"Oke sudah pada ganti baju semua ya. Baris sesuai kelompok" arah seorang kakak kelas mereka yang berdiri di depan semua barisan kelompok dengan TOA di tangannya
Adelia dan kelompoknya langsung mengikuti instruksi dari kakak kelasnya. Sekarang ia sudah berganti baju menjadi baju berwarna hitam dan celana training berwarna hitam yang senada seperti anggota kelompoknya. Berbeda dengan kelompok lainnya, ada yang berwarna baju berwarna ungu, hijau, merah, dan lainnya.
"Ini nih yang gak gue sabar, kalo misalnya kita main kotor kotor an" ujar Adelia yang berdiri di belakang Adora sambil sedikit berbisik agar tidak terdengar oleh yang lain
Adora dengan cepat tiba tiba membalikkan tubunya lalu tersenyum mesum menatap Adelia dengan tatapan menggoda yang membuat Adelia mendengus karena mengetahui apa yang ada di pikiran gadis bin ajaib di hadapannya
"Mesum lo" decak Adelia sambil mendorong pelan kening Adora dengan telunjuknya
"Maksud gue tuh kotor kotoran nanti kena lumpur terus kena air gitu gitu. Bukan kotor kotor macem pikiran lo!" perjelas Adelia sambil memutar bola matanya
"Ohh dikira" jawab Adora dengan nada mengerti tetapi masih dengan tatapan menggoda yang membuat Adelia mendorong gadis itu pelan lalu memutar badan gadis itu agar menghadap kembali ke depan
Adelia tiba tiba merasa di belakangnya merasakan hawa hangat yang berbeda seperti tadi. Ia merasakan seseorang sedang berdiri dengan jarak yang lumayan dekat dengannya
Dengan pelan ia memutar sedikit badannya hanya iseng untuk mengecek apa yang terjadi pada Iqbal, yang sedari tadi berdiri di belakangnya
Ia sedikit terkejut saat melihat Ryan yang ternyata berdiri di belakangnya. Ia lalu melirik ke belakang Ryan yang disitu ada Iqbal. Mengapa tiba tiba mereka berubah posisi?
Bukannya kenapa, hanya saja ia tak nyaman. Ia lebih suka kalau Iqbal yang tadi berdiri di belakangnya. Entahlah, ia hanya merasa canggung karena berdiri dengan jarak yang dekat dengan sang mantan
Meskipun sedikit terkejut ia masih bisa mengatur ekspresinya agar seperti biasa, bahkan saat tatapannya dan tatapan Ryan bertemu
Cowok itu hanya diam dan menatapnya dengan dalam dengan wajah yang datar, tidak berkata satu kata pun dan hanya menatapnya
Begitupun dengan Adelia, yang menatap Ryan dengan tatapan biasa saja. Lalu dengan cepat ia kembali memutar badannya seperti posisi semula. Ia mengutuk dirinya sendiri saat mendengar suara degupan jantungnya yang tiba tiba saja terdengar sangat cepat
Dalam hati ia berdoa semoga saja Ryan tidak
mendengar suara degupan jantungnyaBadannya yang sedari tadi rileks berubah menjadi tegang. Ia lalu sedikit menggerakan lehernya agar lebih rileks. Punggungnya terasa panas karena keberadaan Ryan di belakangnya
Hawa hangat yang entah mengapa menguar dari tubuh laki laki itu membuatnya tegang seketika
Bagas dan Iqbal yang berada di belakang barisan hanya menggeleng geleng kepala saat mengingat Ryan yang tiba tiba saja meminta Iqbal untuk bertukar tempat dengan Iqbal
Tanpa menunggu jawaban dari Iqbal, cowok itu langsung berdiri di depan Iqbal sehingga membuat Iqbal mundur seketika dengan pasrah tak bisa menolak
"Permainan pertama kita bakal mulai dari yang simpel dulu ya" ujar Clara yang ikut berdiri di barisan para kakak kelas yang berada di depan semua barisan adik kelas mereka
"Untuk games pertama, kalian bakal dikasih sendok dan kelereng. Kalian tahan sendok dengan mulut kalian, lalu kalian kasih kelereng yang nanti bakal dikasih oleh temen kalian lewat sendok yang ada di mulut teman kalian juga"
KAMU SEDANG MEMBACA
Let Go
Teen FictionAdelia hanya bisa menghela nafas saat melihat kekasihnya sedang bermesraan gadis lain. Sakit? Pasti Sedih? Sangat Kecewa? Tidak usah ditanya lagi Tapi Adelia hanya bisa diam.... diam tidak melarang ataupun menghalangnya. Halo gaisss :), ini cerita...