23. Takut akan seperti Rey

428 38 1
                                    

The Toxic Relationship
23. Takut akan seperti Rey

Raja langsung melihat kearah mereka, dan ternyata benar bahwa lelaki itu meneriaki nama Zee, jantungnya langsung berpacu sangat cepat apakah itu benar-benar Zee? Atau hanya kebetulan namanya sama?

Gadis yang berada didepan lelaki itu terlihat sangat ketakutan, ia bangun lalu memegangi pipi kanannya yang kesakitan akibat tamparan dari lelaki yang ada didepannya. Raja ikut meringis saat melihat bekas tamparan itu sangatlah merah dan juga telapak tangan lelaki yang menamparnya mengecap disana. Ia jadi tidak tega melihatnya, apalagi jika itu adalah Zee. Ia memutuskan untuk menelfon Zee sekali lagi untuk memastikan dan,

"SIAPA YANG NELPON KAMU? SEAN?!" tanya lelaki itu dengan nada yang membentak lagi.

Zee merogoh ponselnya, dan melihat nama Raja yang tertera disana, lalu ia dengan segera mematikan panggilan tersebut. Raja sangat terkejut saat panggilannya ditolak oleh Zee, dan pada saat itu juga gadis yang berada di jalan kecil itu mematikan telfon dari seseorang. Sudah jelas itu Zee, ia harus bagaimana sekarang? Bahkan lelaki yang ada didepan Zee menyebutkan nama Sean tadi.

Nada dering itu terdengar lagi, kali ini bukan Raja yang menelpon.

"ITU SIAPA?!" tanya Kerrel.

Zee melihat siapa yang menelfon, ternyata itu adalah mamanya, ia bingung apakah ia harus mengangkatnya dan memberi tahu kepada orang tuanya bahwa lagi-lagi Kerrel mengganggunya, tapi disisi lain ia juga takut kedua orang tuanya itu akan mengajaknya pindah dari sini dan pergi untuk selamanya agar lepas dari Kerrel.

"ITU SIAPA?!" tanya Kerrel sekali lagi.

Zee diam, dia tidak ingin menjawab. Karena kesal lagi-lagi Kerrel menamparnya, kali ini lebih keras daripada sebelumnya, rasa sakitnya menjadi double sekarang, karena rasa sakit di pipi sebelah karena tamparan Kerrel tadi masih membekas.

Zee ingin menangis tapi harus ia tahan, jika ia berteriak dan meminta tolong kepada orang yang berada disekitar sini itu akan menjadi resiko yang sangat besar karena nanti orang tuanya pasti akan terlibat.

Kerrel mengelus pipi Zee, "Sakit kan? Makanya kamu nurut sama aku" ucap Kerrel.

Saat lelaki itu ingin mencium Zee lagi, Zee langsung mengalihkan pandangannya kearah lain betapa terkejutnya ia saat melihat ada seseorang yang memperhatikannya sekarang, pada saat itu juga Kerrel kembali marah dan menarik rambut belakang Zee.

"Kerrel sakit" cicit Zee namun tidak dihiraukan oleh Kerrel.

"Makanya nurut!" ucap Kerrel.

Raja sudah tidak tahan melihat Zee diperlakukan seperti itu, tadinya ia ingin menolong Zee dengan cara memukul lelaki itu seperti saat ia menolong Zee disekolah, tapi niatnya ia urungkan karena melihat benda tajam di kantong celana lelaki yang sedang menyakiti Zee. Raja melempar batu ke sembarang arah agar bisa menarik perhatian lelaki itu dan ternyata berhasil, pada kesempatan itu juga Zee langsung menggigit tangan Kerrel dan kabur dari sana, Raja yang melihat kejadian itu langsung mengambil jalan pintas melalui gang sebelah dan ingin menyusul Zee, tapi saat ia menyusul Zee, Zee sudah hilang entah kemana.

Raja mengusap rambutnya gusar, ia ingin mengetahui kondisi Zee seperti apa setelah ditampar berkali-kali seperti itu tapi Zee malah hilang dan ia tidak bisa menemukannya sekarang.

Keesokan harinya Raja memutuskan untuk datang kerumah Zee bermaksud untuk melihat kondisi Zee sekaligus memberikan buku yang berisi catatan pelajaran yang sudah Zee lewati karena absen berhari-hari. Raja mendapat catatan tersebut dari teman sekelas Zee yaitu Mitha, dan juga ia tau alamat rumah Zee dari tetangganya.

The Toxic Relationship (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang