mencari cara agar bisa mendapat hal yang disembunyikan oleh seseorang."ALANAAA!" Teriak abira, dia berlari mau memeluk alana tapi terhenti saat melihat sebuah gambar.
"Na lo ngapain?!" Tanya abira merampas kertas gambaran alana.
"Na woi gue robek yah" baru saja abira ingin merobek tangannya diramas kencang oleh alana.
"N-na sakit woi!"
"Sorry" alana melepaskannya menarik kembali gambarannya, dia merapihkan kembali dan berjalan keluar kelas meningalkan abira yang berdiri mengaga melihat alana dengan mengelus tangannya bekas remasan alana.
"Dia kenapa ko aneh?"
🧜♀️🧜♀️🧜♀️
Motor-motor anak astor terparkir rapi di parkiran khusus mereka, axel berjalan ke kelas alana untuk mengecek alana. Tapi saat sampai disana tak ada alana, dia memutat balik badannya mencari dimana alana berada.
Saat melewati ruangan musik dia mendengar dua orang perempuan berbicara bahwa alana sedang berada di ruang musik.
Saat dia masuk dia melinat alana bermain gitar lalu berpindah kepiano.
"Buat lagu?" Tanya axel, tapi alana tak menjawab dia bahkan mengambil earphone untuk mengunakannya. Lanjut membuat lagu, dari sini axel baru mengetahui bahwa alana suka menyiptakan lagu dan berbakat dalam bermain musik.
"Mau bolos?" Tanya axel, bukannya menjawab alana memainkan piano dengan nyaring seperti orang kesetanan.
Axel mencabut kabel piano membuat mainana alana terhenti, dia menatap axel tajam.
"Cosa fai?!" (apa yang kamu lakukan)
"Cosa c'è di sbagliato in te?" (Kamu kenapa)
"pengangu tu" alana keluar dari sana, axel melihat sebuah surat yang berada di bawah bangku alana.
Dia mengambilnya, seorang wanita yang berada di depan pintu megintip dengan air mata jatuh.
🧜♀️🧜♀️🧜♀️
Pagi ini sangat cerah.
Dengan semangat aku bangun membersihkan diri.Tetapi berbeda dengan kemarin.
Hari ini tak ada yang namanya nasi goreng buatan mom.Itu karena aku harus menjauh.
Karena mom berada dirumahnya sedangkan diriku disini.Hi dirimu.
Taukah kamu aku sangat menyukai mengambar, tapi aku tak suka gambaranku.Dia bos yang menyuruh.
Dia menyuruhku mengambar, awalnya aku takut jelek ternyata benar jelek.D 3 1 16 15.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
AXEL
Teen FictionPria tampan yang berasal dari keturunan keluarga kaya, seperti ayahnya dia yang sangat nakal dan dingin bak es batu. suatu ketika ayahnya memintanya untuk mencari seseorang yang akan dipilih oleh ayah dan ibunya untuk menjadi ketua dari diamond. dia...