Jangan lupa vote komen ya guys...
Detektif Keith Richard datang ke kantornya siang itu. Mike awalnya agak kaget lantaran ia sudah lama tidak berkomunikasi dengannya. Pun karena Keith orang yang super sibuk dan jarang sekali mengunjungi teman-temannya seperti ini. Apalagi ia tidak mengabari lewat telepon terlebih dulu jika akan datang ke kantornya. Ia kala itu hampir menolak kunjungan Keith karena ada rapat penting yang akan dimulai beberapa menit lagi. Namun, saat Keith mengatakan informasinya tak kalah penting dan menyangkut adiknya, Ia bergegas menghubungi sekretarisnya untuk menjadwal ulang rapat tersebut.
Mike awalnya ragu untuk membahas masalah ini lagi karena sudah tiga tahun berlalu dan ia pun telah mengakhiri acara berdukanya sejak setahun yang lalu. Mike telah mengikhlaskan kepergian Lia, meskipun ia masih sering tidur di kamar adiknya karena itu menjadi kebiasaan Mike jika sedang merindukan Lia. Kehilangan seseorang yang paling ia sayang rasanya memang sangat hampa sekaligus menyakitkan. Namun waktu terus berputar dan kehidupan akan terus berlanjut. Lia pasti juga menginginkan kebahagiaannya bukan air matanya.
Kemudian Keith mengatakan bahwa ada kemungkinan adiknya masih hidup. Hal itu seolah membuka semua kenangan maupun luka-luka lamanya. Darah Mike jadi berdesir seketika dan netranya terasa buram tiba-tiba. Mike hampir tidak berani berkedip karena air matanya akan luruh saat itu juga. Ia bahkan tidak bisa berkomentar apa-apa mendengar penjelasan Keith.
"Coba pikirkan kembali kenapa adikmu repot-repot membuat identitas palsu jika ia tidak berusaha menyembunyikan satu-satunya barang bukti seperti mobilnya yang terparkir di bandara?"
"Kupikir adikmu sengaja."
"Lia takan seceroboh itu, Mike. Aku yakin adikmu gadis yang cerdas. Rasanya tidak mungkin jika ia melakukannya secara tidak sengaja. Aku sudah menangani puluhan kasus pencarian orang. Dan masalah seperti mobil Lia itu perkara yang sangat teledor bagi orang yang berencana kabur."
"Paspor palsu adalah sebuah umpan. Dan sayangnya kita berhasil menelannya mentah-mentah selama tiga tahun ini! Tapi mobil itu, Lia dengan sengaja menaruhnya disana sebagai upaya putus asa berharap kau tahu bahwa dia tidak pernah naik pesawat itu."
"Lia ingin semua orang berpikir bahwa dia memang menaiki pesawat tujuan Singapura agar polisi menyerbunya ke lokasi yang salah."
"Dia pasti keluar dari gate secara sembunyi-sembunyi dan entah bagaimana caranya dia berhasil menghindari semua kamera CCTV."
"Lia sudah memikirkan hal ini matang-matang. Ia memang melarikan diri namun secara bersamaan dia juga ingin agar kau mencarinya.
"Namun naas, rencana yang Lia susun dengan sangat rapi itu gagal karena pesawat yang sebenarnya tidak pernah ia tumpangi jatuh."
"Tidak ada lagi polisi yang mencarinya. Begitupun kau."
"Dia berniat menipu semua orang kecuali kau. Tapi sayangnya kau tidak pernah menyadari itu. Kita terlalu fokus pada pencarian jasad Lia yang sebenarnya memang tidak akan pernah ada."
"Seberapa besar kemungkinan itu?" akhirnya Mike membuka suara menanggapi pendapat Keith yang luar biasa membuat takjub. Mike tahu jika lelaki itu tidak yakin dengan kata-katanya, maka Keith tidak akan mengunjunginya seperti ini. Apalagi berani membuka kembali kasus kematian adiknya.
"Awalnya lima puluh. Sampai aku tahu jika ayahmu mengawasi Lia selama ini."
Mike mengernyit tidak percaya. Ayahnya memata-matai putrinya sendiri?!
"Memang tidak mengawasi dari dekat. Tapi Blake Jones memiliki semacam orang kepercayaan untuk senantiasa melaporkan keadaan Lia sejak dia di deportasi."
KAMU SEDANG MEMBACA
FLOW : Everything Has Changed
Teen Fiction(17+) AGATHA RICHIE HILLARIO Berbekal kehidupan yang serba glamor dan tanpa peran seorang Ayah dalam hidupnya membuat dia menjadi siswa paling terpandang di Liberty High. Terpandang dalam artian buruk. Seperti sombong, penuh kekuasaan, dan pembully...