🍃6

5.5K 293 76
                                    

"What the fuck." umpatan kasar yang pertama kali Agatha layangkan kala mendengar topik pembicaraan kekasihnya.

Bagaimana bisa kekasihnya itu mengatakan bahwa ia telah berbuat macam-macam kepada cewek yang paling menyebalkan di muka bumi ini. Sangat-sangat tidak mungkin.

"Kita awalnya rame-rame kok, sampai semua orang pulang kecuali dia. Karena dia datengnya telat. Coba aja kamu tanya lagi sama Celia, kita disitu bener-bener enggak ngapa-ngapain sumpah." jelasnya panjang lebar, sambil menggenggam erat kedua tangan kekasihnya.

Flo melepas kasar kesepuluh jemari Agatha yang menggengamnya erat. "Kenapa kamu nggak suruh dia pulang aja sih! Pake acara berdua-duaan di kamar kamu segala!"

"Plis.. I'm sorry." tubuh Agatha merosot, cowok itu menekuk kedua kakinya, membuat wajahnya sejajar dengan perut rata Flo.

"Semua ini cuma salah paham, Flo. Kamu maafin aku kan?" Agatha mendongak untuk melihat bagaimana ekspresi kekasihnya. Flo dengan wajah yang masih tertekuk pun mengalihkan pandangannya, seperti tidak sudi lagi hanya untuk menatap kedua mata Agatha.

"Aku janji deh pas liburan semester bakal ajak kamu jalan-jalan kemanapun yang kamu mau. Kamu mau kemana? Eropa? Jepang? Atau Korea?"

Penawaran yang menggiurkan!

Air muka Flo langsung berbinar kala mendengar tawaran Agatha. Kemanapun yang kamu mau? Kesempatan emas! Ia akan membuat sebuah agenda perjalanan panjang setelah ini.

Flo berdehem, lalu menarik kedua tangan Agatha dan menuntunnya untuk berdiri. Jemari rampingnya membelai pipi sang kekasih, Flo mendekat menghapus jarak diantara keduanya. Bibir ranumnya yang dihiasi lipstik bernuansa pink mengecup bibir sexy Agatha cukup lama.

"Aku maafin kamu kok sayang."

---ooo---

Lia mempercepat langkah kakinya kala ia mendengar suara keributan yang datang dari dalam kelasnya. Sesampainya di depan pintu ruangan ia melihat seorang cowok berambut ikal yang tidak ia kenali tengah menjadi bahan bully-an oleh Agatha dan juga beberapa teman kelasnya yang lain.

"Stop! Apa yang lo lakuin?!" bentak Lia sambil mendelik garang kearah Agatha.

"Lo jangan ikut campur! Minggir!" ditepisnya kasar bahu Lia karena mencoba melindungi cowok yang sudah berani berurusan dengannya.

"Gue bakal selalu ikut campur kalau ngelihat lo ngebully anak orang!" masih tak mau kalah, Lia balik mendorong bahu kokoh Agatha. Ia tidak boleh takut kepada cowok yang tinggi badannya hampir setara dengan dirinya.


"Jangan ikut campur!!!" emosi Agatha kian memuncak dan Lia yang akan menjadi sasaran amarahnya sekarang.

"STOP BULLY ORANG LAIN KALAU GAK MAU GUE IKUT CAMPUR!!!" suara lantang cewek itupun mengundang kehadiran seluruh umat yang berada diluar area kelas.

"GUE UDAH NONJOK LO DARI DULU KALAU AJA BUKAN CEWEK!"

"Nih pukul." tanpa rasa takut, Lia menepuk sebelah pipinya dan mendekatkan kearah Agatha.

Agatha tersenyum miring yang kelewat menyeramkan. "Gue bukan banci." cowok itu tertawa singkat.

"Lo banci karena suka bully orang!"

BRAAKK.

Suara gebrakan cukup keras itu timbul karena Agatha menonjok satu-satunya papan tulis berwarna putih yang berada tepat dibelakang tubuh Lia.

FLOW : Everything Has ChangedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang