🍃29

3.2K 212 16
                                    

Sore itu juga ketika hendak keluar dari rumah sakit, Lia berpapasan dengan dua orang yang harusnya ia hindari. Tapi terlambat, belum sempat sembunyi salah satunya mendapati kehadiran Lia di ujung koridor.

Mau tak mau Lia melanjutkan langkahnya sesantai mungkin, sampai akhirnya mereka berpapasan lalu salah satunya langsung menegur Lia dan terpaksa membuatnya berhenti melangkah.

"Ngapain lo disini?" Lia sudah menebak  pertanyaan Flo yang satu ini.

"Bukan urusan lo." ia belum mendapat alasan yang valid di dalam otaknya.

"Jawab yang bener nggak bisa?" nahkan dia nyolot. "Jangan bilang gosip itu bener?! Lo kesini pasti-"

"Ini rumah sakit punya gue! Jadi apa urusan lo dengan apa yang gue lakuin disini ha?!" tegasnya pada Flo. Memang bukan alasan yang bagus namun apa boleh buat dan what the fuck?! Gosip apa yang tidak sampai ke telinganya itu?!

"Lo pikir gue percaya?"

"Oh silahkan kalau lo mau cari tau sendiri." Lia mengangkat kedua tangannya keudara.

Flo mendekat dan berbisik dengan nada tajam di telinganya, "Gue denger lo deketin cowo gue."

Sial, jangan bilang jika Agatha memiliki penguntit dan bagaimana jika mereka tau jika ia dan Agatha berada di satu apartemen yang sama?!

Dari awal Lia sudah mengira bahwa berurusan dengan Agatha memang bukan hal yang bagus.

Lia memang terkejut awalnya, tapi sebisa mungkin ia kendalikan respon wajahnya agar tetap memasang ekspresi datar. "Dari mana lo tau kalo itu benar?"

Flo terlihat tertawa penuh kemenangan, "Lo pura-pura nggak tau kalau kita ini most-wanted di sekolah? Jadi wajar aja kalau banyak stalker-"

"Wow, dan apa stalker kalian juga sudah tau kalau..." Lia sengaja menggantung kalimatnya sambil terang-terangan menatap secara bergantian kearah Flo dan Aska yang sedari tadi membatu.

Gotcha! Ekspresi keduanya terlihat  membenarkan sebuah fakta yang Lia dapat. Gadis itu tersenyum tipis seraya melihat kedua lengannya di depan dada.

"Selingkuh sama sahabatnya sendiri, huh?" terangnya sarkastik. Raut wajah Lia terlihat puas menatap kepiasan dari kedua pengkhianat dihadapannya itu.

"Gue tahu kalian berdua selingkuh di belakang Agatha kan? Tega banget kalian lakuin itu. He's ur bestfriend, Ka. Lo sama aja pengkhianat."

"Maksud dari omongan lo tadi apa?"

Lia menoleh mendapati Agatha yang tiba-tiba muncul bak hantu disana. Dan kelihatannya Agatha mendengar apa yang ia katakan tadi.

"Ikut gue." lelaki itu menarik tangannya sampai di taman rumah sakit, dan pastinya diikuti oleh Flo dan Aska.

"Jelasin." katanya kepada Lia, suaranya terdengar dingin meskipun ekspresi lelaki itu terlihat datar.

Keterdiaman Lia membuat Agatha mengalihkan tatapannya kepada sahabat dan juga kekasihnya itu.
"Ada yang mau jelasin?"

Sebelum Flo sempat mengutarakan pembelaan Aska lebih dulu memberikan keterangan. "Well, kenapa nggak lo aja yang jelasin apa maksud dari kalimat yang lo omongin tadi?" tutur Aska yang ditujukan kepada Lia. Lelaki itu terlihat menantang Lia untuk buka mulut.

Gadis itu mencengkram kelima jarinya erat, sepertinya Aska memilih untuk memojokkan dirinya daripada memberikan pembelaan. Dan itu merupakan sebuah keuntungan untuk mereka berdua.

Sial, rupanya dia harus berhati-hati dengan Aska.

Lia memang sengaja tidak memberitahu Agatha soal perselingkuhan kekasih dan sahabatnya sendiri. Karena dirinya sama sekali tidak mempunyai bukti  dan belum tentu Agatha lebih percaya padanya dibanding kedua orang itu.

FLOW : Everything Has ChangedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang