Hai, lama ya nggak jumpa:)
Oh ya di part ini sedikit mengulik ttg ayahnya agatha.ok happy reading:)
vote yah🖤Lia menatap jengah pemandangan menjijikan lewat ekor matanya. Dirinya sangat lelah karena sudah hampir dua jam menunggu kedua sejoli itu bangun dari mimpi indahnya masing-masing.
"Kamu beneran nggak mau ku antar sayang?" suara Agatha terdengar lagi di telinganya setelah berbasa-basi dengan kalimat-kalimat gombal yang tidak bermutu.
"Nggak usah, kamu mandi aja gih, aku udah pesen taksi online kok." kata Flo dengan tangannya yang bergelayut manja di leher Agatha.
"Serius? aku antar sampai lobby ya, kalau perlu sampai kamu bener-bener dapet taksi. Aku khawatir kalau kamu di culik." Agatha memasang ekspresi menggemaskan, membuat Flo terkikik pelan lalu mencubit hidung mancung kekasihnya.
Lia ingin muntah mendengarnya.
"Dih, lebay!" pekik Flo halus, "Udah, kamu mandi nanti telat loh. Aku pergi dulu ya, sampai ketemu seminggu lagi." Flo mengecup bibirnya sekilas sebelum berlalu dan melambaikan tangannya kearah Agatha.
Sosok gadis cantik itupun menghilang bersamaan dengan pintu lift yang tertutup rapat. Agatha mendesah kecewa lantaran alasan Flo menginap malam kemarin karena gadis itu akan pergi selama beberapa hari ke negeri paman sam untuk mengunjungi bibinya yang akan menikah disana.
Kekasihnya itu juga meminta maaf karena acara ini di khususkan hanya untuk keluarga, maka dari itu ia tidak berani mengajak Agatha turut serta.
"Sejak kapan Huracán jadi taksi online?"
Agatha menoleh kaget kearah sebuah siluet yang bersandar miring di depan jendela
"Sial, sejak kapan lo disitu?" Agatha mengumpat kaget lantaran Lia benar-benar mengagetkannya.
Lia tak menjawab, gadis itu malah meringis melihat satu lagi adegan menjijikan dibawah sana sambil melipat kedua tangannya di depan dada.
"Lo bilang apa tadi? Huracán?" tanya Agatha mengingat ucapan Lia yang tiba-tiba mengejutkannya tadi.
Agatha menggertakkan giginya lantaran tak digubris oleh gadis itu, dengan penuh emosi ia berjalan tak sabaran kearah Lia yang masih bergeming disana.
"Lo lihatin apa sih?" tepat saat Agatha sampai disana, supercar berharga fantantis itu sudah melaju kearah timur, membuat Agatha tak sempat melihatnya.
Kadal itu benar-benar beruntung.
"Mana? Gak ada apa-apa kok!" tutur Agatha yang mana masih mengamati keadaan dibawah sana, mencari-cari hal apa yang menarik perhatian Lia.
"Udah, gue mau tidur, lo ati-ati ya." Agatha menatap punggung Lia yang berjalan memasuki kamar dengan penuh keterbingungan. Apalagi gadis itu baru saja menyentuh pipinya, ah lebih tepatnya menepuk.
Dasar gila!
---ooo---
Sepertinya Lia memang ditakdirkan untuk selalu kembali lagi ke tempat laknat ini. Jika bukan karena Natali yang dirawat ia takkan sudi menginjakan kakinya disini.
Kenyataan pahit memang selalu menghantui dan takdir seolah membencinya, karena tidak pernah ada kebahagiaan didalamnya.
Lia mempercepat langkahnya, tatapannya terlihat lurus enggan menghiraukan kesibukan di tempatnya berada. Fakta bahwa setengah bangunan berdominan putih bersih ini milik keluarga ibunya sungguh membuatnya muak untuk sekedar mengamati.
![](https://img.wattpad.com/cover/161151112-288-k793197.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
FLOW : Everything Has Changed
Novela Juvenil(17+) AGATHA RICHIE HILLARIO Berbekal kehidupan yang serba glamor dan tanpa peran seorang Ayah dalam hidupnya membuat dia menjadi siswa paling terpandang di Liberty High. Terpandang dalam artian buruk. Seperti sombong, penuh kekuasaan, dan pembully...