🍃15

4.1K 271 28
                                    

Dengan hati yang sangat dongkol, Lia mengangkat koper besarnya untuk menuruni anak tangga satu persatu. Ia amat ingin melemparkan benda ini saja daripada harus mengangkatnya.

Seluruh asisten rumah tangga dirumah ini pasti masih tidur di pukul tiga dini hari.

Benar-benar menjengkelkan, belum saja sampai ke Perancis, Agatha sudah mendesaknya untuk segera sampai kesekolah sebelum jam empat pagi.

Padahal sudah tertulis jelas jika tiket pesawatnya menunjukkan jam keberangkatan pada pukul tujuh pagi.

"Lo harus sampai sekolah jam empat pagi, kita harus briefing dulu mengenai proyek kita nanti sebelum berangkat." begitu kata Agatha setengah jam lalu lewat telepon.

Entah datang dari mana, tiba-tiba saja Mike sudah merebut koper besar itu dari tangannya. Cowok itu dengan mudahnya mengangkat koper Lia dan saat ini pun sudah mendarat dibawah tangga.

"Mau kemana?" Mike bertanya, cowok itu kelihatan baru bangun tidur dengan rambut acak-acakan dan wajah yang masih mengantuk.

"Perancis." jawab Lia santai sambil menuruni anak tangga. Mike mendelik mendengar ucapan Lia, bagaimana tidak? cewek itu mau pergi jauh dan tidak berkata pada siapapun?

Lia memang tidak memberitahu siapapun, toh siapa yang akan peduli dan mencarinya jika ia tidak ada dirumah?

Sudah berhari-hari ia tidak ikut makan malam bersama dan mereka juga tidak akan bersusah payah mencari-cari dirinya seperti mereka mencari kemana Mike yang tidak nampak di malam itu.

"Lo serius?" hazel Mike menatapnya intens. Rasa kantuknya sudah menguap begitu saja.

"Gue pernah main-main emangnya?" ujar Lia sekenanya, cewek itu merampas kopernya dari tangan Mike yang sedari tadi masih berpegang pada koper itu.

Ya Tuhan..

Mike benar-benar tak habis pikir dengan Adiknya.

"Tunggu."

"Apa lagi?" Lia menghentikan langkahnya dan menoleh.

"Biar gue anter." Mike langsung berlari menaiki tangga untuk mengambil kunci mobilnya yang ada dikamar.

Lia hanya bergeming di depan pintu sambil menunggu Mike, pikirannya menerawang ke hari-hari sebelumnya. Sikap Mike kian hari berubah, apa dia sudah menyadari bahwa itu semua bukan kesalahan Lia?

"Ayo." Mike merebut lagi koper Lia dan menyeretnya sampai ke mobil milik Mike dan memasukkan persegi itu kedalam bagasi.

"Kesekolah gue dulu." titah Lia setelah Mike menstater mobilnya. Cowok itu mengangguk tanda mengerti dan mobil miliknya pun menembus jalan raya Jakarta yang masih lenggang di pagi-pagi buta seperti ini.

"Udah ijin sama Mama?" tanya Mike memecah keheningan.

"Gak perlu."

Mike sedikit tidak suka dengan nada bicara Lia yang teramat ketus, namun Mike mendiamkannya saja, cowok itu paham kenapa Adiknya sampai seperti ini.

"Mama 'kan orang tua kamu, harusnya ijin dulu kalau mau pergi jauh kaya gini. Bahkan kamu juga enggak ijin sama aku." ujar Mike selembut mungkin. Dia bahkan menggunakan aku-kamu.  Malasahnya tidak akan selesai juga ia ikut-ikutan keras kepala dan tidak mau tahu seperti yang dilakukan Lia selama ini.

"Dia tidak pantas disebut sebagai orang tua. Dia bukan orang yang baik."

Cittt..

"What the hell are you doing?!" amuk Lia ketika Mike mengerem mendadak.

FLOW : Everything Has ChangedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang