(Follow sebelum membaca, tinggalkan jejak komen dan vote)
-mulai dari 19-04-2021
Rank 1 in #watty2021 01-30-2022
Rank 2 in #change 27-01-2022
Rank 2 in #watty2022 30-01-2022
Rank 4 in #toxicrelationship tgl 12-05-2021
Rank 4 in #labil 30-01-2022
Ran...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(Pict Rey)
Orang tua Zee datang bersama dengan beberapa polisi, tangisan Zee bertambah kencang saat melihat kedua orang tuanya, ia takut akan dimarahi terutama orang tua Rey juga. "Sayang, kamu gak papa? Ada yang sakit?" tanya Marta (mama Zee)
Marta terkejut karena melihat keadaan putri semata wayangnya yang sangat berantakan, tangisannya pecah saat melihat anaknya itu tidak mengenakan pakaian hanya tertutupi oleh selimut. "Siapa yang lakuin ini?" tanya Rudy (papa Zee)
Zee menangis, gadis itu tidak menjawab. Rudy melihat Rey yang sudah tidak sadarkan diri dengan darah yang mengalir dimana-mana, "Rey yang lakuin?" tanya Rudy hati-hati.
Zee menggeleng, "Kerrel yang lakuin! Dia udah ngebunuh Rey dan buat Zee kaya gini mah, pah" ucap Zee sambil menangis.
Orang tua Zee tidak percaya, mereka tau Kerrel adalah kekasih Zee dulu namun kesan pertamanya dengan Kerrel sangatlah baik, dan juga dia seseorang yang mempunyai pikiran yang dewasa.
"Kerrel dimana sekarang?" tanya Marta.
"Dia kabur setelah nembak Rey mah" ucap Zee. Marta sangat terkejut, ia memeluk Zee yang masih menangis nasib putrinya berakhir dengan dilecehkan oleh mantan kekasihnya sendiri bahkan kekasih anaknya sekarang berakhir tragis dan meninggal karena pembunuhan.
"Bisa minta foto saudara Kerrel?" ucap salah satu polisi yang juga berada disana.
Zee mengangguk, "Pinjem hape mah" ucap Zee.
Marta memberikan ponselnya lalu dengan segera Zee mencari akun Instagram Kerrel dan menunjukkan beberapa foto Kerrel kepada polisi tersebut.
"Baik, kami akan mencari saudara Kerrel dengan segera" ucap salah satu polisi.
Sementara itu polisi-polisi yang lain sibuk memotret Rey dan memotret bukti yang juga berupa pisau dan bekas tembakan.
"Siapa yang lepas pisaunya?" tanya salah satu polisi.
"Saya pak, saya takut dia makin kesakitan" ucap Zee jujur.
"Itu bisa jadi bukti kalau kamu yang bersalah, atau kamu memang pelakunya? Kamu dendam kepada korban karena kamu sudah dilecehkan" pertanyaan dari polisi tersebut seketika membuat Zee terkejut, ia tidak tahu akan berakhir seperti ini.
