5. Selalu bersama tapi tidak saling mengenal

1.1K 162 8
                                    

The Toxic Relationship
5. Selalu bersama tapi tidak saling mengenal

 Selalu bersama tapi tidak saling mengenal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sean" jawab Zee spontan namun pelan.

"Hah?" tanya Raja yang sepertinya tidak mendengar apa yang Zee ucapkan.

Zee menggeleng, "Gue gak ngomong apa-apa kok" ucap Zee menyangkal.

"Zee alergi keju?" ucap Sean pelan. Apakah itu benar? Selama ini Zee selalu bilang pada Sean bahwa ia tidak memiliki alergi apapun, dan Zee juga pernah membeli dua hamburger plus keju untuk Sean dan Zee makan malam. Keju adalah kesukaan Sean, apakah karena itu Zee tidak pernah memberi tau Sean dan memakannya meskipun alergi? Pantas saja keesokan harinya Zee beralasan pusing dan tidak masuk sekolah, dahulu Sean tidak terlalu memikirkannya karena ia menganggap itu adalah sakit biasa.

Sean tersenyum kecut, 3 tahun ia selalu menemani Zee tapi tidak tahu apa-apa tentang hal ini. Ia merasa bahwa Zee hanya memikirkan Sean saja, tidak memikirkan diri Zee sendiri, rasa bersalah Sean kian menambah ia takut rasa bersalah itu akan menariknya lagi untuk masuk kedalam kehidupan Zee lagi.

"Kasi tau gue tentang diri lo dong" pinta Raja.

Zee tersenyum, "Gue manusia yang hidup di bumi dan gender gue cewe" ucap Zee sambil menyuapkan satu sendok nasi kedalam mulutnya.

"Kalo itu gue tau, serius dong ceritain" ucap Raja.

Zee sedikit mendekat kearah wajah Raja dan mencoba berbisik, "Sejujurnya gue gak suka rambut pendek" ucap Zee, gadis itu sangat hati-hati mengucapkan kata-kata rambut pendek seakan-akan itu adalah rahasia yang besar. Raja terkekeh ia kira Zee akan mengatakan hal yang sangat serius karena ekspresi yang dibuat Zee.

"Terus, kenapa potong?" tanya Raja.

"Sean suka rambut pendek" ucap Zee pelan, lalu,

"Ada deh pokonya" ucap Zee dengan segera.

"Ceritain lagi tentang diri lo, kali ini yang bener ya" ucap Raja.

"Nanti lo takut sama gue" ucap Zee pelan namun didengar Raja.

"Engga lah, lo kira gue banci apa takut sama cewe" ucap Raja.

Zee melanjutkan makannya dan tidak menanggapi perkataan Raja, ia tidak ingin mengumbar kehidupan pribadinya kepada orang lain meskipun itu teman baiknya ataupun Sean.

Saat pulang sekolah Zee teringat pada sesuatu tasnya ketinggalan dan hari ini adalah jadwal piket untuk nya dan Mitha. Ia bergegas kembali kedalam kelas dan melihat Sean sedang berbicara kepada Mitha sahabatnya, hatinya seperti diremas ia tau hubungannya dengan Sean sudah berakhir tapi Sean tidak boleh mendekati sahabat Zee, karena dia adalah sahabat Zee!

Kenapa semudah itu mencari wanita? Apa dia tidak memikirkan perasaan Zee sama sekali? Apakah dia tidak berpikir bagaimana jika Zee melihat mereka berdua bersama? Atau Sean memang sengaja menunjukkannya agar Zee sadar diri dan mulai melupakan perasaan yang Zee punya pada Sean?

"Kalian ngapain?" tanya Zee dengan tatapan datar.

Sean dan Mitha terkejut, Zee sudah duga ini akan terjadi pasti mereka menyembunyikan sesuatu. Apakah dugaan Zee benar? Bahwa Mitha juga menyukai Sean?

"Zee kenapa balik?" Mitha mengjampiri Zee dan merangkul tangannya, Zee ingin menepisnya namun itu akan sangat terlihat bahwa saat ini ia sedang cemburu.

"Gue kan piket sekarang" jawab Zee sambil melepas rangkulan tangan Mitha dengan pelan.

"Gapapa Zee balik aja biar gue yang piket sendiri" ucap Mitha seperti mengusir halus.

Zee menatap Sean, "Ya gue pergi, supaya lo bisa berduaan sama Sean" Zee tidak bisa mengontrol rasa kesalnya raut wajah Mitha seperti mengatakan bahwa Zee harus segera pergi dari sini ia sedang membicarakan hal penting dengan Sean.

Zee berbalik dan langsung berjalan ia menutup pintu kelasnya agar mereka leluasa berbicara, sekalian saja menginap disana! ia tidak perduli, rasanya ia ingin mencekik semua orang yang ia lihat sekarang karena semua orang terlihat menyebalkan seperti Mitha.

Zee berjalan dengan menghentak hentakkan kakinya, Raja yang baru saja keluar dari kelasnya tertawa gemas karena melihat Zee bertingkah seperti anak kecil. Raja mengikuti Zee dari belakang, Zee mengikat rambutnya dan berdiri diparkiran sembari menggerutu, bibir mungilnya yang sesekali cemberut membuat Raja tertawa.

Zee tidak sengaja menoleh kearah Raja dengan wajah yang masih cemberut. Raja menghampirinya, menarik ikat rambut Zee dan mengacak-acak rambut Zee. "Gemes banget si susu Zee" ucap Raja sambil tertawa.

Zee mencubit pinggang Raja, "Apaan si, rambut gue rusak nih" ucap Zee yang semakin sebal.

"Yaudah si sini gue bantuin iket rambut" Raja berdiri didepan dibelakang Zee sambil mengikat rambut Zee dengan menyisir nya menggunakan jari jemarinya, sesekali ia tersenyum karena mengingat ekspresi wajah Zee yang lucu karena cemberut.

Zee melihat Sean yang sedang berjalan beriringan dengan Mitha, apa ini?! Lagi-lagi ia melihat hal yang tidak mengenakkan ia cemberut lagi dan mengalihkan pandangannya kearah lain, sesekali ia melihat kearah Sean dan Mitha.

"Lama banget" gerutu Zee.

"Ih sabar. Rambut lo halus banget soalnya, gampang lepas" ucap Raja yang masih sibuk mengikat rambut Zee.

Tidak sengaja Raja melihat Zee cemberut karena melihat ada seorang laki-laki bersama dengan seorang wanita yang jalan beriringan. Raja merasa ia mengenal wanita itu, itu adalah teman sekelas Zee.

"Zee lo kenal sama mereka?" tanya Raja.

"Iya itu Sean" jawab Zee.

Raja pernah mendengar nama itu sesekali dari Zee, saat ia menanyakan menyukai hal apa dan potong rambut karena apa Zee menjawab 'Sean' ia akui ia tidak terlalu jelas mendengarnya, tapi ia yakin bahwa kata 'Sean' yang diucapkan Zee.

"Nah udah selesai" ucap Raja sambil membalikkan badan Zee sehingga menghadap kearahnya.

"Loh? Kenapa cemberut lagi? Jelek tau" Raja mencubit kedua pipi Zee sehingga membuat gadis itu meringis kesakitan.

Zee balik mencubit kedua pipi Raja sehingga mereka berdua kesakitan, hanya karena hal sepele lagi mereka berdua tertawa dengan puas.

"Stop-stop pipi gue merah nih" ucap Zee sambil mengusap-usap kedua pipinya.

Raja tertawa puas, tiba-tiba ia ingin menanyakan satu hal pada Zee. "Zee buat apa lo potong pendek kalo lebih suka rambut panjang?" tanya Raja yang membuat Zee melotot, suara Raja lumayan keras sehingga membuat Sean dan Mitha menghadap kearahnya seperti menunggu jawaban dari Zee juga.

"Comel banget mulutnya Raja" ucap Zee meringis didalam hati.

To be continued.
Follow Instagram aku ya: @echa.a_

Hai hai, kalau ada kata yang menurut kalian kurang enak dibaca atau susah dimengerti kasi tau aku ya, karena aku juga masih pemula dan masih banyak juga yang salah, jadi mohon dimengerti.

jangan lupa untuk buat story Instagram dari part mana yang kalian suka dari chapter ini dan tag aku juga yaa!

Terimakasih telah membaca🤗

The Toxic Relationship (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang