Sudah seminggu sejak Ryan mengajak Adelia pergi berdua. Semenjak saat itu, Ryan selalu berusaha untuk mendekatinya. Jujur saja, entah mengapa Adelia tidak risih Ryan mendekatinya. Bolehkah ia berkata kalau ia senang?
Sekarang Ryan seolah memperjuangkannya lagi, tetapi Adelia belum sepenuhnya menerima cowok itu. Tak jarang ia menolak tawaran Ryan. Ryan, cowok itu terkadang terlihat sedih dan kecewa dengan tawarannya. Tetapi ia sadar diri, hal itu dikarenakan oleh kelakuannya sendiri.
Selama satu minggu ini juga Adelia jarang sekali melihat Fira, tapi yasudalah ia tak peduli dengan hal itu.
Sekarang Adelia sedang berada di Kantin sendirian menunggu kawan kawannya yang akan menyusul. Dengan bosan ia mengaduk pelan minumannya sambil sesekali ia melihat ke arah pintu Kantin untuk melihat kawan kawannya yang sudah datang atau belum.
"Sendirian aja neng"
Tiba tiba ia mendengar suara cowok disusul suara tarikan kursi di sebelahnya. Ia mengangkat satu alisnya melihat ada Ken disitu sambil menatapnya dengan menyeringai dengan sebuah mangkok berisi bakso di tangannya
"Nape?" tanya Adelia jutek
"Dih jutek banget"
Adelia mendengus pelan "Bodo"
"Lo kok sendirian?" tanya Ken sambil mulai memakan baksonya yang terlihat masih panas
"Alya masih di toilet, Adira sama Adora lagi dipanggil sama guru" ucap Adelia yang sedang memperhatikan Ken yang sedang memakan bakso dengan nikmatnya. Entah mengapa, melihat Ken yang sedang memakan bakso membuatnya lapar. Padahal sedari tadi ia tak ada nafsu untuk makan
"Aduh jangan liatin gue gitu dong, kan gue jadi baper" ucap Ken pura pura tersipu sambil menaruh kedua tangan di pipinya
"Najong lo plis deh" ucap Adelia tak tahan melihat kelakuan cowok di depannya ini
"Gue jadi laper ngeliat lo makan bakso" ujar Adelia sambil tetap mengamati Ken
"Tapi gue males makan" lanjut cewek itu
Ken mengerutkan dahi. Mengapa perempuan itu sangat merepotkan dan labil?
Kalau mau makan ya makan, kalau gamau yasudah
Dasar ciwi
"Hoi! Ngapain lu berduaan di sini?!"
Adelia dan Ken tersentak saat meja yang mereka tempati dipukul oleh seseroang yang sekarang berdiri di hadapan mereka dengan wajah songong minta ditaboknya
"Ukha lo intha gua tavok" ujar Ken tak jelas karena terdapat bakso di mulutnya yang penuh itu.
Seperti bayi yang makan dengan mulut penuh, pipi membesar, dan berantakan. Sangat menggemaskan
Jadi mau punya bayi kan eh- Astaghfirullah
"Yang lain pada kemana?" ucap Davin yang baru saja menarik kursi untuk didudukinya depan mereka berdua
Yap, orang itu Davin
Sekarang cowok itu dengan wajah tanpa dosanya sudah dengan santai duduk di depan mereka berdua lalu mencomot salah satu bakso Ken
"ANJIM BAKSO GUE WOI! BELI SENDIRI LO KALO MAU!" teriak Ken sambil berdiri dari duduknya lalu menjauhkan mangkok baksonya dari jangkauan Davin
Davin memutar bola matanya malas sambil mengunyah bakso yang sudah ia ambil tadi tanpa izin
Rupanya teriakan membahana Ken itu membuat mereka menjadi pusat perhatian di Kantin
"Hush jangan teriak teriak, tu diliatin" bisik Adelia kepada Ken
KAMU SEDANG MEMBACA
Let Go
Novela JuvenilAdelia hanya bisa menghela nafas saat melihat kekasihnya sedang bermesraan gadis lain. Sakit? Pasti Sedih? Sangat Kecewa? Tidak usah ditanya lagi Tapi Adelia hanya bisa diam.... diam tidak melarang ataupun menghalangnya. Halo gaisss :), ini cerita...