🍁AXEL🍁 [60]

1.2K 77 19
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haii🦋🐣🖤Bentar lagi axel tamat🥺Moga cerita axel bisa bahagiain kalian yahHappy Reading :)***H

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Haii🦋🐣🖤
Bentar lagi axel tamat🥺
Moga cerita axel bisa bahagiain kalian yah
Happy Reading :)
***
H

ari ini mereka kembali lagi kesekolah, sahabat-sahabat alana yang mendengar kabar bahwa alana hilang langsung shock.

Begitu juga dengan yang lain, candra dan victor langsung menyerahkan beberapa orany yang kerja di perusahan mereka dalam bidang intel.

Axel selama pelajaran berusaha memgotak-atik ipadnya yang di letakkan di laci meja.

Melihat akan peta yang dimana dia menjadikan tempat pencarian markas delvagaz. Sedangkan 6 sahabatnya hanya memaksa fokus pada pelajran dan menutup axel agar tidak ketahuan.

Tangan axel tak berhenti mengotak atik ipadnya. Dia juga tak lupa menulis tempat-tempat yang dia lewati mengunakan maps untuk mencari markas delvagaz yang utama.

"DAPAT!" Teriak baron di samping axel, guru killer yang mengajar di kelas menatap baron begitupun dengan murid yang di dalam kelas tak terkecuali sahabat-sahabatnya.

"Dapat apa baron?"tanya ibu guru itu, baron cengegesan.

"Itu bu saya tadi coba-coba kerjain soal ini dan dapat jawabannya"

"Wah bagus itu, yah sudah sekarang kita lanjut pelajarannya"

🧜‍♀️🧜‍♀️🧜‍♀️

Kembali lagi dengan siksaan berbagai pukulan datang padanya. Dia hanya bisa pasrah, untungnya ada pria yang memberinya makanan semalam jadi dia bisa bertahan hidup walaupun kepala dan badannya semuanya sakit.

"Gue pastiin lo mati di tangan gue besok!"

Air mata gadis itu jatuh tepat saat pintu itu di banting keras. Gadis itu menatap tubuhnya yang dipenuhi oleh darah, bahkan pahanya yang terkena tembakan kembali darah.

Sedngkan disis lain, dimarkas astor mereka mempersiapkaj senjata untuk pergi ke markas utama delvagaz yang terletak di pulau rindan. Yah pulau yany terdapat senjata ilegal yang menurut isu para mafia meletakkannya disana.

Makanya mereka membawa senjata karena pastinya disana mereka akan diserang, mereka memakai pakian pelindung peluru dan pisau.

"Udah semua xel" lapor bastian, axel menganguk.

"Kapalnya sesuai regu, fokus, earphonenya harus terus aktif" ucap axel, mereka menganguk.

"Ayok!"

🧜‍♀️🧜‍♀️🧜‍♀️

Di kapal yang digunakan 7 inti astor hanya diam, adrian yang mengenderai kapal itu. Sedangkan bastian memantau keadaan, kalau aman mereka lanjut.

Mengenderai kapal ini seperti pencuri yang memgendap-ngendap, karena ini kawasan yang mungkin kalau mereka tidak hati-hati bisa tewas disini.

"Ian ke kiri kanan ada beberapa prajurit mereka" ucap axel yang memantau kondisi mengunakan ipad. Tenang saja ipad axel bisa mendapat sinyal.

Sedangkan brian mengabari anak astor yang lain, adrian lanjut mengenderai kapal itu dengan hati-hati.

Cristian dan aziel jangan kalian pikir mereka berdua hanya diam saja. Tidak mereka berdua memantau kapal, jangan sampai ada seseorang yang datant kebawah kapal dan merusak kapal.

"Shit kapal 3 tenggelam" ucap baron, axel mengambil htnya.

"Renang naik ke kapal 5 dekat dengan posisi, tetap pantau karena kalian tenggelam karena ada orang"

Tak lama naiklah 8 orang anak astor ke kapal 5 yang bisa dilihat oleh mereka bertujuh, adrian tetap fokus mengenderai kapal.

Dor

Cristian menembak seorang pria yang berdiri di kapal ke 2 yang mau menusuk salah satu anggota astor.

"MASIH HIDUP CUMAN PINGSAN" Teriak salay satu anggota astor yang ada di kapal itu.

Sedikit lagi mereka akan tiba di tempat yang mereka tuju.

🧜‍♀️🧜‍♀️🧜‍♀️

"2 pintu, yang mau nolongin masuk pintu belakang sedangkan yang lain lewat pintu depan untuk ngealihin mereka. Karena kebanyakan pasukan di pintu depan"

Sesuai intruksi, anak astor mulai menjalankan tugas. Cristian dan brian ke arah pintu belakang sedangkan yang lainnya di depan.

Cristian dan brian berjalan dengan santai, karena kata bastian yang berhasil memukul seorang pria yang menjaga cctv bahwa disana tidak ada pengawas. Betapa bodohnya mereka hanya mengawasi bagian depan.

"Lo yang dobrak" ucap cristian pada brian, hari ini mereka berdua tidak mau membuat ulah jadi brian langsung mendobrak pintu.

Seorang gadis yang di dalam tersentak kaget dan takut, tapi takutnya hilang saat melihat 2 orang pria yany dikenalinya berjalan kearahnya.

"Alana"

***

AXELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang