🍃37

3K 220 45
                                    

Trims buat yg udah vote dan komen di part sebelumnya.

Jangan lupa voment di part ini juga ya biar aku semangat update hehe makasii🥺

---ooo---


"Apa? Kamu serius?"

"Lalu bagaimana hasilnya?"

"Dia tidak..."

"Astaga...syukurlah..."

Lia mengerjapkan kedua matanya lantaran terganggu oleh suara bariton yang terdengar di dekat tempatnya tidur. Gadis itu bangun dan menemukan Mike yang berdiri membelakanginya. Lelaki itu terlihat sedang berbicara dengan seseorang lewat telepon.

"Aku minta tolong kamu cari tahu semuanya."

"Ya. Usahakan secepatnya."

"Ok, trims, aku akan menghubungimu lagi nanti. Jaga kesehatanmu."

Mike berbalik, menyadari jika adiknya sudah bangun. Lelaki itu menghampirinya dan menatap Lia dengan pandangan yang tidak bisa diartikan.

Keduanya hanya saling menatap selama beberapa saat sampai Lia yang tidak tahan dengan keheningan ini mulai bertanya, "Ada apa?"

"Angel sudah kembali dan kamar lo sudah di bersihkan."

"Lalu?" Lia mengerti, namun hanya pura-pura dongok.

Kakaknya terlihat mengigit bibirnya sebelum akhirnya menjawab pertanyaan konyol adiknya, "Lo bisa pindah lagi kesana."

"Gue udah terlanjur nyaman disini." putusnya enteng sembari menepuk-nepuk bedcovernya. Lagipula lebih nyaman berada diatas sini sendirian.

"Lebih baik lo kembali kesana daripada kamar itu kosong. Toh semua barang-barangmu juga berada disana." Mike masih berusaha membujuknya.

Lia menegakkan posisi duduknya dari yang setengah berbaring. Gadis itu menatap lekat kedua netra Mike yang juga menatapnya. "Kalau penyakit pacar lo kambuh lagi gimana? Apa gue juga bakal diusir lagi?" Lia kemudian tertawa mengejek. "Ya iya lah pasti!" seru Lia menjawab pertanyaannya sendiri.

Raut Mike berubah dingin. "Lia..." nadanya terdengar memperingatkan. Lelaki itu mulai terpancing emosi.

"Apa? Yang gue katakan bener bukan?"

"..."

"Jawab." sergah Lia menuntut.

Mike menunduk menatap karpet berbulu tebal dibawah sana, lelaki itu pasti tidak bisa menjawab atau bahkan lebih memilih kekasihnya. Karena tentu saja Mike jauh lebih menyayangi Angel daripada adiknya sendiri.

"Gue janji hal itu nggak akan pernah terulang lagi," Mike berdehem sebentar sebelum melanjutkan kalimatnya.

"Maaf." lanjut Mike setelah itu ia berlalu darisana meninggalkan Lia yang masih terbengong diatas tempat tidurnya.

Dia minta maaf? Apa telinga Lia sedang rusak?

---ooo---

Lia menatap gondok mobil Mike yang keluar dari pekarangan rumah dari atas balkon kamarnya. Lima menit yang lalu lelaki itu menerobos kedalam kamarnya lewat connection door dan memberi mandat bahwa Lia tidak boleh berangkat sekolah dengan alasan kesehatannya.

Tentu saja Lia menolaknya mentah-mentah, dan gadis itu bersikeras bahwa ia akan tetap berangkat lantaran tidak kenapa-kenapa. Memangnya Mike pikir dia siapa bisa sok tahu tentang kondisi kesehatan Lia sendiri!

Setelah beberapa saat ditengah perdebatan itu Lia merasa mual, gadis itu langsung mengatupkan bibirnya rapat sebelum berlari kesetanan kearah kamar mandi yang berada di dalam kamarnya.

FLOW : Everything Has ChangedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang