36. Minta maaf

696 35 0
                                    

The Toxic Relationship
36. Minta Maaf

Tepat seminggu setelah Raja mengutarakan perasaannya kepada Zee saat berada dirumah sakit, Zee menatap balkon kamarnya dan melihat ada Raja yang sedang tersenyum kepadanya sambil membawa seikat bunga berwarna merah.

Ia tersenyum, Raja datang lebih awal kerumahnya. Zee mengambil tasnya lalu berlari turun kebawah dan sampai didepan Raja, Raja berjalan pelan kearahnya lalu memeluk dirinya Zee tersenyum lalu membalas pelukannya.

Cukup sulit untuk melupakan Sean, bahkan harus ia akui bahwa dirinya belum melupakan Sean tapi Raja mengatakan kepada dirinya bahwa dia bisa menjadi obat penawar agar Zee melupakan Sean.

Mereka sampai didepan rumah sakit yang besar, Zee merapikan rambutnya lalu menggandeng tangan Raja masuk kedalam rumah sakit. Mereka sampai didepan pintu kamar nomor 190, mengetuknya perlahan lalu,

"Masuk aja pintunya gak dikunci" ucap seseorang dari dalam.

Zee dan Raja saling bertatapan kemudian masuk kedalam ruangan tersebut, disana terlihat ada seorang gadis yang sedang tiduran sambil tersenyum melihat sebuah foto yang sudah dicetak. Zee duduk disamping gadis itu, "Gimana kabar kamu?" tanya Zee.

"Baik,"

Gadis itu melihat Raja kemudian bertanya, "Pacar kamu?" tanya Kayla.

Zee mengangguk dengan senyum yang ceria diwajahnya, "Kabar Sean gimana?" tanya Zee.

Raja langsung menggenggam tangan Zee kemudian menatap Zee, Zee tersenyum kemudian menggeleng.

"Dia baik banget, selalu dateng kesini setiap hari biar aku gak bosen" ucap Kayla.

Zee ber-oh ria, "Kali ini dia gak dateng?" tanya Zee.

Kayla menghendikkan bahunya, "Mungkin dia telat bangun, kebo banget" ucap Kayla.

"Zee maaf" ucap Kayla tiba-tiba yang langsung membuat Raja dan Zee bingung.

"Kenapa?" tanya Zee.

"Udah bohongin Sean demi kepentingan aku sendiri" ucap Kayla.

"Bohongin gimana?" tanya Zee.

"Aku bilang sama dia kalau sebenarnya selama dia sakit aku terus yang nemenin dia dan ngerawat dia, padahal kan Zee yang selalu ada disamping dia" ucap Kayla sambil menunduk.

"Zee udah maafin kok, jangan sedih lagi" ucap Zee.

Kayla mendongak, lalu "Beneran?" tanya Kayla.

Zee mengangguk.

"Maafin Mitha juga karena dia yang udah nyuruh aku bohong" ucap Kayla.

"Iya dimaafin" ucap Zee.

"Zee baik ya, pantesan dikasi wajah yang cantik" ucap Kayla.

"Kaya gini dibilang cantik?" tanya Raja sambil tertawa ia menunjuk wajah Zee.

Zee mencubit perut Raja lalu melotot, "Gue itu emang cantik dari lahir, buktinya lo suka kan" ucap Zee.

"Aduh sakit-sakit!" ucap Raja sambil memegang tangan Zee yang sedang mencubitnya.

"Rasain!"

"Iya Zee cantik! Banget malah, itu salah satu alasan aku suka kamu" ucap Raja sambil menoel pipi Zee, Zee yang geli karena perkataan Raja langsung menoyor lelaki itu.

"Jangan kaya gitu, malu tau" ucap Zee.

"Malu-malu tapi mau kan" ucap Raja.

"Gila lo!" ucap Zee sambil tertawa.

"Kalo Sean dateng, kamu jangan pergi ya?" ucap Kayla lalu membuat Zee terdiam, selama ini jika Sean menelfon Kayla dan berkata akan segera datang kerumah sakit, ia dan Raja langsung cepat-cepat pamit dan pergi dari sana, sampai sejauh ini ia belum bisa bertemu dengan Sean karena takut akan merasakan perasaan yang sama seperti dulu.

"Aku harus pergi, soalnya sibuk" ucap Zee.

"Tapi sebentar aja ketemu sama Sean" pinta Kayla sambil memegang tangan Zee.

"Lain kali pasti kita ketemu kok" ucap Zee.

"Lain kalinya itu kapan?" tanya Kayla.

Zee tidak menjawabnya, ia bangun lalu pamit kepada Kayla untuk segera pulang. "Aku pamit ya? Ada tugas sekolah" ucap Zee.

"Bukannya sekarang lagi liburan karena habis ujian?" tanya Kayla.

"Ada tugas lain" ucap Zee.

Kayla mengangguk, Zee mengelus kepala Kayla lalu melambaikan tangannya bermaksud untuk pamitan.

Raja dan Zee melewati jalan yang berbeda, agar mereka tidak bertemu dengan Sean saat melewati jalan utama.

Sean berjalan dengan lesu, ia sangat terkejut karena bangun terlambat dan segera berangkat kerumah sakit lalu menemui Kayla tanpa mandi terlebih dahulu.

Sean melihat ada dua orang yang sedang berjalan didepannya, sepertinya kedua orang itu telah menemui Kayla. Wanita yang berambut panjang itu, terasa sangat tidak asing, bahkan sepatu kets yang dikenakannya mirip seperti sepatu kets yang Zee beli bersama dengan Sean. Sean menggeleng-gelengkan kepalanya, "Sadar! Itu bukan Zee" ucap Sean didalam hati.

Setelah itu ia masuk kedalam ruangan Kayla. "Ada yang kesini tadi?" tanya Sean.

Kayla mengangguk, setelah itu menggeleng.

"Yang bener yang mana? Iya apa enggak?" tanya Sean.

"Gak ada kok, aku bercanda" ucap Kayla sambil tersenyum lebar.

Sean menghela nafasnya lalu duduk disamping Kayla, ia mengambil tisu basah yang berada diatas nakas lalu mengelap tangan Kayla. Saat Sean sedang sibuk membersihka tangan Kayla, Kayla juga ikut mengambil tisu basah lalu membersihkan wajah Sean dengan perlahan, Sean mengernyit lalu menatap Kayla.

"Kamu belum mandi kan? Kucel banget" ucap Kayla sambil terkekeh.

Sean mengangguk, "Iya soalnya bangun telat" ucap Sean.

"Pengen cepet-cepet ketemu aku ya? Makanya sampai gak mandi" ucap Kayla.

Sean tersenyum tipis lalu mengangguk.

"Kemarin gimana jadi pergi sama Mitha?" tanya Kayla.

Sean mengangguk, "Jangan suruh aku lagi pergi sama dia" ucap Sean kesal.

"Tapi kenapa? Bukannya dia baik?" tanya Kayla.

"Iya baik, tapi aku gak suka sama orang kecentilan" ucap Sean.

"Dia emang kaya gitu, maklumin aja" ucap Kayla sambil tertawa pelan.

"Kamu gak cemburu?" tanya Sean.

Kayla menggeleng, "Buat apa cemburu? Dia kan temen aku" ucap Kayla.

"Kalau Zee?" tanya Sean.

"Dia juga temen aku" ucap Kayla.

"Tapi kan baru ketemu sekali, kenapa udah anggep dia temen?" tanya Sean.

"Ih dia sering kesini tau!" ucap Kayla.

Sean menoleh lalu, "Kapan? Kok gak pernah bilang?" tanya Sean.

Kayla merutuki dirinya sendiri karena keceplosan, "Kan setiap ada Mitha kamu juga ada disini, buat apa aku kasi tau lagi?" ucap Kayla, dirinya berhasil mengalihkannya.

"Kamu ngomongin Mitha kan?" tanya Kayla.

Sean menjadi bingung, "Udahlah kita lupain aja, mending sekarang kamu makan" ucap Sean.

Kayla mengangguk lalu duduk, "Kamu yang suapin ya?" pinta Kayla sambil memasang puppy eyes.

Sean mengangguk lalu membuka bubur ayam yang sudah ia beli.

To be continued
Follow Instagram aku ya: @echa.a_

The Toxic Relationship (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang