(Follow sebelum membaca, tinggalkan jejak komen dan vote)
-mulai dari 19-04-2021
Rank 1 in #watty2021 01-30-2022
Rank 2 in #change 27-01-2022
Rank 2 in #watty2022 30-01-2022
Rank 4 in #toxicrelationship tgl 12-05-2021
Rank 4 in #labil 30-01-2022
Ran...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(Pict Zee)
Sean menghela napasnya untuk kesekian kalinya, ia kepikiran dengan Zee, apakah ia harus bersikap seperti biasa dan cuek? Apa dia harus perhatian lagi kepada Zee karena Zee kembali menjadi seseorang yang ketakutan seperti dulu.
Sean pergi kekamar mandi untuk membersihkan dirinya, setelah selesai ia mengeringkan rambutnya dengan handuk warna putih kecil yang ia ambil dari dalam lemarinya. Mengambil ponselnya yang tadi ia cas dan mengetik sesuatu di kolom pesan Zee tapi ia menghapusnya, mencoba untuk melupakan apa yang dia lihat dan menjalankan aktivitas seperti biasa.
!!!The Toxic Relationship!!!
"SEAN!" teriak Zee yang terbangun karena bermimpi buruk, ia bermimpi bahwa terjadi sesuatu pada Seannya.
Rudy yang ikut tertidur karena menemani Zee langsung membuka matanya lebar-lebar saat Zee berteriak, "Kenapa Zee?" tanya Rudy halus.
"Zee tadi mimpi Sean kecelakaan pah, dia berdarah, seharusnya Zee yang kecelakaan tapi Sean malah nolongin Zee" ucap Zee dengan raut wajah ketakutan, perasaannya campur aduk karena mimpi itu, ia dengan segera mengambil ponselnya dan mengirim pesan pada Sean.
Zee : Sean
Sean : Hm?
Zee : Kamu dimana sekarang?
Sean : Dirumah
"Huh syukurlah" ucap Zee pelan sambil tersenyum, ia menghela napas lega ketakutannya itu bukanlah apa-apa tidak terjadi sesuatu pada Sean.
"Pah Sean baik-baik aja ternyata" ucap Zee.
"Yaudah sekarang kamu tidur lagi ya" ucap Rudy.
Zee mengangguk lalu kembali tidur dengan tenang.
Keesokan harinya Zee merasa lebih baik daripada kemarin, ia bangun dari tempat tidurnya dengan perlahan agar Rudy tidak bangun ia merasa kasian kepada Papa nya karena telah menjaganya semalaman.
Setelah selesai dengan semua persiapan untuk pergi ke sekolah, ia turun dari kamarnya untuk berpamitan kepada kakak laki-lakinya dan Mama nya.
"Loh sayang? Baru aja tadi mama mau keatas bangunin kamu" ucap Marta (Ibu Zee).
"Zee udah besar mah, udah bisa bangun sendiri" ucap Zee.
