The Toxic Relationship
35. Perasaan Raja yang sesungguhnyaZee keluar dari kamar inap Sean sambil berlari dan sesekali menyeka air matanya, sampai diujung lorong ia duduk dan menangis. Ia sangat bersyukur karena tidak ada orang disini dan melihatnya yang sedang menangis.
"Zee?" ucap seseorang sambil memegang bahunya.
Zee mendongak dan melihat Raja sedang berdiri didepannya, tangisannya bertambah keras saat melihat Raja. Entah kenapa, tapi hanya saja dirinya ingin menangis didepan Raja.
"Kenapa?" tanya Raja.
Zee menggeleng. "Kenapa nangis pas pake baju yang bagus si" ucap Raja.
Raja memeluk Zee lalu menepuk-nepuk punggung Zee, "Masalah Sean lagi ya?" tanya Raja.
Zee mengangguk.
"Dia ngapain lo sampe nangis kaya gini?" tanya Raja.
"Dia minta maaf terus bilang kalo dia mau lanjutin hubungan Kayla dan perasaan dia ke gue dulu itu cuman pelampiasan pas Kayla lagi koma" ucap Zee sambil sesenggukan.
Raja terkejut mendengar hal itu, ternyata Sean adalah lelaki brengsek yang hanya mempermainkan wanita.
"Udah jangan nangisin cowok brengsek kaya dia" ucap Raja.
Namun Zee tetap menangis.
"Lupain dia Zee, masih banyak cowok diluar sana yang suka sama lo dan jauh lebih baik daripada Sean" ucap Raja.
"Udah jangan nangis lagi" ucap Raja sambil mengusap air mata Zee, gadis itu masih sesenggukan namun tidak meneteskan air mata.
"Pacaran sama gue" ucap Raja tiba-tiba.
"Gue tau ini bukan saat yang tepat bilang kaya gitu, tapi gue gak mau lo sakit hati terus-menerus gara-gara Sean" ucap Raja.
"Maksudnya?" tanya Zee.
"Gue tau ini salah, sebenarnya gue suka sama lo Zee. Dari awal kita ketemu gue udah punya feel yang beda pas ketemu sama lo. Gue suka kalo kita bertengkar cekcok adu mulut, gue suka liat lo hentak-hentakkin kaki setelah itu cemberut, dan sekarang gue gak suka liat lo nangis kaya gini. Terima tawaran gue dan lupain Sean Zee" ucap Raja.
Zee diam, gadis itu memalingkan wajahnya. "Meskipun lo belum bisa jawab gue sekarang, tapi satu yang harus lo inget Zee, gue akan selalu ada dibelakang lo dan pintu hati gue akan selalu terbuka untuk menerima kapanpun lo siap jawab permintaan gue tentang ngajak lo pacaran" ucap Raja sambil tersenyum.
Zee tertegun,
Raja kembali memeluk Zee lalu mengusap-usap rambut Zee, "Jangan nangis lagi, nanti luntur make-upnya" ucap Raja sambil terkekeh.
Zee yang kesal mendengarnya langsung mencubit perut Raja, "Nyebelin banget si" ucap Zee.
"Meskipun nyebelin, gue tetep ganteng kan" ucap Raja.
"Sekarang mau gue anterin pulang?" tanya Raja.
Zee mengangguk, lalu menerima uluran tangan Raja, mereka berdua berjalan beriringan sambil menggenggam tangan satu sama lain.
Bukannya mengantar Zee pulang, Raja malah membawa Zee ke mall dan masuk kedalam time zone.
"Ngapain kita kesini?" tanya Zee.
"Main!" jawab Raja.
Raja tersenyum lalu menarik tangan Zee, mereka berdua menuju ke kasir mengisi saldo card time zone dan bermain permainan yang mereka sukai.
Raja membawa Zee menuju permainan basket, "Gue pake rok Raja, gak bisa lompat-lompat" ucap Zee.
"Gak usah lompat Zee, lempar aja keatas" ucap Raja.
Zee mengangguk lalu mencobanya, dan berhasil! Ia sangat senang dan meneruskan melempar bola hingga mencetak banyak skor, setelah mendapatkan banyak kupon Zee dan Raja berjalan lagi dan mencari permainan yang ingin mereka mainkan, namun Zee tidak sengaja melihat seorang gadis yang sedang menangis sendiri di ujung sana.
Zee menatap Raja lalu, "Gue tadi kaya gitu ya?" tanya Zee.
Raja mengangguk, "Bahkan lebih buruk daripada itu" ucap Raja.
Zee mencubit tangan Raja, "Jangan ngejek!" ucap Zee kesal.
Seminggu kemudian..
Setelah Sean berkata seperti itu kepada Zee, ia tidak pernah melihat Zee hingga saat ini. Zee juga tidak datang saat ia sudah diperbolehkan pulang kerumah.
Sean duduk disamping Kayla yang sedang memakan eskrim strawberry yang baru saja mereka pesan, sedangkan eskrim Sean meleleh karena didiamkan sejak tadi.
Beberapa hari ia lalui tanpa Zee, ia merasa ini salah. Entah kenapa perasaanya terombang ambing jika mengingat tentang Zee lagi, ia menjadi bingung apakah ia benar-benar masih mencintai Kayla setelah bertahun-tahun telah berlalu.
1 bulan kemudian...
Sean mulai menyadari bahwa perasaannya kepada Kayla hanyalah sebatas kakak menyayangi adiknya, tidak lebih.
"Kayla" panggil Sean.
Kayla yang sedang bermain bersama kucing peliharaannya langsung menoleh kearah Sean, "Kenapa?" tanya Kayla.
"Ini semua gak bener, aku rasa perasaan aku ke kamu itu cuman sebatas kakak sayang sama adiknya dan gak lebih. Belakangan ini aku mulai kepikiran banyak hal tentang Zee, dan maaf aku baru cerita sebenarnya pas kamu koma aku dan Zee sempat pacaran" ucap Sean.
Kayla tersenyum, "Kayla juga ngerasa gitu, Kayla ngerasa gak nyaman meskipun itu didekat Sean. Kayla ngerasa kaya waktu yang Kayla lewatin bertahun-tahun itu udah ngebuat semuanya juga berubah termasuk perasaan Kayla ke Sean" ucap Kayla.
Sean terkejut, ia pikir Kayla akan menangis dan berkata jangan tinggalkan dirinya, tapi jawaban yang Kayla katakan barusan membuat hatinya lega. Ia tidak ingin menyimpan kebohongan lebih lama lagi kepada Kayla.
Sean tersenyum lalu mengelus kepala Kayla, "Kamu udah besar ya" ucap Sean.
Perasaanya sangat senang sekarang, ia ingin hari berlalu dengan cepat lalu menemui Zee dan mengatakan perasaanya yang sesungguhnya.
To be continued.
Follow Instagram aku ya: @echa.a_Hai hai, kalau ada kata yang kurang enak dibaca atau kurang bisa dimengerti kasi tau aku ya, soalnya aku masih pemula dan masih banyak salah.
Jangan lupa untuk buat Instagram story dari part yang kalian suka di chapter ini dan tag aku juga ya!
Terimakasih telah membaca🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
The Toxic Relationship (END)
Fiksi Remaja(Follow sebelum membaca, tinggalkan jejak komen dan vote) -mulai dari 19-04-2021 Rank 1 in #watty2021 01-30-2022 Rank 2 in #change 27-01-2022 Rank 2 in #watty2022 30-01-2022 Rank 4 in #toxicrelationship tgl 12-05-2021 Rank 4 in #labil 30-01-2022 Ran...