15. Disisirin Sean

577 52 1
                                    

The Toxic Relationship
15. Disisirin Sean

"Sean kamu gak punya pikiran untuk bagi sandwichnya ke aku?" sejujurnya Zee sangat lapar karena ia tidak sarapan tadi, ia langsung berangkat ke sekolah saat ia sudah siap dengan semua yang akan dibawa ke sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sean kamu gak punya pikiran untuk bagi sandwichnya ke aku?" sejujurnya Zee sangat lapar karena ia tidak sarapan tadi, ia langsung berangkat ke sekolah saat ia sudah siap dengan semua yang akan dibawa ke sekolah.

Sean menggeleng.

"Pelit!" pekik Zee yang membuat Sean langsung melotot kearahnya,

"Jangan berisik" ucap Sean.

"Biarin aja biar semua orang tau kalo Sean Giovanno itu PELIT! PELIT!" ucap Zee lagi, kali ini ia lebih meninggikan suaranya.

Sean tertawa kecil, ia tidak tahu bahwa Zee juga bisa bersikap seperti anak-anak saat ia lapar, bukannya ia tidak mau memberikan sandwichnya, hanya saja itu sudah bekas gigitannya, ia tidak ingin memberikan bekas makanannya kepada Zee.

"Beneran gak mau bagi sandwichnya?" tanya Zee.

Sean mengangguk.

Zee cemberut, ia melihat kearah jendela yang sedang terbuka, terpaan angin yang keluar dari sana membuat kedua ujung bibir Zee melengkung membuat senyuman yang indah.

Jari telunjuk Sean mendorong cepolan rambut Zee, "Dasar berantakan" cibir Sean yang membuat Zee langsung menatap tajam dirinya.

"Tadi aku buru-buru tau!" ucap Zee.

"Gara-gara gue?" tanya Sean.

"Nah itu tau!" ucap Zee.

Sean tersenyum kecil, ia melepaskan cepolan rambut Zee yang berantakan, dan meletakkan karet rambut Zee diatas meja. Ia mengambil sisir kecil yang berada didalam loker mejanya, itu adalah milik Gibran tertinggal di loker Sean, ia bukan tipikal orang yang sering berdandan ataupun merapikan rambut.

Ia menghadapkan Zee kearah jendela menghadap seperti membelakanginya, menyisir rambut Zee menggunakan sisir yang ia ambil tadi.

Tadinya Zee tersenyum karena menyisir rambut Zee tanpa ia minta, tapi Sean menyisirnya terlalu keras hingga membuat beberapa rambutnya rontok.

"AW!" pekik Zee.

"Rambut aku rontok semua! Lepas aja, biar aku sendiri yang sisir" ucap Zee.

Sean menolaknya, lelaki itu tetap memegang seluruh rambut Zee sambil menyisirnya kali ini dengan perlahan.

"Selesai" ucap Sean sambil meletakkan sisir yang ia ambil dari loker tadi.

The Toxic Relationship (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang