Hallo semuanya
Jangan lupa ya sebelum baca vote!!
Maaf kalau typo bertebaran
Happy reading🌻Setelah kemarin zysa pergi ke pantai dan makan bersama Fathan, pagi hari ini zysa akan berangkat ke sekolah bersama Aksara sesuai yang aksara bilang dia akan menjemput zysa.
Sepertinya yang tidak mengenal zysa secara keseluruhan akan mengira dia cewek yang Gonta ganti pacar atau bisa aja cewek yang memiliki banyak pacar.
Tapi nyatanya tidak, apalagi kali ini aksara menjemput nya bukan karena mau nya tapi kemauan aksara sendiri.
Dan kini aksara sudah berada di depan rumah zysa.
"Sorry lama" kata zysa yang baru saja keluar.
Aksara menoleh lalu mengganguk "gapapa".
Zysa mengunci pintunya lalu mereka berdua berangkat menggunakan motor milik aksara.
Hanya keheningan yang ada di antara mereka di sepanjang jalan.
Masih begitu pagi mereka berangkat sekolah jalanan pun masih lenggang.
Aksara memacu kecepatan motor nya dengan kecepatan standar.
Tak lama kemudian dari belakang terdengar deru motor yang keras. Aksara melihat ke arah spion dilihat nya ternyata dax berada di belakang aksara dan zysa.
Aksara menambah kecepatan nya, zysa tentunya dia tidak kaget kenapa aksara menambah kecepatan nya karena dia tau siapa yang berada di belakang mereka berdua.
Terjadi kebut-kebutan di antara aksara dan dax yang sampai akhirnya dax dan kawan-kawan nya berhasil memotong jalan aksara.
Kalian masih ingat Dax Ketua geng motor RED'S? Kali ini dia kembali berulah.
Dax melepaskan helm nya lalu turun dari motor, dengan senyum menyeringai. "Bawa cewek cuy"
Aksara masih tak beranjak dia duduk diam di atas motor nya dengan menatap dingin dax.
"Santai Ra, gue cuma mau ngajak lo balapan" kata dax sambil berjalan mendekat ke arah aksara dan zysa.
Dax tersenyum "kalau Lo ga mau" dax menjulurkan tangan nya ingin menyentuh zysa tapi di tepis kasar oleh aksara.
"Jangan sentuh dia" kata aksara dengan tegas.
Zysa hanya diam menatap kedua orang itu datar terutama dax.
Dax terkekeh "kalau gitu lo terima tantangan gue atau gue bakal" ujar dax sambil melirik zysa.
Aksara tidak tinggal diam. "Lo udah berulang kali kalah?Lo ga malu sama anak buah Lo" kata aksara sambil menatap tajam dax dan mengeluarkan smirk nya.
"Gue kali ini yang bakal menang, gue akan kalahin lo" kata dax dengan penuh penekanan setiap kata.
Aksara tertawa renyah "mimpi"
Dax mengepal kan tangannya.
"BUGH"
Satu pukulan Berhasil mengenai Aksara, aksara mengelap sudut bibirnya yang sedikit mengeluarkan darah.
Aksara turun dari motornya menatap nyalang kepada dax.
"Tunggu di sini" kata aksara kepada zysa.
Aksara dan dax berhadapan tatapan bak elang menyorot aksara dan tatapan amarah dax beradu.
Dax memberi kode ke anak buah nya mereka tiba-tiba menyerang ke aksara sedangkan dax berdiam diri dengan tersenyum kemenangan.
Dax menoleh ke zysa lalu mendekat ke arah zysa, aksara yang mengetahui itu langsung menghajar musuh nya dengan membabi buta. Dia tidak ingin sampai dax menyentuh zysa.
"Cantik juga" kata dax menatap zysa dengan nafsu.
Dax yang perlahan ingin menyentuh zysa membuat zysa merasa terganggu dengan kelakuan dax yang menurut nya menjijikan.
KREKKK
Tangan kiri dax di pelintir oleh zysa menimbulkan suara tulang-tulang dax yang retak.
Tenaga zysa sangat kuat. Tentu, jangan lupakan dia adalah seorang mafia, dia psyhcopat yang berwajah cantik yang banyak orang tidak akan berpikir kalau dia orang yang berpengaruh di dunia kegelapan.
Dengan mengunakan tangan kanan nya dax mengeluarkan pistol dari celana nya. Dax itu licik.
Aksara yang melihat itu khawatir dengan kondisi zysa tapi dia belum bisa menghindar dari anak buah dax yang menyerangnya.
Pistol itu di todongkan ke arah zysa tapi dengan mudah zysa bisa mengambil alih pistol itu.
Kini pistol itu mengarah tepat di kepala dax membuat dax bungkam dan muka nya pucat.
Zysa meraih kedua tangan dax lalu mengikat nya setelah itu dia menghempaskan dax ke jalanan.
Zysa menginjak punggung dax dengan keras membuat dax mengiris kesakitan. "Jangan pernah nunjukin muka Lo lagi di hadapan gue" kata zysa terhadap dax.
Dax merintih kesakitan saat zysa kembali menginjak punggung nya dengan keras.
Masih dengan memegang pistol tadi zysa meninggalkan dax lalu mendekat ke arah aksara untuk membantu aksara melawan anak buah dax.
BUGH
BUGH
KREKKK
Dengan mudah zysa menumbangkan anak buah dax.
Sekarang semua anak buah dax tumbang dengan dax masih terikat di tengah jalan.
"Lepasin gue" teriak dax sambil berusaha melepaskan ikatan tali nya.
Aksara mendekat ke arah dax dia berjongkok lalu mencengkram kuat seragam dax. "Kalau sekali lagi Lo nunjukin muka lo, dan ganggu anak SMA Antartik terutama zysa dan The lion. Liat aja gue bakal habisin Lo" Ujar Aksara dengan tajam.
Dax memberontak "Gue ga bakal tinggal diem sebelum gue menang dari lo Aksara"
Aksara tersenyum miring "Lo itu cuma ambis mau menang tapi ga ada usaha yang serius"
Dax mati-matian menahan emosi nya wajah nya merah padam.
Setelah itu aksara berdiri menjauh dari dax. "Lo ga luka kan" tanya aksara kepada zysa.
"Ga" jawab zysa singkat.
"Ayo berangkat" ajak aksara zysa hanya mengikuti saja.
Sebelum itu zysa mendekat dax lalu membisikkan sesuatu "tunggu ya".
Setelah itu mereka meninggalkan dax di tempat itu dengan keadaan yang masih terikat.
"Maaf"
Zysa menaikan alis nya "buat"
"Lo berangkat sama gue jadi ga aman"
Aksara merasa bersalah baru pertama zysa berangkat dengan nya sudah di sungguhi kejadian sangat tidak mengenakkan.
"Biasa aja" jawab zysa cuek.
Walaupun kesan zysa cuek tapi aksara tersenyum singkat di dalam helm full face nya.
Zysa sebenarnya tidak mempersoalkan hal tadi, dia cukup terhibur dengan pagi yang sangat menyenangkan. Menurut zysa itu sedikit pemanasan untuk nya di pagi hari.
Hoy, jangan lupa tinggalin jejak dulu sebelum pindah ke halaman selanjutnya!
Vote dan komen sebanyak-banyaknya biar cepet up.
Follow juga ya(◕દ◕)Buat kalian yang lagi ulangan atau ujian semangat♡‿♡
See you next partttttt!!!!!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
ZYSAAZDRA
General Fiction{ FOLLOW DULU SEBELUM BACA } "Gue Zysa!!Disini gue berdiri dan disini darah akan ditumpahkan serta organ tubuh nya!!" Semuanya berubah semenjak kematian kedua orangtuanya dan kehilangan sosok seorang yang begitu berharga bagi zysa. Harus hidup seba...