17. Awal rasa

3.3K 220 16
                                    

Hallo semuanya
Jangan lupa ya sebelum baca vote dan komen sebanyak-banyak.
Maaf kalau typo bertebaran
Happy reading🌻

Kini zysa dan isra tengah berada di kantin tak hal nya kantin pun juga ramai setelah kejadian tadi. Bahkan para kaum hawa yang tau ada lelaki tampan bersama zysa langsung menuju kantin, banyak yang berbondong-bondong dan menatap terang-terangan isra.

Isra hanya diam menyeruput jus tanpa mengubris bisik-bisik dan omongan para kaum hawa yang rata-rata banyak memuji ketampanannya.

Ketampanan isra tak kalah dengan aksara mungkin bisa di bilang isra lebih tampan dikit di atas aksara, wkwk.

"Berisik"

Isra pun mendongakkan kepalanya dan melihat keadaan sekitarnya "Bubar" Ucap isra dengan tegas tapi masih ada Unsur lembut walaupun hanya 0,01%.

Semua berjalan menjauh dari tempat duduk zysa dan isra.

"Ganteng bangeg ya gue" Ucap isra dengan PD walaupun kenyataannya memang benar.

Zysa menghebuskan napas nya pelan dan menatap orang di depan nya malas.

"Ngapain" Tanya zysa.

Isra menatap zysa dan mengelus kepala zysa dengan lembut, membuat semua yang disana menahan pekikan nya.

"Mau cari kakak ipar buat kamu" Bisik isra sambil mendekat ke arah zysa membuat semua yang ada disana akhirnya berteriak.

"OMG OMG"

"SWEET BANGET SIH"

"JIWA JIWA JOMBLO AING BERGETAR"

"AAAAAAAAAA"

Ya sekiranya begitulah teriakan para kaum jomblo.  Apalagi yang baca juga jomblo kan eaaa.

"Ngapain" Tukas zysa sekali lagi.

"Ngurus persyaratan dua bocil"

Zysa mengangkat alis nya sebelah.

"Ck, tuyul tuyul"

Zysa hanya menganggukan kepala nya.

"Kapan" Tanya zysa.

"Secepatnya"

Zysa hanya membalas nya dengan berdehem.

"Yaudah abang pergi dulu" Ucap isra sambil mengelus pipi dan puncak kepala zysa membuat orang di sekitar berbisik-bisik.

"Hati hati"

Isra hanya membalas ucapan zysa dengan senyuman.

****

"Ayo kantin, haus gua" Ucap lexo.

"Kuy lah panas banget, ngapain juga dari tadi berdiri disini" Jawab alfean.

Aksara dan kawan kawan pun berjalan menuju kantin. Mereka duduk di kursi biasa yang mereka setiap hari duduki.

"Gih pesen sono Lo ean"

"Siapa Lo nyuruh-nyuruh gue hah"

"Lo ga kenal gue, sini kenalan dulu" Ujar lexo sambil menjulurkan tangan nya.

Uluran tangan lexo pun di Terima dengan alfean seperti orang berkenalan.

"Kenalin gue Lexo Bagenzo, kembaran manurios"

ZYSAAZDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang