46. Papa Hykal?

176 8 6
                                    

Hallo semuanya
Jangan lupa ya sebelum baca vote!!
Maaf kalau typo bertebaran
Happy reading🌻

Kini mereka bertiga Zysa, Fathan dan hykal sudah berada di markas bersama braja dan isra.

Mereka membahas foto yang di temukan oleh Zysa yang sama persis dengan foto di meja bokap hykal.

"Lo yakin kal pernah liat foto yang sama persis kaya itu di meja bokap lo" tanya braja untuk menyakinkan

Hykal mengangguk mantap "gue yakin"

Sedangkan sambil mendengarkan pembicaraan braja dan hykal Zysa terus menatap foto itu menatapnya sangat dalam. Otak nya kembali teringat kejadian dulu.

"Mama,nanti setelah kita selesai makan kita main ke taman ya" ujar anak perempuan kecil itu dengan lancar kepada mama nya yang masih menyuapinya.

Perempuan yang di panggil mama itu mengganguk kepala nya sambil tersenyum.

Seorang anak lelaki kecil jua ikut bersuara "Aku juga mau ikut"

"Iya nanti kita ke taman tapi makan nya di habisin dulu, okee" kata perempuan itu sambil tersenyum kepada dua anak kembarnya.

DOR

Tiba-tiba suara tembakan terdengar beberapa kali, perempuan yang di panggil mama oleh kedua anak kembar itu langsung mendekap kedua anaknya kedalam pelukan.

"Sayang kalian berdua sembunyi yaa, disini ga aman" ucap perempuan itu sambil mengelus kedua tangan anak nya agar merasa tidak ketakutan.

"Ayoo mam"

"Mama ngga ikut sayang"

"Kenapa??"

"Zysa" lamunan Zysa buyar karena hykal memanggil nya.

Zysa mengangkat sebelah alisnya bertanda kenapa.

"Setelah ini kita temuin papa" tukas hykal kepada si kembar Zysa dan fathan.

Braja menoleh ke arah hykal "Emang gapapa kal?"

"Gapapa, kita ga boleh nunda-nunda harus gesit biar cepet beres"

"Benar yang di bilang sama hykal semua harus segera di tuntaskan" ucap isra setuju dengan pernyataan hykal, Zysa pun menganggukkan kepala nya bertanda setuju.

Tapi disisi lain fathan diam tak bergeming, hykal yang paham kenapa fathan hanya diam saja menepuk pundak adik nya itu.

"Gapapa, semua bakal baik-baik aja" ucap hykal sambil tersenyum.

Zysa juga menggenggam tangan kembaran nya itu menyalurkan semangatt.

"Ja lo di markas aja"

Braja memutar bola mata nya malas mendengar ucapan isra "Bang, kenapa pasti gua yang di tinggal sendiri mulu"

"Ya karena lo yang bisa di percaya, tapi kalau lo ga mau ya gapapa. Zysa besok bisa ngasih misahin daging sama tulang lo buat makan gala" tutur isra di akhiri dengan sedikit ancaman.

Braja bergidik ngeri membayangkan nya "Iya bang iya, ga usah bawa-bawa gala biar lah dia di kandang serigala tidur"

"Yaudah sekarang kita langsung siap-siap buat ketemu sama papa, jam segini pasti papa udah di rumah"

Mereka akhirnya keluar dari markas kecuali braja jadi mereka hanya berempat saja.

Kini mereka memasuki mobil dan langsung menuju ke rumah hykal untuk menemui papa nya.

****

Kini mereka sudah duduk di ruang tamu di temanin oleh via mama hykal.

Sampai saat ini silvia sendiri belum tahu bahwa Zysa dan fathan adalah saudara kandung lebih tepatnya saudara kembar yang dia jumpai dulu di taman.

"Kalian darimana kok jam segini baru pulang" tanya via

"Kita ada urusan ma jadi kita pulang nya terlambat"

Via mengangguk mengerti, lalu menoleh ke arah isra "ini siapa?"

"Ini abang zysa ma" jawab zysa, via hanya membalas nya dengan anggukan kepala.

Tidak mau bertele-tele hykal langsung menanyakan keberadaan papanya. "Papa dimana ma?"

belum sempat Silvia membuka suara nya papa hykal sudah membuka suaranya terlebih dahulu.

"Kenapa?" tanya papa hykal sambil menuruni anak tangga.

Pada saat tangga terakhir papa hykal melihat keberadaan sosok zysa dan fathan bersanding, seketika membuat nya membeku dan sedikit terkejut. Hal itu membuat semua yang berada disana bingung dan bertanya-tanya, kenapa wajah papa hykal begitu syok.

Papa hykal langsung duduk tepat di sebelah hykal, tanpa berbasa-basi hykal langsung membuka mulut "kenapa papa kaget kaya gitu"

Papa hykal langsung menjawab pertanyaan hykal dengan datar "tidak"

Hykal menghela nafas nya pelan, setelah itu ia perlahan mengeluarkan foto yang zysa temukan tadi di rumah lama.

"Pa" Lagi-lagi hykal mencoba berbicara pelan-pelan dengan papa nya sambil menyodorkan bingkai foto itu.

"Maaf kalau hykal lancang, hykal pernah liat foto ini sama persis dengan foto yang ada di laci meja kerja, apa hubungannya papa sama ini semua?"

Papa hykal yang tadi nya melihat ke arah lain, menoleh ke arah hykal, lalu mengambil bingkai foto itu dari tangan hykal.

Papa hykal mengamati foto itu, lalu tangan nya mengusap foto itu dengan lembut. Menarik nafasnya dan menghembuskan pelan.

Menengadahkan kepalanya lalu menarik zysa dan Fathan untuk mendekat kepadanya, di pelukannya mereka berdua dengan air mata yang menetes dari pelupuk mata nya.

Semua yang di sana hanya diam, berpikir, dan menunggu papa hykal memberi penjelasan mengenai foto dan segalanya.

"Maafin om ya" suara nya bergetar, tangis tak bisa di bendung lagi.






hai semuaa, lama tak saling sapa karena banyak hal membuat libur menulis cerita ini. terimakasih banyak kepada semuaa yang masih setia buat baca dan nungguin update.
love u all🫶🏻

ZYSAAZDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang