Udah 1k readers 😭
Happy reading yay.
Agatha&Lia balik lagi nih....
Mereka masih di Paris loh
Berdua wkwkMaaf kalau banyak tipo
Voment yaaaa:)))
Makasih 😚
---ooo---
"Kita di Paris, Ya. Dan kerjaan lo dari tadi cuma nonton acara TV murahan kaya gitu?!" seru Agatha dari depan pintu kamar mandi. Surai hitamnya basah, tanda bahwa dia habis melakukan ritual mandinya.
Lia yang berbaring di atas ranjang pun mendesis kesal, "Lo berisik banget sih, kita cuma di Paris bukan di Pluto. Kalau lo mau keluar ya pergi aja." cetusnya cuek, gadis itu berbalik memunggungi Agatha yang tengah berganti baju tanpa aba-aba. Memang dasarnya cowok tidak tau malu.
"Terserah lo sih, kalau masih betah pake baju itu." sahut Agatha lalu terdengar suara pintu tertutup. Lia melirik setelan yang sudah ia pakai selama dua hari ini. Ah, sial benar juga.
"AGATHA TUNGGUIN GUE"
---ooo---
Disinilah mereka, pusat perbelanjaan paling terkenal di Paris. Sudah hampir satu jam lebih, dan semua barang belanjaan yang mereka bawa adalah milik Agatha.
Jika semestinya seorang lelaki yang menunggu perempuannya berbelanja sampai gondok, hal itu tidak berlaku untuk mereka berdua. Malah sebaliknya, Lia yang dibuat gondok oleh Agatha.
Lelaki itu benar-benar tipe orang yang sangat konsumtif karena doyan membeli barang-barang yang tidak penting. Lihatlah sisa barang belanjaan yang ikut Lia bawa sudah sebanyak empat buah paper bag. Dan kelihatannya akan bertambah lagi.
Gadis bertubuh semampai itu hanya bisa pasrah mengikuti langkah kaki Agatha yang sedang memilih berbagai pernak pernik perempuan. "Menurut lo bagus yang mana?" cowok itu menunjukkan dua buah bracelet dengan bandul yang berbeda.
Lia menunjuk salah satunya, "Yang anak panah."
Agatha mengamati benda kecil berwarna keemasan tersebut. "Kenapa?" tanyanya serius.
"Ada filosofinya." jawab Lia sekenanya.
"Iya, apa filosofinya?" desak Agatha ingin tahu.
"Kalau mau beliin pacar lo ya beliin aja, ngapain pake tanya filosofinya segala," balas Lia tak acuh.
Agatha mencibir, "Kok lo kayaknya sewot gitu, orang gue tanya baik-baik juga." sinisnya.
Lia jadi dongkol sendiri jika harus berdebat dengan Agatha setiap harinya. Jikalau tidak sedang menunggu masalah pengurusan paspornya yang hilang, ia pasti sudah cepat-cepat angkat kaki dari Paris.
Damn!
Lia baru ingat, jika ia tidak punya uang sepeserpun.
"Anak panah hanya akan melesat tertembak ketika kita menariknya kebelakang," terang Lia. "Demikian juga hidup. Ketika kehidupan menyeretmu ke belakang dengan segala kesulitan, itu berarti kehidupan akan membawamu ke sesuatu yang besar. Jadi fokuslah, dan tetaplah membidik." tuturnya panjang lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
FLOW : Everything Has Changed
Ficção Adolescente(17+) AGATHA RICHIE HILLARIO Berbekal kehidupan yang serba glamor dan tanpa peran seorang Ayah dalam hidupnya membuat dia menjadi siswa paling terpandang di Liberty High. Terpandang dalam artian buruk. Seperti sombong, penuh kekuasaan, dan pembully...