4. Lelaki baru Zee dimata Sean

1.3K 175 12
                                    

The Toxic Relationship
4. Lelaki baru Zee dimata Sean

"Gue Zee " ucap Zee sambil menerima jabatan tangan Raja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gue Zee " ucap Zee sambil menerima jabatan tangan Raja.

"Gue tau" jawab Raja.

"Karena lo liat nametag gue" ucap Zee.

"Nah itu tau haha" ucap Raja.

"Gue duluan ya, banyak tugas" ucap Zee, ia tidak ingin membuang-buang waktu bersama orang yang baru saja ia kenal terutama laki-laki.

"Lah, terus siapa yang nganterin gue keruang guru?" tanya Raja, lelaki itu sebenarnya sejak tadi sudah kode-kode untuk diantarkan keruang guru agar ia bisa menemui wali kelas barunya.

Zee memutar bola matanya malas, dia juga orang yang sibuk, setelah ini ia harus memberikan susu coklat kesukaan Sean didalam loker milik Sean tentunya, ia juga harus menghampiri Sean dan menemaninya , itu adalah hal-hal yang dilakukan oleh seorang kekasih bukan? Zee harus melakukannya.

"Zee! Zee!" ucap Raja sambil melambai-lambaikan tangannya kedepan wajah Zee karena gadis itu melamun.

Zee tersadar, ia mengingat kembali bahwa Sean bukan lagi kekasihnya, Sean hanyalah seseorang yang selalu Zee ingat didalam hati kecil Zee.

"Yaudah gue anterin" ucap Zee mengiyakan, ia juga tidak ada kerjaan lagi setelah ini lagipula masih terhitung lama bel sekolahnya berbunyi.

"Nah gitu dong, baik banget deh kamu" ucap Raja sambil mencubit pipi Zee.

Zee menepis tangan Raja yang seenaknya memegang wajahnya, sebelumnya hanya Sean yang melakukannya tapi itu beberapa tahun yang lalu, Sean tidak lagi pernah mengelus atau mencubit pipi Zee lagi semenjak sikap Sean berubah menjadi lebih galak dan pendiam.

"Nah udah sampe kan gue pergi ya" ucap Zee hendak meninggalkan Raja tapi ditahan karena Raja menarik tas belakang Zee lagi.

"Bisa gak sih gak usah narik-narik tas gue gitu, nanti gue jatuh gimana" ucap Zee kesal.

"Ihhh, tungguin nanti gue ngapain disini gak kenal siapa-siapa" ucap Raja.

"Kan lo tinggal cari guru aja, setelah itu bilang kalo lo murid baru gitu doang ribet" ucap Zee.

"Tapi Zee-"

"Udah ah, gue mau pergi" Zee mendorong Raja masuk kedalam ruang guru yang pintunya terbuka membuat Raja langsung melotot karena malu diperhatikan oleh semua orang yang ada disana.

"Sialan susu Zee" ucap raja dalam hati merutuki Zee.

Zee tertawa puas, ia bisa membayangkan betapa malunya raja yang tiba-tiba masuk kedalam ruang guru tanpa permisi.

Sean yang sedari tadi dimarahi didalam ruang guru oleh guru bknya yaitu buk Murni langsung menatap kearah lelaki yang baru saja masuk kedalam ruang guru, ia mengenali lelaki itu, itu adalah lelaki yang berbicara dengan Zee tadi entah apa yang mereka bicarakan sehingga Zee sampai tertawa.

Sean geser ke kiri sedikit agar bisa melihat siapa yang berada diluar ruang guru, benar saja dugaannya ia melihat Zee yang sedang berjalan, sepertinya Zee sehabis mengantar lelaki itu, Zee tidak mungkin lewat sini karena ini bukanlah arah menuju kelas Zee.

Zee berjalan memutar agar bisa melewati kelas Sean, ekor matanya tidak sengaja melihat Sean yang sedang berdiri seorang diri jika hubungannya dengan Sean baik-baik saja pasti ia sudah menghampiri Sean sekarang. Zee harus bersikap bagaimana?

Zee berjalan dengan kepala menunduk mencoba untuk menahan rasa rindunya pada Sean, ia masuk kedalam kelas dengan tidak mengeluarkan sepatah kata apapun meskipun ada teman sekelasnya menyapanya.

Bel sudah berbunyi 5 menit yang lalu, tapi Zee tidak bangun dari tempat duduknya karena terlalu malas, ia juga tidak ingin melihat wajah Sean, ia takut rasa rindunya bisa membuat ia kehilangan kesadaran dan menghampiri Sean.

"Susu Zee" ucap seseorang yang baru saja datang dengan suara yang bernada.

Zee tertawa kecil, ia melihat Raja yang berjalan dengan cara jalan yang aneh, langkah lelaki itu sengaja dibesarkan agar kakinya terlihat lebih panjang.

"Udah ngaku aja kalo kaki lo pendek" ucap Zee.

"Gue itu tinggi cuman pengen lebih tinggi aja lagi" ucap Raja.

"Iya gue doain lo tinggi setinggi bendera" ucap Zee sambil tertawa.

"Kenapa gak ke kantin?" tanya Raja.

"Males" hanya itu jawaban yang Zee miliki jika ada yang menanyakan kenapa ia tidak keluar kelas sama sekali.

"Kita kan berjiwa muda, harus semangat dong jangan males-males ayo bangun" Raja menarik tangan Zee agar gadis itu bangun dari tempat duduknya.

"Berat banget si, apa jangan-jangan lo kasi lem di kursi biar gak bisa bangun" ucap Raja.

"Ngawur aja, gue emang beneran males" ucap Zee.

"Ayo ikut gue" ucap Raja kekeuh.

Zee berdeham gadis itu mengambil dompet kecilnya dan ponselnya setelah itu mereka berdua berjalan kekantin secara beriringan. Sesampainya di kantin Zee melihat Sean, ia sempat sedih sebentar namun ia tutupi dengan senyuman karena sejak tadi Raja terus mengeluarkan lelucon agar Zee tertawa.

Setelah duduk, sikap kurang ajar Raja membuat Zee kesal. "Karena gue udah ngajak lo kekantin lo pesenin gue makan ya" ucap Raja.

Zee mencubit tangan Raja, "Cowok apaan nyuruh cewe mesenin makanan"

Raja meringis kesakitan, "Gue bercanda kali, jangan dibawa serius gitu dong"

"Yaudah gue pesenin nih" ucap Raja, lelaki itu bangun dari tempat duduknya dan memesan sembarang makanan apapun itu yang penting enak.

Raja kembali dari tempat duduknya dengan membawa dua piring nasi goreng, disusul dengan seorang mba mba yang membawa dua gelas es jeruk.

Saat mereka makan Raja tiba-tiba bertanya, "btw Zee lo gasuka apa?" tanya Raja dengan mulut yang penuh.

Zee tertawa karena cara berbicara Raja yang belepotan karena mulutnya sedang penuh "itu dihabisin dulu" ucap Zee.

Raja mengunyah dengan cepat lalu menelannya, "Lo gak suka apa?" tanya Raja.

"Keju" jawab Zee.

"Gue alergi keju" lanjut Zee.

"Lah? Gue juga" ucap Raja kesenangan sendiri.

Mereka berdua tertawa karena hal yang sepele, meskipun itu hanyalah karena hal kecil tapi bisa membuat Zee tersenyum dengan gembira dan sejenak melupakan Sean.

"Lo suka apa?" tanya Raja lagi.

"Sean" ucap Zee spontan namun pelan.

To be continued.
Follow Instagram aku ya: @echa.a_

Hai hai, kalau ada kata yang menurut kalian kurang enak dibaca atau susah dimengerti kasi tau aku ya, karena aku juga masih pemula dan masih banyak juga yang salah, jadi mohon dimengerti.

jangan lupa untuk buat story Instagram dari part mana yang kalian suka dari chapter ini dan tag aku juga yaa!

Terimakasih telah membaca🤗

The Toxic Relationship (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang