vote dan komen janga lups!💓💓💓
---ooo---
Lia terbangun dengan kepala seakan di pukul oleh petinju kelas kakap. Rasa mual dan pusing langsung menyerangnya seketika, membuat gadis itu berlari secepatnya kearah kamar mandi yang berada di dalam kamar itu.
Ia menyesal telah mencuri sebotol minuman keras dari kamar kakaknya semalam. Sebelumnya rasa mual yang di sebabkan oleh alkohol tidak pernah seburuk ini pada tubuhnya. Lia tidak ingat semalam meminum berapa banyak atau mungkin ini efek karena ia habis terserang tipes.
Untungnya Mike sedang berada di luar kota untuk dua hari kedepan, jadi lelaki itu tidak perlu melihatnya dalam kondisi yang sangat menyedihkan seperti ini.
Tepat pukul enam Lia keluar dari kamar mandi setelah memuntahkan semua isi perutnya. Gadis itu kembali berbaring diatas ranjang dan menutupi tubuhnya dengan selimut sampai ke dada.
Lia tidak ingin berangkat ke sekolah hari ini. Kejadian kemarin itu sungguh... diluar ekspektasinya. Ia sudah tidak memiliki muka lagi untuk bertemu dengan Agatha.
---ooo---
Sudah tiga hari Lia hanya berbaring diatas ranjangnya. Mike juga sudah pulang kemarin dan pastinya lelaki itu mendapat laporan entah dari siapa jika adiknya tidak keluar kamar sama sekali kecuali untuk makan dan minum.
Mike masuk kedalam kamarnya sore itu dan langsung memeriksa kondisi Lia lantaran adiknya membolos karena mengeluh sakit. Kondisi Lia baik-baik saja mungkin adiknya itu hanya kecapekan.
"Besok lo udah bisa berangkat ke sekolah," Mike tengah menyerahkan beberapa vitamin ke tangan Lia lalu gadis itu menelan pil-pil pahit tersebut dengan bantuan air putih.
"Gak mau, gue masih lemes," Lia kembali berbaring lalu merubah posisi memunggungi kakaknya.
"Gimana gak lemes kalau lo cuma tidur-tiduran aja dari kemarin."
"Ya, kan, gue lagi sakit, udah sana keluar!"
"Lo kenapa sih?" Mike mencondongkan tubunya berusaha meraih pundak Lia lalu membalikan posisi adiknya itu.
"Hmmmh, apa sih, Mike?!" teriak Lia jengkel.
"Aneh aja, kemarin pas lo sakit beneran gak mau libur, giliran sehat begini malah males-malesan," Lia memutar bola matanya malas. Sejak kapan kakaknya berubah menjadi sosok ibu-ibu cerewet?
"Udah sana keluar," usir Lia membuat kakaknya pasrah dan memutuskan keluar dari sana.
---ooo---
Lia terpaksa berangkat ke sekolah pagi ini. Bukan karena suruhan kakaknya, tapi karena Karin memberinya informasi bila para guru telah mencarinya selama tiga hari ini. Dan katanya jika Lia meneruskan aksi membolosnya ia akan dikenai sp dan tidak bisa mengikuti ulangan akhir semester yang akan dilaksanakan minggu depan.
Gadis itu sudah duduk di kursinya ketika kelas masih sepi. Beberapa menit kenudian bel masuk berbunyi, mengundang suara gaduh para murid yang terdengar hendak memasuki kelas.
Jantung Lia berdegup kencang ketika mendengar suara yang sangat ia kenali. Lia tidak perlu mendongak untuk mengecek siapa yang tengah mengobrol di depan kelasnya itu.
Agatha...itu suara Agatha.
Lia pura-pura memfokuskan pandangannya pada buku pelajaran yang berada diatas meja sementara matanya sedikit melirik kearah Agatha yang baru saja melewati bangkunya.
Gadis itu baru bisa menghela napas lega mengetahui bahwa lelaki itu lebih memilih mendiamkannya. Lia belum sanggup apabila harus berhadapan dengan Agatha untuk saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
FLOW : Everything Has Changed
Teen Fiction(17+) AGATHA RICHIE HILLARIO Berbekal kehidupan yang serba glamor dan tanpa peran seorang Ayah dalam hidupnya membuat dia menjadi siswa paling terpandang di Liberty High. Terpandang dalam artian buruk. Seperti sombong, penuh kekuasaan, dan pembully...