"Ryan!
Adelia berteriak saat cowok di hadapannya ini tiba tiba jatuh menghantam lantai dan tak sadarkan diri. Ia lalu dengan panik mendekatinya lalu berjongkok di dekat Ryan.
"Ryan! Hey!" panggilnya sambil menepuk pelan pipi cowok itu
Ia berlari keluar kelas lalu mengedarkan pandangannya ke kanan dan kiri untuk mencari bantuan. Ia mendecak kesal sambil mengacak rambutnya kasar saat tidak ada siapa siapa yang bisa ia minta bantuan
Ia lalu kembali ke dalam kelas lalu dengan pelan mengambil kepala cowok itu lalu ia taruh di pangkuannya. Adelia lalu merogoh sakunya dan mengambil ponselnya, ingin menghubungi Pak Asep. Semoga saja gurunya itu belum pulang dan bisa membantunya.
Belum sempat ia memanggil Pak Asep, ponsel Ryan tiba tiba berbunyi
Dengan cepat Adelia langsung mengambil ponsel Ryan lalu melihat siapa yang sedang menghubungi ponsel Ryan sekarang
Ken?
Untuk apa Ken menghubungi Ryan?
Ah sudahlah, bodo amat
Dengan cepat Adelia menerima panggilan dari Ken lalu menempelkan ponsel Ryan ke kupingnya
"Eh lo dimana? Gue di Ru-"
"Ken ini gue Adelia!"
Hening
Ken di seberang sana langsung menjauhkan hapenya bingung lalu menjauhkan hape tersebut dari kupingnya. Dengan dahi berkerut ia kembali mengecek ponselnya untuk memastikan bahwa ia sedang memanggil orang yang benar
Huuft, aneh. Tulisannya di hapenya Ryan, mengapa yang mengangkat Adelia?
"Ryan pingsan di Sekolah! Lo bisa kesini ga?"
"P-pingsan?"
"Iya!"
"Aduh jauh banget-"
"Please lah ini gimana kalo dia pingsan? Masa mau ditaro di Sekolah aja gitu?"
Terdengar decakan kesal Ken di seberang sana, sebelum ia kembali menjawab
"Iye iye bentar, tunggu gue"
TUT TUT TUT
Adelia mendecak kesal saat Ken langsung mematikan panggilannya tanpa membiarkan ia kembali berbicara. Ia lalu kembali fokus kepada Ryan yang sedang tertidur di pangkuannya ini. Dengan pelan ia mengulurkan tangannya ke dahi cowok tersebut
Panas
Tangannya juga panas. Cowok ini belum sehat sepenuhnya mengapa malah memaksakan diri untuk ke Sekolah? Bodoh
Ia lalu melihat badan cowok itu sedikit bergetar. Sepertinya ia kedinginan padahal ia sudah memakai hoodie yang sangat tebal di tubuhnya. Ia lalu meraih tasnya yang berada tak jauh darinya lalu mengaambil jaket dan minyak angin yang berada di dalam tasnya
Adelia kemana mana selalu membawa minyak angin, betadine, dan handsaplast. Untuk berjaga jaga, seperti ini misalnya
Ia lalu membuka resleting jaketnya lalu ia taruh di badan Ryan sambil mengenggam tangan Ryan yang masih sedikit bergetar, berharap agar tangannya bisa mengantar kehangatan kepada cowok itu.
"Eh ko kalian masih disini?"
Adelia mengangkat pandangannya kepada Pak Asep yang ternyata datang lagi
"Eh Pak Asep!, Pak tolong ini Ryan tiba tiba pingsan!"
Pak Asep yang tadinya hanya ingin mengambil barangnya yang tertinggal langsung berlari kecil kepada Adelia yang masih memangku kepala Ryan
![](https://img.wattpad.com/cover/174654469-288-k253300.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Let Go
Teen FictionAdelia hanya bisa menghela nafas saat melihat kekasihnya sedang bermesraan gadis lain. Sakit? Pasti Sedih? Sangat Kecewa? Tidak usah ditanya lagi Tapi Adelia hanya bisa diam.... diam tidak melarang ataupun menghalangnya. Halo gaisss :), ini cerita...