16. Mau ditaroh dimana muka aku

538 47 2
                                    

The Toxic Relationship
16. Mau ditaroh dimana muka aku

 Mau ditaroh dimana muka aku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Pict Zee)

"Tadi di baik-baikin terus tiba-tiba bentak-bentak kaya gitu, kalo sampe dia beda lagi perlakuannya ugh! gak bakalan gue respon!" gerutu Zee yang sedang berjalan menuju kelasnya sambil menghentak-hentakkan kakinya, bibirnya yang komat-kamit membuat beberapa orang disekelilingnya menertawakannya karena gemas.

Sesampainya ia dikelas ia langsung melempar tasnya dengan kasar diatas meja, menarik kursinya dengan kasar lalu duduk dengan perasaan yang masih kesal karena sikap Sean tadi saat mengusirnya.

Seharusnya ia tidak memberikan susu coklat kepada Sean, seharusnya ia tidak datang pagi-pagi dan melupakan perutnya yang malang ini, Zee sudah kurus kerempeng jarang makan dan sekarang ia keroncongan karena tidak sarapan. Dasar Sean! Manusia yang sok ganteng dan membuat Zee terus memikirkannya dan menimbang-nimbang jika ingin marah kepadanya.

Raja berjalan dengan memasang wajah yang cool dan berkharisma, lelaki itu memang seperti itu mencoba untuk terlihat sempurna jika sedang berjalan dan menjadi pusat perhatian dan membuat para gadis berteriak karena dirinya, ia sengaja melewati kelas Zee agar bisa melihat wajah Zee yang lucu lagi, ia suka hal itu kedua sudut bibirnya perlahan terangkat dan membuat senyuman yang indah, Zee sedang dalam perasaan yang tidak baik namun membuat orang disekelilingnya tersenyum gemas karena ekspresi yang dibuat Zee sangatlah lucu.

Ia ingin menghampiri Zee namun takdir berkata lain, bel masuk pertanda jam pelajaran berbunyi sangat nyaring hingga nyaris membuat gendang telinganya pecah. Para murid-murid berlarian agar bisa tepat waktu menuju kelas mereka masing-masing lain lagi dengan Raja yang hanya berjalan dengan santai dan masih bersikap cool agar enak dipandang.

Zee melalui pelajaran dengan perasaan yang masih kesal dan terus-terusan memikirkan Sean yang membentaknya tiba-tiba tadi. Ia terus-terusan berganti posisi yang semula menelungkupkan kepalanya karena bosan lalu menatap kearah luar jendela lalu menopang dagunya menggunakan kedua tangannya yang membentuk kepalan dan kembali lagi seperti awal yaitu menelungkupkan wajahnya lalu melihat keluar jendela lalu menopang dagu hingga berkali-kali sampai-sampai membuat Dara yang duduk disamping Zee kesal sendiri.

Ia jadi risih karena Zee tidak bisa diam sejak tadi, ia memang bukanlah tipikal wanita yang sangat pintar dan menyukai pelajaran, hanya saja kali ini ia ingin mendengarkan penjelasan yang diberikan guru didepan meskipun hanya sebentar dan dengan tenang, namun Zee tidak mendukungnya dan malah mengganggu konsentrasi yang sejak tadi ia bangun.

Dara mencubit tangan Zee dengan sangat keras sehingga membuat Zee nyaris saja berteriak namun Dara langsung membekap mulut Zee agar tidak ditegur oleh pak Harto yang sedang mengajar didepan, beberapa pasang mata menoleh kearah mereka namun tidak dengan pak Harto yang sudah bisa dibilang lanjut usia sehingga tidak terlalu bisa mendengar dengan baik, pak Harto sedang fokus dengan buku yang ada diatas mejanya dan tidak mendengar suara Zee.

The Toxic Relationship (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang