🍃63 B

1.1K 120 28
                                    

Hi, my dearest reader🥰
Apa kabar kalian semua?
Aku mau curhat dikit nih
Terhitung sudah 6 bulan aku nggak update cerita ini ya hehe
Maaf guys urusan di real-life bener-bener sangat menyita waktu. Maklum mahasiswa tingkat akhir😀
oiyaaa, aku sangat bersyukur bgt bgt bisa sidang di bulan september lalu dengan hasil yang memuaskan🥰🦋
Asli deh perjuangan mulai dari materi yg susah sampai dosen yg suka ghosting bnr bnr bikin degdegannnn. Tapi akhirnyaa bisa dilewati juga. Kuncinya ya itu...sabar, fokus dan jangan pantang menyerah ya untuk kalian yg lagi mengalami fase ini🤩

Lanjut dehh..
Akhirnya aku bisa wisuda scr offline seperti keinginanku di bulan November lalu.
Enak gak tuh sidangnya online wisudanya offline. Jadi bisa ketemu sama tmn-tmn aku🥺
Dan alhamdulillah bgt aku bisa lulus dengan predikat cumlaude🤩🤩🤩
Tapiiiii belum sampai disitu kelegaanku kalau blm dapet pekerjaan.
Cari kerja yang sesuai sama keinginan kita emang susah guys, apalagi lg dengan kondisi yg kayak lagi gini.
Tapi lagi lagi aku bersyukurrrr bgt bisa dapet pekerjaan di awal bulan desember lalu🥺

Dan disaat itu pula aku udah mulai nyicil² buat lanjut cerita ini meskipun aku sendiri lagi ngerasain writers block😭
I swear memulai kembali itu susah bgt. Tulisanku jadi agak kaku gitu semenjak lama gak nulis.
Kalo untuk aku pribadi sih caranya harus rajin2 baca supaya nggak writers block.
Dan bab ini pun aku tulis selama hampir sebulan wkwk karena aku sendiri nggak menemukan bahan bacaan yg pas sama mood aku wkwk

Jadi guys aku minta maaf bgt udah bikin kalian menunggu lama
oiya udah dulu deh curhatnya
btw happy reading......
untuk bab selanjutnya lagi aku cicil kok guys jadi kemungkinan nggak akan lama nextnya..

okay see u
jangan lupa tinggalkan jejak🥰

---ooo---

Sayup-sayup suara mulai merebak memasuki telinga seorang gadis yang sedang berbaring di tengah ranjang. Kelopak matanya kemudian terbuka, ia masih belum mengingat apapun hingga tubuhnya beringsut bangun dan mendapati jendela kamarnya dengan tirai yang sudah tersingkap, memperlihatkan pemandangan lautan yang biru.

Seperti orang bangun tidur pada umumnya, Lia bingung karena merasa ada yang mengganggu pikirannya. Namun saat teringat sebuah kejadian, Lia segera turun dari ranjang dan buru-buru keluar dari ruangan itu. Kedua pengawal yang tengah mengobrol di depan pintu kamarnya terkejut dengan gerakan Lia yang membuka pintu kasar. Ia segera berlari kencang di sepanjang lorong dengan kaki telanjangnya mengabaikan teriakan kedua pengawal yang ikut mengejarnya.

Hingga ia pun tiba di geladak utama. Pikirannya sudah benar-benar kalang kabut saat mendapati belasan pengawal serta polisi memenuhi lantai kapal itu. Suasana disana begitu ramai hingga tak satupun dari mereka menyadari jika gadis yang memakai terusan putih itu berjalan menembus keramaian dan sampai di tempat kejadian semalam.

Meski hanya melihat dari jauh karena garis polisi membentang di seluruh sisi lokasi tersebut, Lia dapat melihat bercak-bercak darah yang sangat kentara disana. Tubuhnya bergetar dan menghantarkan rasa panas pada bola matanya.

"Kami menemukannya!" seluruh kepala menoleh pada teriakan seseorang yang berada di permukaan laut. Termasuk Lia yang berusaha menilik ke bawah sana namun ia tidak dapat melihat apapun karena para pengawal bertubuh tinggi menutupi arah pandangnya.

Beberapa pengawal melangkah mundur kemudian, membiarkan polisi melakukan tugasnya. Lia yang mendapat kesempatan pun melangkah maju tanpa menghiraukan teriakan para pengawalnya.

"Nona, apa yang Anda lakukan disini?" entah datangnya dari mana, Gabriel tiba-tiba muncul di depan matanya. Pria itu berusaha menutupi arah pandang Lia dan menghela gadis itu supaya pergi dari sana. Akan tetapi Lia tidak mengacuhkannya ia malah tetap berusaha melihat apa yang terjadi. Netranya sudah buram karena air matanya mulai mengumpul disana.

FLOW : Everything Has ChangedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang