🍁AXEL🍁 [38]

1.5K 93 28
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haiii🦋Happy Reading :)***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haiii🦋
Happy Reading :)
***

Hari ini alana di ajak axel pergi ke markas astor, dengan terpaksa alana menerimanya. Padahal harusnya dia berbaring dirumahnya.

Sesampainya di markas astor mereka disambut oleh godaan dari anak-anak astor, dan juga pj yang tentunya dari brian sih mau gratisan.

Alana mah santai saja karena itu diurus oleh axel yang sekarang mentraktir mereka.

"Gak usah tambah-tambah lagi!" Ucap axel kesal, dari tadi cristian dan brian menambah mie terus dan bakso. Rakus bukan?

"Aelah xel, kikir lo" ucap cristian.

"Itu bukan kikir kak tapi irit" ucap alana sambil memakan sate ayamnya santai.

"Heh laki lo kaya na, ngapain ngirit-ngirit. Dia aja gabut beli mobil asal-asal" ucap aziel, axel berdecak kesal. Itukan karena dia bingung cara ngabisin jajannya yang bertambah terus.

"Wah mantap nih, beliin gue motor klx dong" ucap alana.

"Gak"

"Ih"

"Dia takut na lo jatuh" ucap adrian.

"Aelah san aja kak, gue pernah latihan"

"Tau"

"Yaudah beliin"

"Boros"

🧜‍♀️🧜‍♀️🧜‍♀️

Pulang mengantarkan alana axel kembali kerumahnya akan perintah papanya. Dia sampai di rumah langsung berjalan ke ruangan papanya.

"Apa?"

Candra memberikan axel surat, dibukannya axel membacanya dengan saksama.

"Aku udah tau"

"Dari?"

"Kepo"

"Bagus deh kalau kamu udah tau, tapi kamu nembak alana karena cinta kan?"

"Jelas! Axel cinta mati alana!"

🧜‍♀️🧜‍♀️🧜‍♀️

Disisi lain alana tertidur dengan pikiran akan kotak yang dikirim lagi. Tapi ini hanya ada boneka kesukaan alana pada kalanya.

Dia bangun dan mengacak rambutnya, dia sudah mencoba mencari tau akan hal ini tapi susah. Rasanya seperti dia ingin mati, beban dipikirannya makin bertambah akan teror ini.

"Surat?" Tanya alana bingung, dia tadi mengacak-ngacak kotak teror itu. Mengumpuljannya dan merasa ada yang aneh dan ternyata di setiap kotak terdapat kertas kecil.

"Gunung, pojok, kecil, sepi" baca alana. Apalagi ini? Beban pikiran makin bertambah.

🧜‍♀️🧜‍♀️🧜‍♀️

Malam ini axel menjalankan tugasnya, dia masuk kedalam gedung bekas pembuatan pizza. Masuk ke liftnya naik ke lantai 8 dimana merupakan tempat tujuannya.

"Welcome"

"Thanks"

"Xel!" Sapa Mark, salah satu anggota disini. Dia dan axel bersalaman ala pria dilanjuti oleh 3 orang.

Mereka catlin, agust, dan yex. 4 orang andalan mama papanya. Inilah Inti Diamond, geng milik mamanya dimana yang sampai sekrang masih diurursi oleh mama papanya karena belum menemukan yang cocok.

"Hari ini?" Tanya catlin, axel menganguk. Catlin bisa dibilang anak angkat mama papanya karena sudah di jaga dari kecil.

Sedangkan agust, yex, dan mark orang pilihan opanya yang terpilih dari itali. Mereka adalah bodygard kekuarga bagaskara.

"Gue jemput dia"

"Kita tunggu"

🧜‍♀️🧜‍♀️🧜‍♀️

"Ngapain sih?" Tanya alan kesal, axel berulah lagi. Menjemputnya tiba-tiba, jadinya dia hanya memakai baju kaus hitam crop dan celana jeans hitam robek-robek.

Rasa-rasanya dia ingin menendang axel yang tiada hari tanpa membuatnya kesal.

"Nanti lo tau, diam aja" ucap axel, alana memutar bola matanya malas. Memilih bermain hpnya untuk menghilangi gabut.

Sedangkan axel fokus mengenderai mobilnya, mereka berhenti di depan gedung kosong dan gelap.

"Sini!" Perintah axel, alana mengikutinya dia membelakangi axel. Axel menutupi mata alana dengan sapu tangannya.

Setelahnya dia memencet earphonya berucap berbisik, alana mendengarnya sedikit saja karena suara axel snagat kecil.

"Ayok" ajak axel, dia memegang pingang alana setelah membuka pintu mobil. Membawanya masuk kedalam gedung itu, menuntun alana berjalan.

"Masuk" ucap axel, alana mengikuti saja dengan diam. Axel menekan lantai 8 setalahnya keadaan diam. Kayaknya alana tidur badannya oleng-oleng, axel menahan tawanya saja.

"Pelan-pelan" alana mengikuti intruksi itu, selanjutnya axel menuntun alana pelan-pelan.

Axel berhenti alana juga mebgikutnya, axel membuka pentup mata alana.

1

2

3

"Welcome Queen"

***
Voment

Bubayyy

Nadya Gual
Kupang 8 April 2021

AXELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang