Apa kalian berpikir Adelia akan menghampiri Ryan? Kalau begitu, kalian salah
Karena sekarang saja Adelia sedang berada di kelas hanya seorang diri karena semua teman kelasnya sedang berada di Kantin untuk memenuhi isi perut mereka
Ia tidak mau menghampiri Ryan.
Untuk apa? Tidak ada gunanya juga
Tanpa dia sadari, seorang cowok yang sedang memenuhi pikirannya datang menghampirinya dengan pelan. Ia berusaha untuk tidak membuat sedikitpun suara karena tidak ingin menggangu Adelia yang sedang melamun
Sesampainya di dekat Adelia, ia menarik kursi di samping Adelia lalu mendudukan dirinya ke kursi berwarna putih itu. Ia menoleh ke arah Adelia yang masih belum menyadari kehadirannya
"Del..."
Di sisi lain, Adelia yang sedang melamun langsung tersadar dari lamunannya. Tetapi ia tidak menolehkan kepalanya karena ia sudah hafal betul itu suara siapa. Ia menundukkan kepalanya lalu pura para membaca novel yang baru saja ia beli kemarin sambil berusaha untuk mengabaikan orang yang berada di sampingnya itu
Ryan yang melihat gelagat Adelia hanya tersenyum tipis
" Udah aku duga kamu engga bakal dating ke Rooftop" ucap Ryan sambil mengelus pipi Adelia pelan
Adelia hanya diam. Tidak menghindar atau menolak. Ia hanya diam
Ryan menghela nafas pelan melihat Adelia yang hanya diam saja
" Fira sakit. Kanker stadium 2. Ayah ibunya sama mama papa aku tau aku sama Fira......... pacaran" ucap Ryan dengan suara mengecil di bagian akhirnya
Melihat Adelia tidak merespon, ia melanjutkan ceritanya
" Ayahnya nitipin dia ke aku. Aku gabisa ninggalin dia begitu aja, ayahnya bilang aku harus nemenin dia melawan penyakitnya"ucap Ryan pelan sambil mengelus pelan rambut Adelia
" Aku tau aku salah. Aku minta maaf karena udah bikin keadaan semakin rumit"
Adelia menolehkan kepalanya menghadap Ryan dengan wajah datar sambil tidak berkata apa apa
Ryan hanya menunggu kata kata yang akan keluar dari mulut Adelia
"Jadi sekarang kita putus? Oke"
Ryan yang mendengarnya langsung tidak terima
" Aku ga bilang kita putus Del! Kamu jangan gitu" ucap Ryan dengan nada sedikit tinggi
Adelia hanya tertawa kecil. Tapi Ryan tahu itu adalah tawa sinis
" Gue gabisa gini terus" ucap Adelia sambil menatap lurus ke arah Ryan sambil mengubah gaya bicaranya kepada Ryan yang menjadi gue-lo
" Jadi maksud lo kita tetep pacaran, tapi lo pacaran juga sama dia gitu? Hm?"
Ryan hanya diam sambil menatap Adelia
" Daripada gitu mending kita putus aja. Makan hati tau ga pacaran sama lo, lebih banyak kesakitannya daripada bahagia hidup gue sama lo" ucap Adelia tenang
" Aku gamau putus Adelia!" ucap Ryan sambil menekan kata Adelia. Kalau Ryan sudah mengucapkan nama Adelia, maka itu artinya ia sudah marah tidak ingin dibantah. Kalau biasanya Adelia selalu takut saat Ryan marah, sekarang tidak. Karena ia berpikir bahwa Ryan harus diberi pelajaran
" Lo egois tau ga!" ucap Adelia sambil menaikkan nada bicaranya
" Sekarang lo pilih! Gue atau dia?!"
" Aku gabisa Del! Dia butuh aku juga untuk ngelawan penyakitnya! Aku gabisa ninggalin dia begitu aja, kamu ngerti juga dong!" ucap Ryan marah sambil berdiri dari kursinya
" Gue atau dia?!" ucap Adelia menekan kata katanya sambil berdiri dari kursinya.
Adelia tahu ia sangat jahat disini. Ia tahu itu. Ia egois hanya memikirkan dirinya bukan orang lain yang jelas jelas lebih butuh Ryan dari padanya. Pasti Fira membutuhkan Ryan untuk melawan penyakitnya, tetapi ia tidak bisa terus terusan seperti ini. Berpacaran dengan seorang cowok yang harus menjaga cewek lain dengan status ' berpacaran '.
Ryan hanya diam
Lalu mengucapkan kata kata yang membuat hatinya mencelos seketika
"Dia"
💐💐💐
May, 6 2019 💛HaiHaiHaiHai
Aku balik lagi :))
Semoga kalian suka ya sama part ini huehueee
KAMU SEDANG MEMBACA
Let Go
Teen FictionAdelia hanya bisa menghela nafas saat melihat kekasihnya sedang bermesraan gadis lain. Sakit? Pasti Sedih? Sangat Kecewa? Tidak usah ditanya lagi Tapi Adelia hanya bisa diam.... diam tidak melarang ataupun menghalangnya. Halo gaisss :), ini cerita...