11. Gue-Elo

827 86 14
                                    

The Toxic Relationship
11. Gue-Elo

"Kali ini aku bawa buku kesukaan kamu" ucap Sean sambil meletakkan sebuah kantong plastik yang berisi 1 buah novel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kali ini aku bawa buku kesukaan kamu" ucap Sean sambil meletakkan sebuah kantong plastik yang berisi 1 buah novel.

Ia mengelus kepala gadis itu, sampai saat ini Kayla masih menutup matanya. Yang bisa Sean lakukan hanyalah menyerahkan semuanya kepada yang diatas, ia hanya bisa berdoa semoga Kayla bisa cepat pulih.

Sean bangun dari tempat yang baru saja ia duduki, lalu berjalan keluar dan menutup pintu ruangan inap Kayla dengan perlahan.

Sementara ditempat lain Zee sedang berada di sebuah cafe yang bernuansa coklat, ia memesan hot coffee, menatap layar laptopnya dan sesekali berdecak. Handphone Sean mati, ia tidak bisa mengetahui dimana Sean berada, tadinya ia ingin pergi ketempat Sean dan teman-temannya biasa nongkrong tapi tidak jadi karena ia kehabisan alasan untuk pergi kesana, dan juga ia harus berpikir lagi dua kali untuk pergi kesana karena terakhir kali saat ia membawakan Sean dan teman-temannya makanan ringan, ia mendengar beberapa ibu-ibu gosip disana membicarakannya karena melihat Zee keluar dari tempat tongkrongan para lelaki.

Zee memakai earphonenya dan sesekali meneguk hot coffee yang sudah ia pesan, me-log in second acc instagram yang baru saja ia buat lalu melihat akun Sean, saat ia sibuk menstalk Instagram Sean, ia melihat satu sorotan yang dibuat Sean beberapa tahun lalu, ia mengkliknya lalu melihat ada foto seorang gadis disana.

"Cantik" ucapnya pelan, ia akui gadis yang beruntung bisa berada disorotan akun Instagram milik Sean itu mempunyai wajah yang sangat cantik, tapi wajah gadis itu terlihat seperti lesu dan pucat ia tidak tau apa alasannya tapi yang pasti gadis itu adalah orang yang sangat berarti dalam hidup Sean selain dirinya.

Zee menggali lebih dalam, ia ingin tau siapa gadis tersebut dengan mengecek satu persatu orang yang Sean ikuti diinstagram, bibirnya cemberut kala melihat ternyata akun Instagram pribadi Zee tidak difollow oleh Sean. Lelaki itu hanya mengikuti sedikit orang, ada satu gadis disana Kaylaputri.

Ternyata ia benar, itu adalah gadis yang berada disorotan instagram Sean. Zee melihat postingan akun Instagram Kayla satu persatu, disana ada satu foto yang menarik perhatiannya, foto kucing anggora yang berwarna coklat seperti milik Sean dan foto seperti sedang berada dirumah sakit sambil menggandeng tangan seorang lelaki.

 Zee melihat postingan akun Instagram Kayla satu persatu, disana ada satu foto yang menarik perhatiannya, foto kucing anggora yang berwarna coklat seperti milik Sean dan foto seperti sedang berada dirumah sakit sambil menggandeng tangan seorang le...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Foto ini udah lama banget" ucap Zee pelan.

Zee berpikir bisa saja tangan lelaki yang digenggam Kayla dipostingannya adalah tangan Sean.

Jantungnya hampir copot karena ada seseorang yang mengetuk kaca disebelahnya, ia menoleh dan melihat Raja yang tertawa karena ekspresi yang dibuat Zee.

"Jantung gue mau copot nih" ucap Zee.

Raja berlari lalu duduk tepat didepan Zee, ia ingin mengintip apa yang sedang Zee kerjakan dilaptop, tapi Zee langsung menutup laptopnya dan menaruhnya didalam tas yang ia bawa.

"Lo ngerjain apa?" tanya Raja.

"Kepoo" ucap Zee.

"Dih, gaya banget lu"

"Biarin" ucap Zee sambil menjulurkan lidah, bisa-bisa Raja menanyakan 100 hal karena melihat Zee sedang menstalk akun Instagram seseorang dengan melihat postingannya satu persatu.

Tiba-tiba Zee melihat ada seseorang masuk kedalam cafe, senyumnya langsung cerah tatkala melihat Sean yang sedang berjalan dengan cool membuat hatinya dag dig dug tidak karuan, lelaki itu masuk menggunakan helm entah mungkin dia lupa atau entah kenapa hal itu terlihat lucu dimata Zee. Tadinya Zee ingin menghampirinya dan mengingatkan untuk melepaskan helm, tapi Sean sudah melepas helm itu duluan dan seperti menunjukkan pesonanya kepada orang-orang yang berada disana.

Beberapa gadis terlihat seperti keganjenan dengan Sean, dan bahkan ada juga yang sudah memiliki pasangan tapi tetap memelototi Sean dari atas sampai bawah.

"Memang ya pesona orang ganteng itu beda" ucap Raja tiba-tiba.

Zee tidak bisa melepaskan pandangannya dari Sean, gadis itu mengambil tasnya lalu duduk di ruangan yang berada diujung kiri agar Sean juga bisa melewatinya.

"Lo ngikutin gue lagi?" tanya Sean ketus.

"Dih, kepedean banget. Gue disini udah dari tadi, sebelum lo dateng" ucap Zee, tentu saja ia berakting lagi.

Sean tersenyum tipis sambil menghadap ke kiri agar Zee tidak melihatnya, tapi itu terlambat Zee sudah terlanjur melihatnya.

"Cobaan, cobaan" batin Zee.

"Kali ini apa? Mau bilang ini takdir lagi?" tanya Sean.

Zee memutar bola matanya malas, "Gue udah lupain itu, jangan diingetin lagi" ucap Zee.

Sean memilih untuk melewati Zee dan duduk ditempat yang sudah ia pesan. "Gak sopan banget ninggalin orang yang lagi ngomong" gerutu Zee.

Tadi Raja sempat ketoilet sebentar, tapi saat ia balik lagi ketempat dimana ia dan Zee duduk, Zee tidak ada disana. Tadinya ia ingin mengirim pesan atau menelfon Zee tapi ia lupa bahwa ia tidak memiliki nomor telepon Zee. Matanya menyusuri seluruh cafe, dan melihat Zee yang sedang duduk diujung kiri cafe ia langsung menghampirinya.

"Kenapa pindah si? Gue nyariin" Zee langsung menutup mulut Raja karena takut Sean mendengarnya, bisa-bisa Sean tau yang sebenarnya bahwa Zee pindah tempat duduk agar Sean bisa melewatinya.

Raja menggigit tangan Zee yang membekap mulutnya, "Gak bisa napas gue!" ucap Raja.

"Ihh! Jorok banget si" ucap Zee yang meringis karena melihat ada bekas gigitan ditangannya. Hal itu membuat semua orang menatap kearah mereka tak terkecuali Sean.

"Rasain!" ucap Raja.

"Huh!" Tadinya ia ingin memberitahu Raja bahwa jangan berbicara keras-keras agar Sean tidak menatap kearahnya, tapi malah ia sekarang yang berbicara dengan keras sehingga membuat semua orang memperhatikan.

Zee mengeluarkan laptop yang ia masukkan kedalam tas tadi, lalu menutup wajahnya karena malu. 

Sean menatap kearah Zee dan Raja dengan tatapan tidak suka, "Mereka cocok, sama-sama berisik" ucap Sean.

To be continued.
Follow Instagram aku ya: @echa.a_

Hai hai, kalau ada kata yang menurut kalian kurang enak dibaca atau kurang bisa dimengerti kasi tau aku ya, karena aku juga masih pemula dan masih buat banyak kesalahan dalam nulis cerita, jadi mohon pengertiannya.

Jangan lupa buat story Instagram dari part yang kalian suka di chapter ini dan tag aku juga ya!

Terima kasih telah membaca🤗

The Toxic Relationship (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang